"Boleh, boleh, silakan. Tapi hati-hati ya, jangan sampai rusak."
Rizal mengangguk, dan mengambil salah satu buku yang dia inginkan, yaitu "Petualangan Tom Sawyer". Dia membuka halaman pertama buku itu, dan mulai membaca. Dia terpesona dengan cerita tentang Tom Sawyer, seorang anak nakal yang suka berpetualang bersama teman-temannya. Dia membayangkan dirinya sebagai Tom Sawyer, yang bisa menjelajahi sungai, hutan, dan gua, tanpa takut akan bahaya.
Rizal lupa waktu, dan tidak menyadari bahwa dia sudah membaca buku itu selama hampir setengah jam. Dia baru tersadar ketika dia mendengar suara ayahnya yang memanggilnya dari kejauhan.
"Rizal, Rizal, kemana kamu? Ada pelanggan yang mau beli beras, cepat kesini!"
Rizal kaget, dan segera menutup buku itu. Dia melihat jam tangannya, dan terkejut melihat bahwa sudah hampir pukul sepuluh. Dia berpikir, bagaimana dia bisa lupa begitu saja. Dia merasa bersalah, karena dia telah meninggalkan ayahnya sendirian di kios beras. Dia juga merasa sedih, karena dia harus berpisah dengan buku yang dia sukai.
Rizal mengembalikan buku itu ke rak, dan berlari menuju kios beras. Dia minta maaf kepada ayahnya, dan menjelaskan bahwa dia hanya ingin melihat-lihat buku di kios sebelah. Ayahnya tidak marah, tapi hanya mengingatkan Rizal untuk tidak lama-lama pergi dari kios beras. Rizal mengangguk, dan mulai membantu ayahnya menimbang beras untuk pelanggan.
Rizal tidak bisa melupakan buku "Petualangan Tom Sawyer" yang dia baca tadi. Dia berharap, suatu hari nanti, dia bisa membeli buku itu, dan membacanya sampai habis. Dia juga berharap, suatu hari nanti, dia bisa berpetualang seperti Tom Sawyer, dan melihat dunia yang lebih luas dari pasar Blangpidie.
Penulis : Fitria Maisir
