Mohon tunggu...
Fitriana Azizah
Fitriana Azizah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

a Flower Child - Young girl and simple

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi

20 Desember 2013   22:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:41 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara yang memekikkan telinga. Manusia yang lalu lalang. Binatang yang mengais tanah. Ibu yang mencari anaknya.


Ketika bulan muncul sesaat setelah kepergian mereka, kami masih berpikir bahwa kejadian barusan hanyalah mimpi buruk. Dimana banyak sekali manusia bertebaran di jalanan. Kosong. Kejam, tapi benar adanya. Yang satu meminta tolong, yang satu tertawa keras, yang lainnya sibuk dengan pikirannya. Mereka mencari-cari kesalahan untuk kami tidak bisa melihat bulan yang penuh dan terang. Dengan cara apapun, salah satunya adalah membiarkan pikiran kami menjadi menolong atau ditolong. Keduanya beresiko dan tak ada baik-baiknya untuk saat ini. Untuk hal-hal yang tidak kami ketahui, selalu saja ada celah bagi mereka untuk menganggu. Mereka senang dengan manusia yang bersedih, mereka senang dengan manusia yang karenanya tidak lagi dekat dengan Tuhan, mereka senang manusia yang merintih sakit. Orang-orang melihat kami kesal, lalu membisikkan kalimat "Sebodoh itukah kalian? Sudah jelas yang mana pilihannya. Cepat lari!".

Seketika kami sadar dan terbangun. Bisikan itu masih begitu jelas. Ternyata hanya sebatas mimpi, walaupun seburuk itu.

namun, kami hanya bisa tercengang melihat jelas mereka sudah berdiri di depan kami.

Tidakkah ini mimpi? Biarkan kami tertidur kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun