Mohon tunggu...
Fitria Kuncara Putri
Fitria Kuncara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa tahun ketiga Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi KKN 140 UNS Mendukung Pencegahan Stunting

2 September 2024   10:20 Diperbarui: 2 September 2024   10:33 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan serius yang masih menjadi tantangan di Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika anak mengalami kekurangan gizi kronis, yang menyebabkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang tidak optimal. Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait masalah ini, Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 140 Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan program sosialisasi mengenai stunting di Desa Bandungan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024.

Tujuan Program Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi ini dirancang untuk memberikan edukasi kepada masyarakat desa, khususnya para orang tua, mengenai pentingnya pencegahan stunting. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab, dampak, dan cara pencegahan stunting, diharapkan para orang tua dapat menerapkan pola asuh dan pemenuhan gizi yang lebih baik untuk anak-anak mereka. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meminimalisir prevalensi stunting di Desa Bandungan dan sekitarnya, yang masih menjadi perhatian serius pemerintah setempat.

Narasumber dan Tema Kegiatan

Program sosialisasi ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, yaitu Ibu Amalia Liswandiyu, AMG, seorang ahli gizi dari Puskesmas Kayumas. Beliau memiliki pengalaman luas dalam bidang kesehatan anak, khususnya dalam menangani masalah gizi buruk dan stunting di masyarakat. Tema yang diangkat dalam sosialisasi ini adalah "Ambabar Wakitaning Kawruh Amarsudi Mring Karahayon", yang dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai "Membuka Jalan Pengetahuan Menuju Kesejahteraan". Tema ini dipilih dengan harapan bahwa melalui pengetahuan yang diberikan, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pencegahan stunting untuk kesejahteraan anak-anak mereka.

Peserta dan Antusiasme Masyarakat

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak dari Desa Bandungan, termasuk Kepala Desa, perangkat desa, warga desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta Ibu-ibu dari Posyandu setempat. Kehadiran berbagai elemen masyarakat ini menunjukkan dukungan yang kuat terhadap program sosialisasi ini, serta kesadaran kolektif akan pentingnya mengatasi masalah stunting di desa mereka.

Antusiasme masyarakat terhadap program ini terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Para peserta mengajukan berbagai pertanyaan seputar stunting, mulai dari gejala-gejala yang perlu diwaspadai hingga bagaimana cara meningkatkan asupan gizi pada anak dengan sumber daya yang terbatas. Diskusi yang terjadi selama acara menunjukkan bahwa para peserta memiliki ketertarikan yang besar untuk belajar dan menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.

Isi Materi Sosialisasi

Dalam pemaparannya, Ibu Amalia Liswandiyu menjelaskan berbagai aspek terkait stunting. Beliau menguraikan tentang penyebab utama stunting, yang meliputi asupan gizi yang tidak memadai, infeksi berulang, serta kondisi sanitasi yang buruk. Selain itu, beliau juga menjelaskan dampak jangka panjang stunting terhadap anak, termasuk keterlambatan perkembangan kognitif, penurunan daya tahan tubuh, serta potensi kesulitan belajar di sekolah.

Pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang juga menjadi fokus utama dalam sosialisasi ini. Ibu Amalia menekankan bahwa pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, diikuti dengan makanan pendamping ASI yang bergizi, sangat penting untuk mencegah stunting. Beliau juga memberikan tips praktis mengenai cara menyusun menu sehari-hari yang bergizi dan terjangkau, dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada di Desa Bandungan.

Selain itu, pola asuh yang baik juga dibahas dalam sosialisasi ini. Ibu Amalia menekankan pentingnya stimulasi yang tepat bagi anak-anak di usia dini, seperti interaksi yang penuh kasih sayang dan dorongan untuk bermain serta belajar. Beliau juga mengingatkan para orang tua untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, termasuk air dan sanitasi, guna mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi gizi anak.

Pembagian Susu Gratis: Bentuk Kontribusi Nyata KKN 140 UNS

Sebagai bagian dari program sosialisasi ini, KKN 140 UNS juga mengadakan pembagian susu gratis kepada para peserta yang hadir. Pembagian susu ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari KKN 140 UNS dalam upaya pencegahan stunting. Susu yang dibagikan diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di Desa Bandungan, sekaligus mendorong para orang tua untuk lebih memperhatikan asupan gizi anak mereka.

Harapan dan Komitmen KKN 140 UNS

Melalui kegiatan sosialisasi ini, KKN 140 UNS berharap dapat terus berperan dalam mengedukasi masyarakat dan berkontribusi dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya dalam pencegahan stunting di Desa Bandungan. KKN 140 UNS juga berkomitmen untuk terus melakukan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat selama masa KKN, dan berharap bahwa pengetahuan yang telah disampaikan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Desa Bandungan.

Dengan program ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting semakin meningkat, dan masyarakat dapat bersama-sama mengambil langkah nyata untuk memastikan tumbuh kembang anak-anak yang sehat dan optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun