Mohon tunggu...
Fitri AngeliaH
Fitri AngeliaH Mohon Tunggu... Penulis - A human

Seorang penikmat kata, kalimat, dan paragraf

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rupiah Mencekik Rakyat, Apakah Penguasa Diam?

13 Maret 2019   23:17 Diperbarui: 13 Maret 2019   23:31 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebijakan moneter pun didukung oleh 5 kebijakan tambahan yaitu Pertama, Kebijakan operasi pasar terbuka (open market operation). Kedua, kebijakan diskonto (discount policy). Ketiga, kebijakan cadangan khas. Keempat, kebijakan kredit ketat. Kelima, kebijakan dorongan moral (moral situation).

Pemikiran yang terpolarisasi dalam masyarakat, dalam hal mengganggap pemerintah tidak berjuang atas peningkatan nilai rupiah terhadap mata uang asing akan terbantahkan dengan solusi cerdas yang dikeluarkan Bank Indonesia.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Bank Indonesia memiliki 3 pilar yang diupayakan menjadi solusi dari ketidakstabilan rupiah saat ini. Berdasarkan UU No. 7 Tahun 2011 tentang mata uang, Rupiah sebagai mata uang yang diakui secara konstitusional memiliki peran yang sangat besar dalam masyarakat. Pilar Pertama yaitu Menetapkan Dan Melaksanakan Kebijakan Moneter.

Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Implementasi kebijakan moneter dilakukan dengan menetapkan suku bunga (BI Rate). Selain penetapan suku bunga kebijakan Bank Indonesia juga didukung dengan program seperti Operasi Pasar Terbuka, Penetapan Cadangan Wajib Minimum, Peran sebagai Lender of The Last Resort Bank Indonesia juga berfungsi sebagai lender of the last resort, Kebijakan Nilai Tukar,

Pengelolaan Cadangan Devisa, dan Program Kredit. Pilar Kedua yaitu Mengatur Dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran. Sistem transaksi menggunakan mata uang rupiah juga merupakan salah satu transaksi yang memungkinkan adanya pelemahan rupiah dengan hadirnya mata uang elekronik yang secara tegas mendapat penolakan dari UU No.7 tahun 2011. Untuk mewujudkan system pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan handal, Bank Indonesia mengeluarkan trobosan baru dengan menghadirkan Blue Print Sistem Pembayaran Nasional.

Pengembangan terbaru ini pun menimbulkan efek positif yaitu pengurangan risiko pembayaran antar bank dan peningkatan efisiensi pelayanan jasa sistem pembayaran. Layanan pembayaran dana antar nasabah biasanya dilakukan melalui transfer elektronik, kini dapat melalui sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). Pilar Ketiga yaitu Mengatur Dan Mengawasi Bank. Bank Indonesia dalam rangka menjalankan tugas mengatur dan mengawasi perbankan, Bank Indonesia menetapkan peraturan memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sehingga penulis juga menyatakan pendapat bahwa, seharusnya masyarakat juga harus ikut berkontribusi dalam peningkatan kemajuan perekonomian bangsa Indonesia. Salah satu campur tangan rakyat yaitu saling mengurangi keserakahan dalam hal penumpukan dan penimbunan barang, yang mana dalam hal ini sering sekali distribusi yang tidak sehat. Hal ini sering sekali menyebabkan inflasi dalam hal volatile food.

Dalam data yang dirilis BPS tahun 2016, cabai merah memiliki andil terbesar dalam inflasi. Namun, cabai menghilang dari inflasi pada tahun 2017, banyaknya rumah tangga yang menanam cabai sendiri sejak saat itu membuat permintaan di pasar lebih kecil dari penawaran.

Sama halnya dengan volatile food, rakyat juga dapat berkontribusi dalam hal inflasi yang disebabkan administered price dimana kecenderungan suatu komoditas harga yang diatur pemerintah mengalami kenaikan yang cukup besar. Pengaruh kenaikan listrik secara bertahap, biaya perpanjangan STNK, dan bahan bakar memiliki andil kuat dalam inflasi 2017. Kita dapat mendukung penguasa dalam hal ini pemerintah, dalam  penyediaan transportasi publik yang layak. Kemudian, rakyat harus ikut menggunakan kendaraan umum tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.

Hal ini akan mengurangi kemacetan lalu lintas mengingat banyak bahan bakar dihabiskan di jalan akibat kemacetan.

Selain itu, penghematan listrik juga membantu inflasi administered price. Contoh sederhananya adalah mencabut kabel/peralatan dari saklar ketika kita tidak menggunakan alat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun