Mohon tunggu...
Fitri anamukti
Fitri anamukti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Literasi Digital untuk Menguatkan Moderasi Beragama pada Mahasantri UIN Maliki Malang

2 November 2023   15:20 Diperbarui: 2 November 2023   15:28 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Kompasianer, kembali lagi seperti minggu minggu sebelumnya, Namun pada minggu ini saya akan membahas sesuatu yang lebih menarik, dan langsung bersentuhan dengan saya sendiri sebagai penulis dan juga sebagai mahasantri di UIN malang, jadi pada topik kali ini saya akan membahas mengenai Literasi digital bagi mahasantri UIN malang, agar Literasi digital ini semakin marak dan bisa semakin membawa norma norma positif hingga ke moderasi dalam beragama

Literasi di sekolah-sekolah Islam mempunyai pengaruh yang kuat terhadap peningkatan tersebut kajian ilmiah tentang agama masyarakat. kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Literasi menjadi semakin penting untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kepentingan umum. Khofifah mengatakan tingkat semangat membaca Jawa Timur masuk kategori tinggi yaitu 64,20%

Tantangannya sekarang adalah mengelola perubahan dalam pembelajaran siswa, dari dunia tatap muka hingga budaya literasi berbasis digital. Itu sudah diselesaikan sebagai proses gerak dan kemampuan siswa dalam menyumbang konstruksi pengetahuan
agama, terutama yang terkait dengan penanaman prinsip moderasi agama di sekolah Islam

Sekolah-sekolah Islam menjadi salah satu pusat pencarian gerakan-gerakan Islam radikal memulai penyebaran fundamentalisme dan doktrin radikal. Tentu saja, Fokus mereka tetap pada masjid, musala, halaman sekolah, dan wisma.mahasiswa sebagai titik awal pergerakan banyak kelompok fundamentalis Islam. Tempat-tempat ini menjadi tempat bagi para guru, staf, dan cuci otak melalui program halqah, usrah dan dawrah (Al-Makassari & Gaus,2010). Oleh karena itu, peran sosial dan keagamaan sekolah Islam akan semakin kuat. dengan mensosialisasikan penanaman prinsip moderasi beragama di kalangan pelajar melalui
menggunakan budaya pembelajaran digital (Zaenurrosyid et al., 2020)

Pemanfaatan budaya digital merupakan fitur baru dan pekerjaan sosial modern sekolah Islam akan diperkuat prinsip moderasi beragama. Hal ini dilakukan untuk mengedepankan prinsip moderasi beragama apa yang dipelajari mempunyai nilai transformatif dan memungkinkan adanya pemahaman informasi yang cukup untuk dipahami oleh pelajar dan masyarakat religiusitas moderat (Mukhtar et al., 2020). Di sisi lain, budaya membaca Perpustakaan Digital Islam juga menyediakan informasi masyarakat dan terbentuknya ketenangan pikiran dan keyakinan beragama kolektif untuk melawan ancaman terorisme (Anis, 2020).

Budaya literasi digital di sekolah Islam merupakan sebuah kerangka konseptual Mendorong siswa untuk menanamkan nilai-nilai moderasia gama dan berbagai platform media digital (Potter, 2018). Artinya siswa terlibat melalui pengelolaan sumber digital sebagai dasar informasi etis religiusitas dalam platform media digital (Gilster & Glister, 1997). Sekarang Pengembangan literasi digital di sekolah Islam diselenggarakan sebagai berikut Yaitu: 1) sastra-sastra lama para santri yang masih diamalkan, sebagai suatu program
membaca, menulis, berhitung), dan 2) khususnya mereka yang menggunakan literasi baru merangkul era metaverse yang ditandai dengan manajemen data, budaya teknologi dan pendidikan sumber daya manusia atau humanisme (Ridwan, 2005). Kesadaran menerapkan budaya literasi digital dengan menanamkan nilai-nilai pengamalan keagamaan tidak hanya bagi pelajar tetapi juga bagi semua pihak kepentingan (pendukung membaca, akademisi, organisasi profesi, bisnis, kementerian dan lembaga lainnya) (Tim Nasional Gerakan Literasi, 2017)

Minat global untuk mengembangkan moderasi beragama semakin meningkat meningkatkan. Akan sangat buruk jika dunia bersifat global Tafsir Islam tentang generalisasi situasi umat Islam di Timur Tengah yang tidak mewakili prinsip-prinsip agama moderat. Islam Indonesia dengan banyaknya sekolah Islam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke menjadi simbol yang dapat menjelaskan makna hubungan tersebut rasionalitas dan identitas keagamaan serta praktik keagamaan (Fahri & Zainuri, 2019). Dengan kata lain, moderasi awal, sekarang dan masa depan Keberagaman pesantren menjadi titik kuat terhadap bahaya konflik agama, kasta dan agama. Sekolah Muslim berlokasi di negara ini orang cerdas mengungkapkan persetujuan mereka dengan makna kesetaraan, keadilan dan persatuan untuk mengurangi peluang konflik kehancuran (Nurdin dan Naqqiyah, 2019).

