Nama  : Fitriana Widyaningsih
NIM Â Â : 2310201039
Kelas  : Keperawatan A
Â
6 CONTOH KATA BAKU BESERTA CONTOH KALIMATNYA
Â
Â
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia. Cikal bakal bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara berawal dari pernyataaan sikap politik pemuda nusantara dengan ikrar sumpah pemuda. Menurut Sugono (2007) sikap
politik pemuda nusantara yang menyatakan "memjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia" merupakan pengakuan terhadap banyaknya bahasa di Indonesia sebanyak 746
bahasa. Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, disamping menjadi alat komunikasi antar etnik yang mempunyai bahasa daerah masing-masing sebagai bahasa pertama, bahasa Indonesia juga telah menjadi alat komunikasi efektif bagi terjalinnya hubungan antar etnik di Indonesia.
Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara yang ditetapkan sehari setelah hari proklamasi kemerdekaan republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam pasal 36 UUD 1945, sejak saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakandalam mengelola Negara dalam situasi formal, seperti interaksi di kantor-kantor, di sekolah-sekolah, pidato dan ceramah serta secara tertulis dalam buku. Namun tidak semua orang menggunakan tatacara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan ejaan. Oleh karena itu pengetahuan tentang bahasa baku cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yangakhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kitasebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajardan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia.Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut bahasa baku. Dimana bahasa baku merupakan standar penggunaan bahasa yang dipakai dalam bahasa Indonesia.Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif konsepdan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. "Kita berusaha agar dalam berusaha menggunakan bahasa yang baku". (Pateda, 1997 : 30).
Slogan "pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar", tampaknya mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan bahwa di segala tempat kita harus menggunakan bahasa baku.
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang kata baku dan tidak baku. Penulis meneliti tentang 6 kata baku dan tidak baku. Berikut hasil penelitian yang di dapatkan penulis.
No
Kata Baku
Kata Tidak Baku
1.
Atlet
Atlit
2.
Azan
Adzan
3.
Bolpoin
Bolpen
4.
Diagnosis
Diagnosa
5.
Yogyakarta
Jogjakarta
6.
Napas
Nafas
      Dari 6 kata baku tersebut penulis akan memberikan masing-masing contoh kalimat. Berikut contoh kalimat tersebut :
No
Kata Baku
Kalimat
1.
Atlet
Para atlet sepak bola sedang berlatih di lapangan Gelora Bung Karno.
2.
Azan
Adit malakukan azan di masjid pada waktu Mahgrib.
3.
Bolpoin
Berapa harga bolpoin di toko itu.
4.
Diagnosis
Dokternya membuat diagnosis awal pneumonia.
5.
Yogyakarta
Yogyakarta dikenal sebagai kota Pelajar.
6.
Napas
Aku mengambil waktu sejenak untuk mengatur napas dan menenangkan diri.
KESIMPULAN
      Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa ini timbul karena latar belakang budaya, sejarah, ataupun letak geografis. Akibatnya muncul berbagai variasi bahasa Indonesia.
      Besar harapan penulis khususnya pada mahasiswa/i Unisa Yogyakarta semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis mentadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritak yang membangun sangat diharapkan agar tulisan ini dapat disusun menjasi lebih baik dan sempurna.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H