Untuk mempercepat proses suksesi primer di lahan-lahan bentukan baru ini, Freeport Indonesia menanam ratusan ribu pohon bakau di sini, mempekerjakan kontraktor-kontraktor yang berasal dari masyarakat Kamoro, pemukim asli dataran rendah. Pemantauan terhadap proyek tersebut memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan dan daya tahan hidup bibit yang ditanam serupa dengan yang dilaporkan untuk program kolonisasi di seluruh dunia, sebagaimana dijelaskan dalam literatur ilmiah.
Dampak Industri Pertambangan terhadap Pembangunan Indonesia
Sebagai negara berkembang, Indonesia masih mengandalkan pendapatan/ revenue dari Sumber Daya Alam salah satunya dari mineral dan batubara. Terlebih sesuai dengan pemaparan sebelum-sebelumnya bahwa Indonesia berada di lokasi strategis dan diaanugerahi kelimpahan bahan galian tambang dengan potensi besar. Hal ini tentunya baik secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan Indonesia.
Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap Ekonomi Indonesia
Data dibawah ini menunjukkan kontribusi perusahaan pertambangan di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini merupakan benefit yang dirasakan langsung oleh negara dengan adanya kehadiran industri pertambangan. Â Total Penerimaan Negara Bukan Pajak pada statistik tahun terakhir menunjukkan angka 118.8 Trilliun rupiah dan penerimaan dari pajak sebesar 39.66 Triliun rupiah.
Kenaikan ini mengindikasikan bahwa indutri pertambangan telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Walaupun beberapa tahun belakangan PNBP dari sektor industri pertambangan turun karena rendahnya harga komoditas dan beberapa hal lain terkait regulasi yang belum lengkap dan harga batu bara yang rendah dan rencana peningkatan royalti penambangan batu bara yang tidak jadi dinaikkan, mengingat kondisi perusahaan batu bara yang tertekan oleh harga batu bara dunia.
Oleh sebab itu,kegiatan pertambangan batubara menjadi pendorong ekonomi penting di daerah-daerahpenghasil batubara seperti antara lain di provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.Dari omzet batubara pada tahun 2012 sebesar ~US$ 20 Milyar sebesar ~60%-65%dibayarkan kepada kontraktor, supplier dan penyedia jasa lain, ~20%-25% dibayarkankepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam bentuk pajak, PNBPataupun pungutan dan sumbangan lain, sedangkan ~5% dikembalikan kepadamasyarakan dalam bentuk imbal jasa pekerja dan dana CSR. Ilustrasi di bawah inimenggambarkan multiplier effect industri batubara secara garis besar. Â
Berdasarkan Human Development Report (HDR) Work for Human Development menunjukkan bahwa nilai HDI Indonesia tahun 2014 yaitu 0.684 sehingga Indonesia tergolong sebagai kategori medium human development. Sejak tahun 1980 hingga 2014, nilai HDI Indonesia naik dari 0.474 hingga0.684, peningkatan sebesar 44.3% atau meningkat 1.08 persen rata-rata tahunan.Â