Mohon tunggu...
Fitria Kartika Tarigan
Fitria Kartika Tarigan Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Menulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Akibat Tidak Mandiri

2 Juni 2024   21:13 Diperbarui: 2 Juni 2024   21:24 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu, mama kurang enak badan. Ayah menawarkan bantuan untuk menyusun buku pelajaran Nabila. Ternyata, memang sudah disusun mama. Namun, karena mama sakit, ada buku yang ketinggalan.

.

"Nah, sesuai tema kita hari ini kewajiban dan hak anak-anak di rumah dan di sekolah, mari kita belajar mandiri. Bisa kita mulai dengan menyusun pelajaran kita sendiri. Kita harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Ayah dan Ibu hanya membantu," kata Umi Aulia.

"Akibat tidak mandiri, jadinya kita sendiri yang rugi. Contohnya hari ini, seharusnya Nabila bisa mendapatkan nilai, apalagi PR-nya sudah selesai. Sangat sayang sekali." Umi Aulia menggeleng-gelengkan kepalanya.  "Umi harap, ini bisa jadi pelajaran untuk ke depan, dan tidak terulang kembali," ucap Umi Aulia dengan tegas.

.

Hari ini Nabila sangat malu, dia lebih banyak diam dan tidak bersemangat. Pulang sekolah, Nabila langsung memeluk mama dan meminta maaf. Gadis kecil  yang sangat suka buah pisang itu berjanji mau belajar menyusun buku sekolahnya sendiri.

"Mama bantu, ya, Nabila takut nanti ada yang ketinggalan," katanya.

"Iya, nanti Mama bantu. Kalau Mama sakit,  Ayah juga bisa bantu." Mama memeluk Nabila sambil mengusap rambutnya. Mama sangat senang Nabila mau belajar mandiri. 

Mama juga belajar bahwa sayang anak bukan berarti harus mengurus semua keperluannya. Ada waktu orang tua saat sakit atau berhalangan, juga orang tua tidak bisa ada selamanya. Mama berjanji akan membantu Nabila agar bisa mandiri.

Selesai.

Tentang Penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun