Haloo semuaa, Bagi saya sendiri Pemilu 2024 adalah momen yang sangat saya nantikan, sebagai Generasi yang menjadi pemilih pemula tentunya harus banyak hal yang saya siapkan agar bisa berpesta demokrasi dengan maksimal, tentunya kita sebagai generasi pemilih pertama juga harus tau peran yang kita ambil, dan juga bagaimana sih perkembangan demokrasi indonesia dalam beberapa tahun kedepan.
Partisipasi politik memegang peranan penting dalam proses pemilu pemilu parlemen, serta pemilu parlemen, pemilu presiden,  pemilu DPD, dan pemilu presiden dalam wilayah perkotaan. Tipe pemilih yang harus diperhatikan tingkat partisipasi politiknya adalah  pemilih pemula karena ia menggunakan hak untuk memilih kembali pada pemilu tahun 2024. Kurangnya kesadaran politik atau Ada kekhawatiran bahwa rendahnya pendidikan politik  pemilih tingkat dasar partisipasi politik yang lebih rendah dalam pemilu mendatang.
Pertama, bagian dari proses ini adalah penjangkauan politik kepada pemilih sikap dan orientasi diperoleh melalui proses ini tentang fenomena politik dan demokrasi yang  berlaku secara umum masyarakat dimana seseorang tinggal. Di sisi lain, sosialisasi politik adalah proses dimana masyarakat mentransmisikan budaya politik yang merupakan faktor penting dalam pembentukan budaya politik  kebangsaan
Â
Partisipasi politik merupakan hal yang penting dalam suatu negara demokratis Masyarakat sebagai warga negara mempunyai peran penting dalam administrasi politik. Membentuk pemerintahan baik, tentu saja mengandaikan partisipasi seluruh warga negara pengertian perkembangan yang baik untuk maju dan berkembang. Salah satu  pemilih utama berpartisipasi dalam mendukung pemerintah adalah partisipasi politik
Â
 Hak suara ini untuk memilih pemimpin partai demokrasi baik di tingkat daerah maupun kota. Sejauh ini  demokrasi telah dipraktikkan di tingkat desa, seringkali dirongrong oleh elit politik lokal. Itu benar Hak untuk memilih merupakan hak yang dijamin dalam Konstitusi dalam putusan Mahkamah Konstitusi 011-017/PUU-I/2003 yang menyatakan"Mengingat hak konstitusional warga negara untuk memilih dan dipilih merupakan hak yang dijamin oleh Konstitusi"
Menurut Samuel P. Huntington dan Joan M. Nelson dalam Mujan (2012) mengklasifikasikan partisipasi politik menjadi dua bagian, yaitu partisipasi politik otonom dan mobilisasi partisipasi politik. Definisi partisipasi politik Otonomi adalah partisipasi politik yang dilakukan tanpa paksaan dan berdasarkan kemauan peserta sendiri dan sukarela tanpa apapun siapa yang menggerakkan atau memaksa. Namun pengertian partisipasi politik Mobilisasi adalah partisipasi yang dipimpin oleh pihak eksternal seorang peserta Peserta hadir tanpa alasan keinginan dan keinginan sendiri.
Kalau memikirkan persoalan yang mengemuka pada pemilu 2014, memang ada kelompok atau individu yang tidak terdaftar tanpa identitas dan tidak memahami pentingnya pemilu, jadi nanti mereka tidak mampu atau tidak mau melaksanakan pilihan mereka. Contoh lain Di Kabupaten Kedir, jumlah DPT yang salah bertambah menjadi 68.738 pemilih.(Zainal Arifin Hoesein, 2017) Hal ini tentu menjadi permasalaha harus segera diselesaikan
Â
Partisipasi pemilih muda harus dibangun untuk memilih secara generasi Generasi muda merupakan wujud tanggung jawab terhadap proses pembangunan berkelanjutan kepemimpinan regional dan nasional. Tanggung jawab yang tinggI Â masyarakat dapat mendorong tingkat partisipasi yang tinggi di kalangan pemilih pemula untuk memberikan hak memilih. Suara mereka harus digunakan semurni mungkin, menghindari kebijakan moneter yang sudah begitu mewabah pemilu di Indonesia. Akan ada pemilihan parlemen langsunG publik, bebas, jujur dan adil adalah mungkin jika memungkinkan penyelenggara pemilu yang jujur, profesional dan bertanggung jawab
Â
Partisipasi adalah bagian penting dari demokrasi. Anggapan Di balik demokrasi (partisipasi) ada orang yang paling penting tahu  apa yang baik baginya. Pemilih Pemula Kelas kebijakan adalah sekelompok pemula yang menggunakannya untuk pertama kali kebebasan memilih, arahan pemilih pemula ini selalu dinamis dan berkemauan keras berubah sesuai dengan keadaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, pendidikan politik dan demokrasi terutama bagi seluruh masyarakat generasi muda (pemilih pemula) harus diberantas secepatnya mungkin pelepasan pemilih dari pemilu
Â
 Pemilih pertama yang terdaftar adalah pelajar atau mahasiswa  Usia 17-21 tahun seringkali menjadi segmen yang sangat khas terkadang memberikan kejutan dan tentunya menjanjikan secara kuantitatif, Menyebutkan kata-kata unik untuk pemula karena sangat digemari oleh para kolektor pemula antusiasme yang besar, relasional dan rasional, haus akan perubahan dan penyesalan Tingkat kontaminasi pragmatisme sangat rendah
Â
 Sayangnya banyak pemilih pemula yang tidak berpartisipasi di pesta demokrasi dan tidak menggunakan hak pilihnya, ada beberapa di antaranya Pemilih baru dibungkam oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pemilih pendatang baru sibuk dengan aktivitas sehari-harinya dimana banyaknya pemilih Pemula biasanya pelajar dan pekerja ya menyebabkan pemilih pemula menjadi apatis terhadap kegiatan  berbau busuk politik.
Masyarakat dan generasi muda memahami pentingnya peran  partisipasi Pilkada pasca konflik 2024. Ada beberapa jenis partisipasi politik berjalannya suatu proses politik yang memerlukan partisipasi masyarakat. Semakin banyak pemilih yang memberikan hak pilihnya,semakin banyak pula tingkat partisipasi dalam pemilu. Sebaliknya justru menurun dari jumlah pemilih, hal ini dapat diartikan sebagai tingkat partisipasi yang lebih rendah politiknya.
Proses seleksi bukan sekedar persoalan upaya untuk mendapatkan suara pemilih, namun harus lebih substantif, yaitu meningkatkan pemahaman dan kesadaran khususnya sebagai masyarakat generasi muda bersikap apatis, sehingga mereka berpartisipasi aktif di dalamnya  proses pemilu sebagai proses hukum untuk pergantian kepemimpinan daerah dan juga nasional.
 Tentu saja generasi muda penerus juga perlu belajar dari orang lain untuk lebih memahami pemilu, karena suara mereka harus digunakan semurni mungkin, menghindari kebijakan moneter yang sudah begitu mewabah pemilu di Indonesia. Tentu saja, ini bukan hanya soal jumlah suara, namun pendidikan politik pada generasi muda lebih penting di daerah pedesaan seperti desa Plalangan.Â
Ada tingkat partisipasi yang tinggi salah satu bentuk tanggung jawab generasi muda terhadap pembangunan berkelanjutan Program pilihan 5 tahun. maka kamu bisa Calon pemilih pemula didorong untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak, lakukan riset dan investigasi sebelum mengambil keputusan pilihan Pemilih baru juga didorong untuk lebih bertanggung jawab menggunakan informasi  media sosial. Komprehensif dan tidak langsung percaya dan membagikan konten di media sosial yang tidak jelas sumbernya, Cerdaslah dalam menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari,khususnya di bidang politik untuk lebih memanfaatkan media sosial proses demokrasi.
Sumber, https://www.ejournal.unuja.ac.id/index.php/hitech/article/view/5002/pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H