Penerapan Budaya Literasi Digital di Pondok Pesantren Universitas Islam setinggi Mahad UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengabdi Mewarisi prinsip-prinsip pengamalan keagamaan melalui ajaran Walisongo melalui tradisi budaya digital. Pesantren, kyai, santri, masjid, kitab kuning rantai peradaban yang dikenal sebagai "budaya asli buatan Indonesia" (Prayoga & Mukarromah, 2018). Bruinessen menjelaskan dengan tegas Sekolah Islam merupakan lembaga pendidikan yang fokus pada agama Islam negara yang didapat dalam budaya Indonesia karena sistem pendidikannya kitab kuning menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar (VanBruinessen, 1992). Selain itu, sekolah Islam juga mampu melakukan integrasi Kebudayaan dan peradaban Indonesia memakai pakaian adat Indonesia berupa saron, kopiah, baju taqwa, sorban, imama, klompen/ bengkyak, hall bi hall, tahlilan, Istightsah, bacaan, seperti pengajian Rebo Kliwon, Jumat Legi, musik. Hadrah, lagu Jepang dan lainnya seperti kekuatan Islam. Ada juga budaya
Tradisi keagamaan seperti wirid al-lathf, tradisi rauhah, tradisi Pondok Pesantren berbahasa Arab dengan tradisi ilmu Nahwu dan Syaraf, Pondok Pesantren dengan tradisi tasawuf atau Tariqt (Ichsan et al., 2020).

Jejaring sosial dan media online meningkatkan kesadaran di kalangan pelajar untuk melihat ketaatan beragama yang telah berlangsung. Kesuksesan Hal ini sering digunakan untuk tidak menoleransi perdamaian dan diskriminasi Siswa pesantren harus menyelesaikan masalah ini dengan menerapkan prinsip Pengaruh keagamaan dengan budaya literasi digital jauh lebih besar (Toni, 2016). Jadi, terapkanlah prinsip-prinsip persatuan umat beragama di sekolah rumah Sekolah Islam dibangun dengan mengubah cara berpikir siswa dalam belajar. Tujuan utamanya adalah mengubah pemikiran siswa dan implementasi budaya Ada dua elemen literasi digital: (1) tujuan umum organisasi manusia Islam itu baik bagi setiap Muslim. (2) Tujuan khusus dibentuknya santri adalah
memiliki keterampilan literasi digital sekaligus sadar sosial dan mengamalkan prinsip persatuan umat beragama dalam kitab kuning,
teks dan referensi pemahaman dan surah Al-Qur'an menurut tradisi literasi digital di Mahad UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Perbarui bidang Ilmu pengetahuan tidak hanya berkaitan dengan agama tetapi juga berkaitan dengan masyarakat
rakyat. Oleh karena itu, proses moderasi beragama di pesantren  Sekolah Islam tidak mengikuti tradisi tajdid yang murni terfokus
pengajaran dan rekonstruksi masyarakat Islam seperti Al-Qur'an dan Sunnah (Hafidhoh, 2016). Menciptakan budaya literasi digital untuk menanamkan nilai-nilai moderasi Kegiatan keagamaan yang digagas sekolah-sekolah Islam bermacam-macam
yang pertama dan menghilang dari kecerdasan kritis fenomena sosial tersebut memuat berbagai referensi dari kitab kuning yang sangat terpercaya dan dalam hutang. Detailnya, data baru yang diterbitkan Kementerian Agama 2015, menunjukkan jumlah total sekolah Islam di Indonesia termasuk 28.961, termasuk 13.904 fokus pada kajian kitab kuning sedangkan 15.057 (51,99%) fokus pada penyelenggaraan studi dan Pelayanan Pengajaran Lainnya (Kementerian Agama RI, 2015). Jumlah pangkalan pangkalan
yang telah menyebar di Indonesia dan mendukung ilmu pengetahuan Islam yang dianggap sebagai kekuatan utama sistem pesantren, terlibat penuh dalam mendukung dan memelihara praktik keagamaan dan kerukunan antaretnis. agama di Indonesia.

Implikasinya terhadap penerapan budaya literasi digital dan penguatan nilai-nilai reformasi agama di Mahad UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, menunjukkan kami memahami dengan baik dan kami tahu persis caranya menerapkan Islam yang benar dan tidak bertentangan (konflik norma) dan berbagai faktor sosial sebenarnya melingkupinya di Indonesia. Memahami Nilai-nilai keagamaan bagi siswa yang ingin melihat kepeduliannya Sebagian besar pelecehan agama tidak terjadi dalam sejarah dituduh menjadikan Islam najis dan najis. Moderasi Kedamaian yang diciptakan pesantren bukan hanya soal bentuk dan corak Pemahaman Islam patut dipertanyakan, namun juga kuat dan tertanam dalam sistem masyarakat dan masyarakat. Meskipun terdapat perbedaan dan perbedaan topik tentangnya gagasan perdamaian, namun tidak menghalangi pesantren untuk berkreasi prinsip moderasi berbeda yang menciptakan peluang dan hubungan sosial melalui pergerakan kyai dan santri di masyarakat. Melalui budaya literasi digital
Memiliki sekolah Islam dinilai memiliki lebih banyak keuntungan media lain. Memang budaya pembelajaran digital di pesantren bisa
mengurangi jumlah ujaran kebencian, sekaligus membangun jaringan gerakan Berpartisipasi dalam memajukan ketaatan beragama di Indonesia.

Dampak Akademik bagi mahasiswa untuk menerapkan budaya membaca Digital merupakan kesadaran yang semakin berkembang menghadapi era revolusi industri 4.0. Yang ini Hal itu juga ditunjukkan melalui kebangkitan karakter Santri dalam perjuangannya
Mengubah berbagai aspek sekolah Islam di media sosial dan online. Benih-benih moderasi di sekolah-sekolah Islam bergema di jajaran Walisongo dan menjadi pionir. lagi oleh Gus Dur dideklarasikan lagi oleh Maulana Malik, mahasiswa Mahad UIN
Ibrahim Malang melalui jejaring sosial dan media online (Sa'diyah & Nurhayati, 2019). Mahasiswa dikenalkan dengan prinsip moderasi beragama di dunia global dengan kekayaan Islam Indonesia berupa sekolah rumah Islam yang tenang dan damai. Agama diajarkan di sekolah Islam Mengintegrasikan nilai-nilai budaya Islam ke dalam sekolah yang sarat nilai kota dan modernisme hulu Barat. Suaedy di dalam Rosidi mengatakan, pandangan dunia Gus Dur berkembang, bermartabat dan progresif, namun tetap independen dari nilai-nilai tradisional dianggap baik (Rosidi, 2016). Setelah melakukan penelusuran informasi mengenai prinsip moderasi beragama di media sosial dan media online, siswa menjadi akrab dengan ide-ide Prinsip Moderasi Beragama Gus Dur. Benar-benar pemikiran Gus Dur mengakar dan memotivasi kyai dan santriwati untuk berpartisipasi Aktif menyebarkan pesan reformasi agama di Indonesia. Yang ini menunjukkan tanda-tanda modernitas pemikiran dalam dunia pesantren yang strukturnya sangat terbatas. Bangkitnya modernitas dan pemikiran masih respons terhadap ketakutan sosial terhadap fundamentalisme agama
muncul sebagai perusak persatuan dan keberagaman. Jadi itu tidak bisa dilakukan lagi mempelajari mazhab kehidupan dari akal sehat yang menelaah keberadaannya sebagai sekolah agama (Awliyah, 2019). Rumah Sekolah Islam dapat mengekspresikan dirinya di banyak tempat di berbagai lapisan masyarakat memiliki landasan intelektual dan pengajaran dengan nilai kredibilitas tinggi.

Tidak dapat disangkal dampak budaya literasi digital terhadap hal ini Mahad UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam mengamalkan prinsip moderasi agama dianggap sangat luas. Sekolah Islam adalah salah satu yang utama lembaga-lembaga yang mendorong keharmonisan antar manusia dan antar suku Indonesia. Dalam hal ini, sekolah Islam tinggal di sekolah dasar dan ketegasan yang membutuhkan kekuatan dan respons terus menerus berlanjut (Hadiat & Syamsurijal, 2021). Menyelenggarakan berbagai jenis sekolah Islam Sekolah Islam harus dipromosikan agar fungsional diperluas dengan merespons berbagai krisis dan aspirasi agama dan etnis. Perkembangan sistem keagamaan dicapai di sekolah sekolah Islam ruang untuk kesempatan berdiskusi dan terlibat di sekolah-sekolah Islam di dalamnya menjawab pertanyaan tentang kerukunan beragama, keberagaman etnis dan terorisme (Haryani, 2020).

Penerapan budaya literasi digital digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip perilaku keagamaan pada mahasiswa Mahad UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal ini penting untuk meningkatkan pemahaman dan praktik moderat santri dalam memfasilitasi hubungan antar umat beragama di Indonesia. Sebuah proses penerapan budaya literasi digital untuk menanamkan nilai-nilai Pendidikan agama dilaksanakan dengan cara: pertama mengubah sikap peserta didik baik untuk memahami Islam moderat. Kedua,
melatih dan menciptakan jaringan media yang terintegrasi dan andal di kalangan sekolah Islam. Ketiga, membuat konten edukasi
Acara religi Kyai akan disiarkan melalui media digital. Kapan dampak penerapan budaya pembelajaran digital di Mahad UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang adalah awal dari kesadaran melalui tindakan dan menyebarkan prinsip-prinsip agama Kai dan tokoh-tokohnya Agama lain dianggap sesuai dengan prinsip ajaran Islam. Kedua menyatukan semua prinsip pelecehan agama ke dalam satu jaringan media digital sehingga mudah dipelajari untuk segala usia.

(sumber, international journal of education resources Volume 02 number 06 april 2022, IMPLEMENTASI BUDAYA LITERASI DIGITAL UNTUK MENGUATKAN MODERASI BERAGAMA BAGI SANTRI (STUDI KASUS DI MAHAD UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG) oleh Angga Teguh Prastyo1, Isna Nurul Inayati2 1Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia 2Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang, Indonesia )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun