Mohon tunggu...
RATRI FITRIANA
RATRI FITRIANA Mohon Tunggu... -

I just a girl whose has a lot of dream. I still living in my dream . I try to share my dream with write something .

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Inspiring Spiritual Journey

30 Desember 2012   14:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:47 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cling..notifikasi senja di penghujung 2012. Terlintas kata Innalillahi wa innaillaihi roji'un telah meninggal dunia saudara kita,semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah. Sejenak mencerna kalimat ini ada percaya yakin tidak yakin benar atau tidak. Baru beberapa hari lalu sharing informasi dan sekarang tiada. Ah, cepat sekali menemui Sang Maha Cinta. Bukankah kematian itu tidak pernah memilih,bahkan untuk jiwa semuda engkau,tanyaku. Masih termangu.

RencanaNYA selalu sempurna, jawaban rasa penasaran dicerahkan- NYA hari ini dalam Inspiring Spiritual Journey oleh Ustd.Gun Gun Saptari. Satu makna menyentil nurani bahwa perjalanan ini akan berakhir pada satu titik, kematian. Yah, begitu dekat. Sedekat urat nadi. Mendatangi tanpa pertanda ke setiap jiwa kehidupan. Bukanlah kematian ketika dia datang dengan salam. Bukanlah kematian ketika dia memintamu bersiap. Bukanlah kematian ketika dia sebuah rahasia umum. Sebuah nasihat bahwa kematian akan mendatangimu seperti kebiasaan dan kecintaanmu. Seorang pecandu narkoba akan mati juga ketika mengkonsumsi zat racun. Tak sedikit pula pembalap yang berakhir di lap panas karena kecintaan pada dunia balap. Dan berbagialah ketika seorang sholih shalihah menemui Rabb nya di keheningan sujudnya. Subhanallah, semoga kita termasuk golongan ini. Aamiin.

Lalu, karena ini rahasia Illahi yang nalar kita tak sanggup menterjemahkannya, apa kita lantas pasrah?

Toh sudah takdir. Tidak, teman. Kita yang akan menentukan sendiri bagaimana cara menemui Sang Pemilik Jiwa. Ada 2 pilihan, dijalan syahid atau dipadang maksiat. Tergantung persiapan dan bekal yang kita kumpulkan. Persiapan ala kadarnya tentu tak akan cukup. Persiapan berlebih juga akan mubazir. Alangkah sempurnanya ketika persiapan itu seperti sunnatullah, ajaran manusia paling sempurna Rasul kita Rasulullah Saw. Kejarlah akhiratmu dan jangan lupakan duniamu. Berlomba-lomba dalam kebaikan didunia dan akhirat, mengiringi langkah dengan takbir, dan helaan nafas ini tasbih dan syukur.

Semoga ruh yang rapuh ini senantiasa istiqomah dijalan cintaMU, kuatkanlah jiwa-jiwa rentan ini hanya untukMU,ya Rabb.


Teruntuk saudara seiman, kakak, motivator yang bahkan belum sempat bertemu. Kami juga akan menemuiNYA. Entah kapan. Semoga amal ibadahmu diterima disisiNYA.

Engkau seperti Gie yang menemui cintaNYA di puncak Semeru.

#29~30 Dec 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun