Mohon tunggu...
Fina Fitriana R.
Fina Fitriana R. Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Calon insinyur tambang. Masih belajar menulis. Hidup cuma sekali, tapi kalau menjalani hidup dengan benar, sekali sudah cukup.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Industri Pertambangan Sebagai Sustainable Development di Indonesia

13 November 2016   22:48 Diperbarui: 21 Desember 2016   18:55 3386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Keterdapatan Bahan Tambang dan Persebarannya di Indonesia.

2. Operasi industri pertambangan dan pemanfaatan produk tambang.

3. Corporate Social Responsibility dan Efek dari Perusahaan Tambang.

4. Dampak Industri Pertambangan terhadap Indonesia. 

Keterdapatan Bahan Tambang dan Persebarannya di Indonesia.

Suatu area dengan kondisi geologi yang khas dicirikan oleh kumpulan endapan mineral yang khas atau keterdapatan satu atau lebih jenis (type) mineralisasi dikenal dengan istilah Metallogenic Province. Pengetahuan yang mendasari terbentuknya daerah ini yaitu Teori Tektonik Lempeng.

Pembentukan mineral logam sangat berhubungan dengan aktivitas magmatisme dan vulkanisme. Teori Tektonik Lempeng ini menjelaskan mengenai pergerakan antar lempeng di zona subduksi yang mengakibatkan terjadinya partial melting yang bergerak ke atas melalui zona-zona lemah akibat kondisi destruktif pada kerak benua. Mineralisasi di busur magmatik menghasilkan mineral tembaga, emas, perak, timah, seng, timbal, mercury dan molybdenum.

sumber-materi-perkuliahan-oleh-bpk-syafrizal-58289251137b61bf0616cb11.jpg
sumber-materi-perkuliahan-oleh-bpk-syafrizal-58289251137b61bf0616cb11.jpg
sumber-materi-perkuliahan-oleh-bpk-syafrizal-2-58289260b37a612c0e28e7fc.jpg
sumber-materi-perkuliahan-oleh-bpk-syafrizal-2-58289260b37a612c0e28e7fc.jpg
sumber-materi-perkuliahan-oleh-bpk-syafrizal-58289273729373c005500ab5.jpg
sumber-materi-perkuliahan-oleh-bpk-syafrizal-58289273729373c005500ab5.jpg
Indonesia terletak diantara Cincin Api dan Sabuk Alpide yang membentang dari Nusa Tenggara, Bali, Jawa, Sumatra, terus ke Himalaya, Mediterania dan berujung di Samudra Atlantik. Inilah sebabnya di Indonesia banyak gunung berapi aktif dan banyak terjadi gempa seperti yang baru-baru ini terjadi di Sumatra Barat. Gunung-gunung berapi di Indonesia termasuk yang paling aktif dalam jajaran gunung berapi pada Ring of Fire. Gunung berapi di Indonesia terbentuk dalam zona subduksi lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Terletak dalam jalur “ring of fire”, Indonesia memiliki jumlah gunung berapi paling banyak di dunia. 

Di Indonesia tercatat memiliki 130  gunung berapi yang merupakan  10% dari jumlah keseluruhan dunia. Dari 130 gunung berapi tersebut, 17 di antaranya masih aktif. Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik merupakan daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Dengan cakupan wilayah sepanjang 40.000 km daerah ini berbentuk tapal kuda. Lingkaran Api ini terdiri atas 452 gunung berapi dimana sekitar 75% menjadi rumah bagi gunung berapi dan tidak aktif. Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. 

Daerah gempa berikutnya (5–6% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika. Kondisi ini menyebabkan Indonesia memiliki potensi yang tinggi terhadap bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Namun dibalik dari semua itu ada sisi baik dari ring of fire yaitu Indonesia di anugerahi kelimpahan sumber daya alam berupa bahan tambang yang dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia dan berdasarkan data Indonesia Mining Asosiation menduduki peringkat ke-6 terbesar untuk negara yang kaya akan sumber daya tambang dengan potensi sebagai berikut:

1. Potensi  Batubara Indonesia  

  • cadangan batubara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia, namun produksi Indonesia posisi ke-6 sebagai produsen dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton.
  • peringkat ke-2 terbesar di dunia sebagai eksportir sejumlah (203 juta ton). Posisi pertama ditempati Australia (252 juta ton), China sebagai produsen batubara terbesar dunia, hanya menempati peringkat ke-7 sebagai eksportir (47 juta ton).

2. Potensi  Minyak dan Gas Indonesia 

  • peringkat 25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar 4.3 milyar barrel,
  • peringkat 21 penghasil minyak mentah terbesar dunia sebesar 1 juta barrel/hari,
  • peringkat 24 negara pengimpor minyak terbesar sebesar 370.000/hari
  • peringkat 22 negara pengonsumsi minyak terbesar sebesar 1 juta barrel/hari,
  • peringkat 13 negara dengan cadangan gas alam terbesar sebesar 92.9 trillion cubic feet,
  • peringkat ke-8 penghasil gas alam terbesar dunia sebesar 7.2 tcf,
  • peringkat ke-18 negara pengonsumsi gas alam terbesar sebesar 3.8 bcf/hari,
  • peringkat ke-2 negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29.6 bcf,

3. Potensi  Emas Indonesia  

  • cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia.
  • menduduki peringkat ke-7 yang memiliki potensi emas terbesar didunia.
  • menduduki peringkat ke-6 dalam produksi emas di dunia sekitar 6,7%.

4. Potensi  Timah Indonesia 

  • menduduki peringkat ke-5 untuk cadangan timah terbesar di dunia sebesar 8,1% dari cadangan timah dunia.
  • menduduki peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 26% dari julah produksi dunia.

5. Potensi Tembaga Indonesia

  • peringkat ke-7 untuk Cadangan tembaga dunia sekitar 4,1%
  • peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 10,4% dari produksi dunia.

6. Potensi  Nikel Indonesia

  • peringkat ke-8 cadangan nikel dunia (cadangan nikel Indonesia sekitar 2,9% dari cadangan nikel dunia),
  • peringkat ke-4 dunia dari sisi produksi sebesar 8,6% .

Tabel Mineral Logam Strategis Tahun 2015 .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun