Mohon tunggu...
Fitria Nur Ahmad S
Fitria Nur Ahmad S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berproses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalkan Kesehatan Masyarakat dengan Sosialisasi Vaksin dan Masker Rangkap

30 Agustus 2021   11:31 Diperbarui: 30 Agustus 2021   12:13 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian Materi Sosialisasi (Sumber: Dokpri)

Sebagai bentuk partisipasi aktif terhadap pengoptimalan kesehatan masyarakat dalam masa pandemi Covid-19 melalui vaksinasi dan penggunaan masker rangkap, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 147 Universitas Negeri Sebelas Maret periode Juli-Agustus 2021 melaksanakan kegiatan sosialisasi melalui sebuah seminar penyuluhan.

Kelompok mahasiswa KKN yang beranggotakan 10 partisipan dan berada di bawah bimbingan Ibu Suryandari Istiqomah, S.E., M.Sc ini menggandeng Muhammad Samsul Huda sebagai salah seorang tenaga kesehatan yang diharap memiliki kecakapan dalam memberikan edukasi terhadap masyarakat luas mengenai materi sosialisasi. Kegiatan diselenggarakan pada Hari Sabtu, 21 Agustus 2021 dan bertempat di Balai Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, dengan dihadiri oleh 20 Ketua Rukun Tetangga (RT) di desa tersebut. Tema yang diusung adalah Optimalisasi Kesehatan Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19 dengan subtema Kesadaran Penggunaan Masker Rangkap dan Vaksinasi Covid-19.

Agenda diawali pada pukul 09.15 WIB melalui pembukaan oleh Ratnamuslihah sebagai moderator, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Samsianida Kewa Are. Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, Rinta Yulianti sebagai Ketua Pelaksana serta Bapak Suroto sebagai Kepala Desa Nglembu menyampaikan sambutan. Materi kemudian dipaparkan oleh Muhammad Samsul Huda selama kurang lebih 25 menit.

Penyampaian Materi Sosialisasi (Sumber: Dokpri)
Penyampaian Materi Sosialisasi (Sumber: Dokpri)

Beberapa hal yang disampaikan oleh pemateri di antaranya ialah urgensi dan pengertian vaksin, kondisi tubuh setelah dilakukan vaksinasi, kehalalan dan keterujian zat dalam vaksin, proses pelaksanaan serta hal-hal yang harus dilakukan ketika terjadi gejala berat setelah menerima dosis, serta keharusan tetap menjaga protokol kesehatan meski telah mendapatkan vaksin.

Muhammad Samsul Huda menyatakan bahwa dalam masa pandemi, vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menekan dan memutus rantai penyebaran virus Covid-19 atau bahkan memusnahkan penyakit itu sendiri. Cara kerja dari vaksinasi adalah membuat tubuh kita mengenali virus. Vaksin merupakan virus yang dilemahkan dan kemudian dimasukkan ke dalam tubuh sehingga sistem imun dapat mengenalinya dan menciptakan kekebalan dalam mengatasi virus apabila di kemudian hari virus Covid-19 memasuki tubuh kita. Akibatnya, meski setelah mendapatkan vaksin kita masih memiliki peluang untuk terinfeksi, akan tetapi efek samping yang ditimbulkan dapat diminimalkan sehingga kemungkinan untuk sembuh pun lebih besar dari tubuh yang tidak mendapatkan vaksin sama sekali. Vaksinasi yang dilakukan secara bersama-sama dalam masyarakat dapat membentuk herd immunity yakni terwujudnya kekebalan kelompok.

Salah satu faktor yang membuat beberapa masyarakat ragu untuk melakukan vaksinasi adalah keraguan mengenai zat dalam vaksin tersebut. Dalam hal ini, Muhammad Samsul Huda memberikan keterangan bahwa masyarakat tak perlu merasa khawatir mengenai kehalalan vaksinasi sebab vaksin telah diverifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Adapun secara medis, vaksin dapat menambah kesehatan di masa pandemi karena sudah teruji secara klinis.

Mengenai efek yang ditimbulkan dalam vaksinasi, masyarakat pula tidak perlu merasa khawatir sebab sebelum pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan tahap screening yakni pemantauan kesehatan oleh tenaga kesehatan guna memastikan keamanan vaksinasi terutama bagi masyarakat yang memiliki penyakit bawaan. Apabila terjadi gejala berat, masyarakat diminta untuk melapor kepada petugas setempat supaya dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Setelah dilaksanakan vaksinasi, protokol kesehatan pun haruslah tetap ditaati sebab vaksinasi tidak dapat mencegah virus Covid-19 secara total. Ada baiknya masyarakat tetap berhati-hati dan tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan risiko penularan agar pandemi ini dapat ditekan dan dikalahkan.

Selain materi mengenai vaksinasi, pemateri juga memaparkan perekomendasian penggunaan masker rangkap yang bertujuan meningkatkan prosentase efektivitas masker. Cara paling efektif dalam mengenakan masker ialah menggunakan masker medis yang dilapisi dengan masker kain. Agar lebih efektif, masker medis yang berada di dalam hendaknya diikat di bagian talinya.

Setelah pemaparan materi selesai dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa vaksin tidak berbahaya dan berfungsi dengan baik untuk kesehatan dalam masa pandemi. Selain itu, guna memaksimalkan proteksi dari masker, usahakan masker digunakan secara rangkap dan untuk masker medis yang berada di dalam pun talinya diikat dengan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun