Mohon tunggu...
Fitriana Hayyu Arifah
Fitriana Hayyu Arifah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Student of Faculty of Pharmacy UGM

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Tepat Olah Temulawak untuk Pengobatan Gangguan Fungsi Hepar

17 Januari 2019   12:21 Diperbarui: 23 April 2021   17:28 3837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari keempat bentuk sediaan, rebusan rimpang segar memiliki efek yang paling poten untuk mengatasi kerusakan hepar. Data menunjukkan bahwa sediaan tersebut menurunkan kadar SGPT dan SGOT secara signifikan, mampu memperbaiki profil makroskopi hepar, serta secara histopatologi mampu mengurangi kerusakan hepar. 

Kerusakan hepar yang diteliti ada beberapa skor, dengan hasil inflamasi ringan, nekrosis sedang, kongesti sedang, hemoragi ringan, dan steatosis ringan. Jika dilihat kandungan senyawa kimia, rebusan rimpang segar ini lebih banyak mengandung minyak atsiri dibandingkan kurkumin. 

Lalu bagaimana dengan sediaan tunggal minyak atsiri dibandingkan dengan kurkumin? Minyak atsiri ternyata lebih poten daripada kurkumin untuk mengatasi gangguan fungsi hepar.

Penelitian yang sederhana ini memberikan gambaran baru bagi dunia keilmuan. Kenapa? Karena sebelumnya anggapan kurkumin yang berperan untuk mengatasi gangguan fungsi hepar ini menjadi terpecah karena ternyata senyawa minyak atsiri ini justru mempunyai efek yang lebih poten. Penelitian ini tidak hanya bermanfaat untuk dunia akademik saja, namun lebih dari itu. 

Hasil riset ini dapat diinformasikan untuk masyarakat luas, jika akan mengobati gangguan fungsi hepar sebaiknya mengolah temulawak dengan merebus rimpang segar tanpa proses pengeringan terlebih dahulu. 

Selain itu, untuk dunia industri farmasi yang memproduksi obat herbal untuk gangguan fungsi hepar dengan komposisi temulawak juga memperhatikan pengolahannya. Dan semoga juga memberikan rekomendasi kepada pemerintah tentang regulasi penetapan senyawa standar temulawak untuk gangguan fungsi hepar.

Semoga karya kecil ini bermanfaat!

Sumber bacaan: 

Pramono, S., Arifah, F.H., Pribadi, F.H., Nugroho, A.E. (2018). Hepatoprotective activity of Curcuma xanthorrhiza Roxb. on paracetamol-induced liver damage in rats and correlation with their chemical compounds. Thai Journal of Pharmaceutical Sciences. 42(4): 188-195.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun