Mohon tunggu...
Fitri Alfaini
Fitri Alfaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UAD Yogyakarta

Mahasiswa jurusan Ilkom UAD Yogyakarta angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengamati Budaya Sepak Bola "Semarangan" di Kampung

26 Juli 2021   12:44 Diperbarui: 26 Juli 2021   13:14 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang banyak disukai masyarakat Indonesia. Baik itu dari kalangan atas ataupun bawah, baik tua ataupun muda pada nyatanya sepak bola disukai beerbagai kalangan. Sepak bola tidak hanya dilakukan oleh klub-klub terkenal aja, melainkan sepak bola dapat dimainkan oleh kumpulan orang atau masyarakat kampung yang ada di daerah masing-masing.

Sepak bola yang dilakukan oleh sekumpulan masyarakat kampung yang menyukai dunia olahraga sepak bola. Salah satunya kumpulan klub sepak bola yang ada di daerah saya, di desa saya terdapat klub sepak bola yang mana diisi oleh remaja atau pemuda desa yang membentuk klub tersebut. Klub tersebut sering melakukan latihan dan mengikuti perlombaan yang mana melawan klub desa lainnya.

Dari sini kita dapat melihat bahwa sepak bola dapat dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja tidak hanya klub-klub besar, klub kecil yang ada di desa atau kampung pun dapat mengikuti hal tersebut. Hal tersebut juga tak lepas oleh perhatian pemerintah sekitar dalam memberikan wadah untuk penyaluran bakat tersebut. 

Salah satunya dengan menggadakan perlombaan yang ditujukan untuk klub-klub desa yang mana kegiatan tersebut memberikan tempat penyaluran hobi yang dimiliki masyarakat. Dan sebagai penghibur serta memperkuat toleransi dari berbagai masyarakat desa agar terhindar dari adanya konflik antar desa.

Dan dari pengamatan saya mengenai semarangan yang ada di daerah saya selama berjalan dengan baik tidak pernah terjadi konfik baik itu dari para pemain maupun pendukung dari masing-masing klub tersebut. Dengan adanya hal ini makin memperkuat hubungan antar desa yang mana saling mengenal dan membantu atau bekerja sama jika dibutuhkan. Selain itu sering juga mereka saling tanding di luar perlombaan. 

Hal ini bukan untuk ajang pamer mana yang kuat melainkan sebagai latihan bersama dan hiburan. Latihan bersama ini dilakukan jika tidak ada perlombaan yang mana perlombaan biasanya setahun di selengarakan sekali atau pun tergantung event atau acara tersebut.  

Namun dengan seiring berjalannya waktu semarangan, mengalami perubahan. Yang mana sekarang banyak orang yang lebih memilih nongkrong di sebuah cafe atau tempat yang menarik lainnya. Selain faktor tersebut banyak orang yang lebih mementingkan urusannya.

Apalagi pada masa sekarang yang mengharuskan kita berada di dalam rumah. Serta mengurangi segala kegiatan yang dilakukan di luar ruangan atau luar rumah. Karena hal ini juga banyak pertandingan olahraga yang tertunda bahkan batal diselenggarakan. Karena hal ini semakin membuat perubahan yang condong menurun dari segi sepakbola kampung atau bisa disebut juga semarangan.

Semarangan dapat maju kembali dengan cara yakni memberikan wadah atau sarana sebagai tempat untuk menyalurkan kegiatan tersebut. Selain itu dukungan dari pihak sekitarnya juga dapat membantu perubahan kearah yang lebih baik. Serta adanya event atau kegiatan yang berhubungan dengan sepakbola kampung atau daerah atau sering juga dikenal semarangan ini agar dapat memacu semangat orang-orang yang minat dalam bidang sepakbola. Hal yang paling utama adalah kembalinya masa dimana kita tidak ada larangan untuk melakukan kegiatan diluar ruangan kembali.

Selain itu kegiatan sepakbola kampung atau semarangan dapat dilakukan oleh para pemain dengan memberlakukan latihan di setiap minggunya. Hal ini dilakukan agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Semarangan sendiri juga dalam pengelolaannya ini tergantung siapa yang mengatur dan bagaimana sistem di dalamnya.

Seperti contohnya grup sepakbola atau semarangan yang ada di daerah saya, dimana pengelolaannya dilakukan dengan baik yang diterapkan oleh para pemain dan pengurus grup sepakbola tersebut. Dengan cara membuat sistem yang sesuai dengan para pemain yang ikut. Melakukan latihan minimal sekali dalam seminggu atau sesuai jadwal tertentu jika dalam masa mengikuti pertandingan.

Selain hal tersebut dukungan dari warga masyarakat juga menjadi hal terpenting dalam mensukseskan grup sepakbola di desa saya, jika tidaknya dukungan tersebut grup sepakbola atau semarangan tidak ada yang spesial dan tidak ada semangatnya. Yang mana dukungan dan semangat yang diberikan dari warga masyarakat dapat menjadi ciri khas suatu grup sepakbola atau semarangan.

Maka dari itu dukungan dari seluruh lapisan masyarakat sangat berpengaruh terhadap perkembangan sepakbola kampung atau bisa di sebut juga dengan semarangan. Tanpa adanya dukungan tersebut sepakbola kampung tidak akan mengalami perubahan. Serta para pemain yang memiliki potensi tidak akan mendapatkan perhatian untuk mengasah potensi yang dimilikinya tersebut. 

Dengan hal demikian kita juga memberikan peluang terhadap anak bangsa yang memiliki potensi agar dapat berkembang. Dan didukung dengan event atau kegiatan dengan melibatkan sepakbola kampung dalam salah satu katagori akan semakin memperkuat semarangan ke arah perubahan yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun