Apakah kalian percaya bahwa pendidikan dapat menyelamatkan manusia dari lingkaran kemiskinan? Ya, pendidikan menjadi modal dasar bagi sebuah individu untuk menghadapi perkembangan dunia. Dengan kata lain, pendidikan menjadi bekal utama dalam pengembangan diri manusia.
Pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Melalui pendidikan formal dan non-formal, manusia diajarkan tentang berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk bertahan hidup di tengah peradaban dunia yang terus berkembang.
Dengan bekal pendidikan yang cukup, manusia diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi dirinya dan lingkungannya. Pendidikan dan kemampuan yang mumpuni membuat seseorang mampu beradaptasi di berbagai jenis lingkungan serta menembus dunia kerja yang kian hari semakin ketat. Melalui pendidikan seseorang akan mampu membawa kesejahteraan minimal bagi dirinya sendiri.
Tolok ukur kehidupan yang sejahtera dapat dilihat dari tingkat ekonomi seseorang. Peningkatan ekonomi akan tercipta di kala seseorang mampu membebaskan dirinya untuk meraih segala kebutuhan hidup yang selalu didominasi oleh penggunaan uang. Kebutuhan yang mendesak kerap kali memaksa seseorang untuk melakukan tindakan kriminal. Semakin tinggi angka kemiskinan maka akan semakin tinggi pula tingkat kejahatan yang terjadi di suatu negara.
Disinilah peran pendidikan dalam mengentaskan kemiskinan akan terlihat. Pendidikan tidak hanya sebatas ilmu pengetahuan umum dan pengetahuan alam, tetapi ilmu agama dan pendidikan moral juga ditanamkan agar manusia menjadi lebih bermartabat.
Manusia yang dibekali dengan pendidikan terbukti memiliki lebih banyak "opsi" untuk bertahan hidup dari pada mereka yang tidak mengenal pendidikan. Meskipun pada kenyataannya tingkat pengangguran masih menjangkiti kalangan berpendidikan, baik itu lulusan sekolah menengah maupun lulusan perguruan tinggi. Akan tetapi dengan ilmu pengetahuan yang mereka miliki tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk bisa memutar otak atau mencari cara menggunakan pemikiran-pemikiran kreatif yang telah mereka asah selama menempuh pendidikan.
Pendidikan dasar dan menengah menjadi kebutuhan primer bagi setiap anak dan remaja khususnya di Indonesia. Menurut data BPS, angka partisipasi sekolah di Indonesia selama tahun 2020-2022 terlihat mengalami peningkatan dan juga sedikit penurunan di beberapa daerah. Pada tahun 2021-2022 Jawa Timur mengalami penurunan angka partisipasi sekolah remaja usia 16-18 tahun. Dari 74,14 menjadi 73,40.
Padahal di usia ini umumnya remaja sedang menempuh pendidikan di tingkat sekolah menengah atas. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah, karena di usia tersebut remaja yang mampu menuntaskan pendidikan dan memiliki ijazah SMA sederajat dapat dikatakan sudah siap untuk memasuki dunia kerja.
Selain memiliki kesempatan untuk bekerja, mereka juga memiliki pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu berbagai macam beasiswa juga harus ditambahkan di tahun-tahun berikutnya. Contoh beasiswa yang sangat berguna bagi masyarakat kurang mampu adalah beasiswa Bidik Misi. Beasiswa ini dapat mengantarkan generasi bangsa untuk melanjutkan pendidikan di peguruan tinggi. Dari cerita dan pengalaman yang pernah saya baca, banyak anak dari keluarga kurang mampu merasa sangat terbantu dengan adanya beasiswa ini.
Program-program seperti inilah yang harus didongkrak oleh pemerintah saat ini maupun pemerintah pada periode berikutnya. Pembangunan manusia berbasis pendidikan harus ditingkatkan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan tujuan nasional pada pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Serta menjalankan amanat UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) yang berbunyi "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan".