Mohon tunggu...
Fitria Maulidah
Fitria Maulidah Mohon Tunggu... Politisi - S1 ILMU POLITIK UNNES/ BEM KM UNNES

Publik Speaker dan Organisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Populasi Anak Tidak Sekolah di Kota Semarang Serta Implikasinya Terhadap Bonus Demografi

12 Juni 2024   16:30 Diperbarui: 12 Juni 2024   16:33 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran dan Kebijakan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kota Semarang telah mengimplementasikan beberapa kebijakan untuk mengatasi masalah anak tidak sekolah. Salah satunya adalah program beasiswa pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta peningkatan akses dan kualitas fasilitas pendidikan di daerah terpencil. Pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai organisasi non-pemerintah dan komunitas lokal untuk mendukung inisiatif seperti Rubbik School.

Wali Kota Semarang, dalam beberapa kesempatan, telah menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung program pendidikan. Dukungan ini tidak hanya dalam bentuk finansial, tetapi juga berupa partisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan pengembangan lingkungan belajar. 

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Pada tanggal 3 Juni 2024, saya melakukan observasi langsung ke lokasi Rubbik School yang terletak di Jl. DelikRejo, RT.13/RW.XI, Tandang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50274. 

Observasi ini memberikan saya wawasan yang mendalam tentang operasional dan kondisi di lapangan.Ketika tiba di lokasi, saya disambut oleh suasana yang hangat dan penuh semangat. 

Anak-anak tampak asyik dalam berbagai aktivitas, mulai dari membaca buku di sudut perpustakaan kecil hingga bermain di halaman yang luas. Fasilitator yang ramah dan penuh dedikasi, termasuk Keyko, memberikan bimbingan dan dukungan kepada anak-anak dengan penuh kasih sayang.

Saya juga berkesempatan berbicara dengan beberapa orang tua yang anak-anaknya belajar di Rubbik School. Mereka mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas adanya sekolah ini yang sangat membantu meringankan beban mereka dalam memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka.

Kota Semarang masih menghadapi tantangan besar dalam mengatasi masalah anak tidak sekolah. Namun, upaya seperti yang dilakukan oleh Rubbik School dan kebijakan pemerintah daerah menunjukkan bahwa masalah ini dapat diatasi melalui kerja sama antara masyarakat dan pemerintah. 

Dengan dukungan yang tepat, bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pendidikan merupakan kunci utama dalam mewujudkan potensi ini, dan memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan adalah langkah awal yang krusial. 

Observasi langsung pada 3 Juni 2024 memperlihatkan betapa pentingnya peran Rubbik School dalam memberikan harapan dan kesempatan bagi anak-anak yang kurang mampu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun