Budaya Positif di Sekolah
Oleh : Fitria Kartika TariganÂ
Latar Belakang
Karakter anak-anak kita saat ini baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar benar-benar jauh dari nilai-nilai kebajikan yang diharapkan, padahal sekolah sudah menerapkan budaya positif namun belum maksimal dan masih perlu dibenahi karena tidak sesuai dengan kebutuhan murid pada umumnya. Oleh karena itu, guru memiliki peranan penting dalam merancang sebuah strategi yang efektif dan berpihak pada murid untuk menentukan arah dan tujuan pendidikan agar murid tidak salah arah. Menurut saya, penerapan disiplin positif merupakan unsur utama dalam pencapaian tujuan pendidikan merdeka belajar karena penerapan disiplin positif dapat mendorong tumbuhnya karakter yang lebih kuat pada murid sesuai dengan profil pelajar Pancasila.Â
2. Tujuan
Tujuan aksi nyata ini diantaranya yaitu:
Menciptakan murid yang merdeka belajar dan mewujudkan profil pelajar pancasila.
Menumbuhkan budaya positif.
Mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid.
Menumbuhkan budi pekerti.
Mengajarkan murid mencari solusi dari suatu permasalahan.
3. Linimasa Tindakan
Aksi nyata budaya positif ini direncanakan dalam beberapa tahapan, antara lain:
Berkoordinasi dengan kepala sekolah tentang pentingnya penanaman budaya positif di sekolah serta meminta izin untuk melakukan diseminasi pada rekan sejawat.
Membuat keyakinan kelas bersama semua warga kelas.Â
Melakukan kegiatan diseminasi pada teman sejawat.
Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan rekan sejawat membuat keyakinan-keyakinan kelas melalui kesepakatan di kelasnya masing-masing.
Memantau, merefleksi, dan mengevaluasi kesepakatan kelas yang telah dibuat.Â
4. Deskripsi Aksi Nyata
Kegiatan aksi nyata diawali dengan membuat keyakinan kelas bersama murid khusus murid kelas 4 yang saya ampu. Kegiatan ini diikuti oleh murid dengan sangat antusias dalam menuliskan dan menyakini nilai-nilai kebajikan untuk menciptakan disiplin positif terutama di kelas 4. Kegiatan selanjutnya yaitu diseminasi Budaya Positif yang dilaksanakan pada ha
Selasa, 9 Juni 2024 di SDS Amalia, Medan Denai.Â
Kegiatan diseminasi budaya positif ini yaitu menginformasikan pemahaman tentang materi modul 1.4 budaya positif yang konsep utamanya tentang perubahan paradigma belajar, disiplin positif, kebutuhan dasar manusia, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Peserta diseminasi sangat antusias dalam menyimak pemaparan materi yang saya sampaikan.Â
Kegiatan aksi nyata selanjutnya, yaitu saya akan mengajakan warga sekolah khususnya guru kelas agar dapat menerapkan  dalam membuat kesepakatan atau keyakinan kelas di kelasnya masing-masing. Selain itu juga mengajak untuk  mempraktikan posisi kontrol guru sebagai manajer dan menerapkan segitiga restitusi jika ada muridnya yang menemui masalah demi mewujudkan budaya positif di lingkungan sekolah.
5. Hasil dari Aksi Nyata
Hasil dari rangkaian kegiatan aksi nyata yang telah saya lakukan yaitu menumbuhkan pemahaman kepada rekan sejawat khususnya pendidik dan tenaga kependidikan  di sekolah mengenai penerapan budaya positif. Kegiatan dimulai dengan disiplin positif di lingkungan kelas dengan membuat keyakinan kelas yang disepakati bersama-sama. Selain itu juga mulai diterapkan disiplin positif dengan restitusi.Â
Hasil dari aksi nyata ini bisa dikatakan berhasil  dan menciptakan perubahan meskipun  harus dilakukan  secara kontinyu dan berkesinambungan dalam penerapannya.  Murid telah menunjukkan disiplin positif sesuai dengan keyakinan kelas yang telah disepakati bersama. Kendala yang dihadapi  yaitu mudahnya terpengaruh oleh teman dan lingkungan  sekitarnya sehingga budaya positif yang telah ditetapkan harus selalu diingatkan nilai-nilai kebajikan yang telah diyakini oleh murid.
6. Pembelajaran  yang Di dapat dari Aksi Nyata
Kegiatan aksi nyata modul 1.4 budaya positif ini, banyak pembelajaran yang saya dapatkan sebagai Calon Guru Penggerak yaitu salah satunya nilai kebersamaan. Karena kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan sendirian tanpa adanya dukungan dari pihak lain yaitu rekan sejawat. Dalam penerapan budaya positif di sekolah juga perlu adanya koloborasi dengan warga sekolah agar dapat tercipta dengan baik.
7. Rencana Perbaikan dan Pengembangan di Masa Mendatang
Rencana perbaikan dan pengembangan di masa mendatang diantaranya yaitu:
Mengevaluasi keyakinan kelas yang telah dibuat secara berkala.
Menempatkan diri pada posisi kontrol manager secara konsisten dan berkelanjutan.
Menerapkan segitiga restitusi  pada masalah yang muncul.
Berkolaborasi dengan semua pihak terkait demi terciptanya budaya positif.
8. Dokumentasi
Kegiatan Membuat Keyakinan Kelas
Kegiatan Diseminasi dengan Rekan Sejawat
Kegiatan Penerapan Segitiga Restitusi
Â
Link YouTube:Â
https://youtu.be/dTHu58QE1wg?si=qHh2gsnKx0xDb_RyÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H