Mohon tunggu...
Fitriana Nugraheni
Fitriana Nugraheni Mohon Tunggu... Administrasi - Reader

Seeker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buang-buang Uang untuk Fasilitas Umum

28 November 2023   18:00 Diperbarui: 29 November 2023   10:10 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seberapa sering kalian menggunakan fasilitas umum sehari-hari?

Bermanfaat kah sejauh ini?

Kali ini kita akan membahas fasilitas umum. Yang pertama yaitu tempat sampah.

Saat ini kota-kota besar membangun taman yang difasilitasi dengan area bermain anak-anak serta fasilitas tempat olahraga. Semakin bagusnya pemeliharan taman, semakin menarik orang untuk berkumpul dengan di taman untuk olahraga, bermain atau sekedar hangout mengobrol bersama.

Semakin banyak orang yang datang, semakin banyak sampah berceceran di taman tersebut.

Nyatanya banyak sekali tempat sampah yang tersedia di beberapa tempat. Tak hanya tempat sampah, tulisan buanglah sampah pada tempatnya juga ada di beberapa tempat. Tapi mirisnya banyak orang dengan seenaknya membuang sampah di tempat yang harusnya di jaga kebersihan dan kecantikannya bersama.

Ada 1-2 sampai beberapa orang yang bertugas membersihkan taman setiap harinya. Walaupun mereka bertugas membersihkan, kita sebagai masyarakat yang ikut serta menggunakan taman harusnya turut serta menjaga kebersihan. Tempat sampah sudah ada, tempatnya juga tersebar, informasi buang sampah juga jelas, jadi apakah masyarakat yang masih buang sampah sembarangan tidak bisa membaca atau kakinya susah digerakkan beberapa langkah saja ke tempat sampah?

Coba yang masih buang sampah sembarangan, tuliskan alasan kalian!

Fasilitas selanjutnya adalah toilet umum. Beberapa waktu lalu, ada anak kecil yang kencing sembarangan di taman. Di dekatnya ada orang tuanya, entah memang dibiarkan kencing sembarangan atau memang orang tuanya yang menyuruh anaknya untuk kencing di situ. Tidak jauh dari tempat anak tersebut terdapat kamar mandi umum, namun apa yang membuat keluarga tersebut tidak mengantarkan anaknya untuk kencing di toilet umum?

Yang pertama bisa jadi mereka berprasangka kalau toiletnya kotor, jadi sama aja kalau mau kencing di toilet umum atau di taman.

Yang kedua adalah, memang anak kecil tersebut mempunyai kebiasaan kencing sembarangan. Didukung dengan orang tua diam saja dan membenarkan perilaku anaknya.

Yang ketiga, mereka beranggapan bisa kencing dimana saja ga masalah, anaknya masih kecil tentu belum punya malu, dan kalau di tegur orang lain, orang tua bisa membenarkan perilaku anak tersebut dengan kalimat ampuh “Namanya juga anak kecil”

Masalah diatas tidak hanya beberapa namun banyak kasus yang terjadi di taman, tempat wisata atau jalan. Kebiasaan ini tentu tidak bisa selesai dengan hanya informasi buang sampah di tempat sampah, denda karena buang sampah sembarangan atau pemeliharaan kebersihan toilet.  

Kebiasaan itu tidak sulit untuk diasah, kecuali kita memang tidak mau tau tentang hal kecil seperti itu di masayarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun