Mohon tunggu...
Fitriana Dwi Aunillah
Fitriana Dwi Aunillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

saya adalah mahasiswa ilmu komunikasi, yang memiliki hobi fotografi dan menulis. disini saya akan membagikan beberapa tulisan saya dan hasil fotografi saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketan Legendaris Deh Nes

20 Juli 2022   15:05 Diperbarui: 20 Juli 2022   15:13 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketan adalah bahan makanan yang memiliki bentuk seperti beras namun dengan warna yang lebih putih. Ketan memiliki cita rasa hampir sama seperti nasi, namun agak sedikit manis dan sedikit lengket. 

Ketan dapat diolah untuk berbagai jenis makanan, dan cara memasaknya cenderung mudah, karena hampir sama seperti memasak nasi pada umumnya. Untuk ke khasanya sendiri tidak diketahu pasti ketan itu berasal dari mana, karena banyak daerah yang mengunakan  ketan sebagai bahan dasar makanan-makanan daerah nya.

Namun kali ini kita akan berkenalan dengan ketan legendaris yang ada di Desa Laren Kabupaten Lamongan, tepatnya berada di sekitar jalan raya Pucuk mengarah ke Paciran tepat di depan ruko Tiga Putra. Warung sederhana nasi ketan ini sudah berdiri sejak tahun 1970, berarti sudah sekitar 52 tahun. 

Walaupun sudah berdiri cukup lama dan sempat berpindah tempat, namun tidak mengurangi minat para pelangan untuk datang dan menikmati rasa ketan legendaris ini.

Deh Nes, sapaan akrab pemilik warung ketan, berjualan dibantu oleh suaminya yakni mbah Ilyas, beliau berdua berusia  sekitar 60 tahun. Resep dan porsi yang tak pernah berubah menjadikan banyak pelangan tak kapok untuk datang berkali-kali ke warung ini.

 Warung nasi ketan milik Deh Nes ini buka dari setelah sholat subuh sampai sore hari menjelang magrib.

Kebanyakan pelangan banyak yang datang sekitar jam 6 pagi, karena dapat dipastikan jika datang terlalu siang akan mengantri cukup panjang. 

Penikmat nasi ketan deh nes ini bukan hanya orang Lamongan saja, namun juga ada dari luar Lamongan seperti Gersik, Bojonegoro, Tuban dan lain-lain. Biasanya mereka mampir di warung nasi ketan deh nes ini saat ingin mengunjungi wisata di Lamongan.

Seperti Yanto pelangan nasi ketan deh nes yang berasal dari Gersik "penasaran pengen cobaain, soalnya denger dari temen katanya enak, dan harganya terjangkau, ini tadi mau ke paciran mampir dulu kesini buat nyicipin nasi ketanya", tuturnya

Untuk menunya ada 3 jenis ketan yakni ketan putih, ketan hitam dan ketan kacang hijau. Yang membuat menarik dari menu nasi ketan Deh Nes ini adalah karena disajikan dengan mengunakan dua toping. Toping sambel emput, yakni tumbukan kacang tanah yang dicampur dengan cabai dan rempah-rempah lainya. 

Emput memiliki cita rasa gurih dan sedikit pedas. Toping yang kedua adalah parutan kelapa. Kedua toping tersebut dapat dipilih, namun untuk khas penyajianya biasanya dua toping tersebut dijadikan satu, jadi jika kita akan mendapat sensasi rasa gurih dan manis secara bersamaan.

Tidak hanya nasi ketan di warung Deh Nes ini juga menyajikan minuman. Seperti kopi seler, yang menarik penghalusan biji kopi nya masih dengan cara ditumbuk menggunakan lesung, dan kita masih bisa melihat proses penumbukanya, ada juga wedang jahe, susu jahe dan teh hangat. 

Menariknya adalah Deh Nes memilih mengunakan gula merah jawa yang dilarutkan bukan mengunakan gula pasir putih.

Dalam satu porsi nasi ketan ini dibandrol dengan harga yang murah yakni 3.000 rupiah saja. Deh Nes juga melayani jika ada pesanan untuk acara-acara dan semacamnya. 

Nasi ketan legendaris dengan resep yang tidak pernah berubah dan harga yang murah membuat banyak disukai orang dari berbagai kalangan.




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun