Teori kladistik berasal dari kata "klados" dari bahasa Yunani yang berarti "cabang", sedangkan filogram/kladogram adalah gambaran percabangan. Teori ini pertama kali ditemukan oleh Wille (Wilhem) Hennig yang berasal dari Jerman yaitu pada Tahun 1950'an.Â
Klasdistik merupakan suatu metode pengklasifikasian berdasarkan nenek moyang dalam pohon kekerabatan, kladistik juga bagian dari sistematika dan hal ini sesuai dengan pendapat dari Hidayat, 2017 menyatakan bahwa kladistik juga bagian dari ilmu sistematika karena menjelaskan keanekaragaman dari makhluk hidup serta sejarah hubungan kekerabatan evolusi.
Teori kladistik dibagi 2 yaiu kladogram dan filogenetik!
>Kladogram merupakan pohon kekerabatan yang dilihat berdasarkan ciri morfologinya suatu spesies sedangkan,
>Filogenetik merupakan pohon kekerabatan berdasarkan dari genetik dari suatu spesies
Berikut ini beberapa klasifikasi menurut teori kladistik berdasarkan jenisnya
Yang pertama monofiletik jadi, monofiletik ini merupakan suatu pengelompokan berdasarkan nenek moyang (leluhur) yang sama dan semua kelompok ini adalah keturunan dari spesies (anak dan cucu).Â
Yang kedua yaitu parafiletik, pengelompokan parafiletik berdasarkan nenek moyang (leluhur) yang baru dan sama tetapi tidak sumua ataupun keseluruhan adalah keturunannya dan hanya beberapa keturunan saja.
Yang ketiga ada polifetik, yang merupakan pengelompokan berdasarkan segala macam organisme tampa nenek moyang  (leluhur) yang sama  walaupun memiliki kemiripan secara morfologi.
Selanjutnya ada pengelompokan teori kladsitik berdasarkan karakternya
1. Plesiomorfi, yaiti suatu pohon kekerabatan yang dilihat berdasarkan karakter fenotipnya yang mewariskan sifat apapun yang dimiliki oleh nenek moyangnya
2. Apomorfi, yaitu suatu pohon kekerabatan yang dilihat dari  karakter baru yang telah berevolusi dari bentuk leluhurnya
3. Sinapomorfi, yaitu pohon kekerabatan dilihat dari karakter turunan yang diwariskan dan muncul setelah adanya adaptasi dari nenek moyang yang baru
4. Sinplesiomorfi, yaitu pohon kekerabatan dilihat dari keadaan karakter dari lelubur yang sama dan telah diwariskan lebih dari satu garis keturunan.
5. Homoplasi, yaitu keadaan karakteristik yang dimiliki oleh dua organisme ataupu lebih tetapi tidak ditemukan pada nenek moyang yang sama
6. Automorfi, yaitu pohon kekerabatan yang dilihat dari karakteristik yang khas dari sifat keturunannya untuk takson tertentu dan tidak ditemukan ditaksa lain.
Penelitian yang dilakukan oleh Subari, A et.al (2021) yang dilakukan di Area sungai Kapas Tengah Hutan Harapan, Jambi. Dari hasil penelitian analisis filogenetik pada ikan (Rasbora spp) dari  Subari dapat kita simpulkan bahwa ikan Rasbora memiliki 2 kelompok yaiti in group dan aut grub. Hasilnya yaitu ikan Rasbora bankanensis memiliki hubungan kekerabatan dengan nilai jarak genetik yang jauh dari pada ikan rabora lainnya sehingga, ikan Rasbora bankanensis membentuk kelompok tersendiri dan 5 spesies dari ikan Rasbora spp lainya memiliki hubungan kekerabatan dengan nilai genetik yang dekat sehingga kelima spesies ikan ini disatukan pada kelompok yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H