Â
     Suatu ketika di desa kecil yang berbahagia hiduplah Filendia, keila, dan Adela. Mereka bertiga adalah sahabat yang selalu bersama dari kecil. Namun, mereka bertiga memiliki kepribadian yang sangat berbeda, walaupun begitu mereka selalu ada satu sama lain.Â
     Pada suatu hari, ketiga sahabat itu pergi ke sebuah taman yang begitu indah, disana mereka bermain dengan penuh kebahagiaan. Mereka juga membaca buku dongeng bersama yang berjudul (sang ratu dan dua peri).Â
      "Lihatlah Keila, Adela, ratu itu sangat cantik dan memiliki pribadi yang baik, seperti aku". Ucap Filendia sambil tertawa.Â
      " Baik kalau begitu aku akan seperti peri yang satu itu, soalnya peri itu pun tidak kalah cantik denganmu wahai ratu, hahaha". Jawab Keila.Â
      " Kalian ini ya, kalau aku sih mending peri yang kedua, soalnya tidak beda jauh sama aku yang cantik jelita ini yang baik hati dan tidak sombong". Ucap Adela percaya diri.
    Mereka bertiga tertawa bersama, dan melanjutkan cerita dongeng tersebut sampai selesai. Karena asik bermain dan membaca dongeng sehingga mereka tidak sadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 sore, mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah nya masing-masing.
     Pada pagi hari nya, mereka bertiga berangkat ke sekolah bersama, jarak rumah mereka ke sekolahan pun tidak begitu jauh, sesampai nya mereka di sekolah dan bunyi bel masuk sudah berbunyi, mereka pun pergi ke kelas nya Masing-masing. setelah itu bel istirahat berbunyi mereka bertiga pergi ke kantin untuk makan bersama dan bercerita apa yang mereka pelajari tadi. Setelah banyak bicara akhirnya mereka pun pergi ke kelas nya lagi. Karena sebentar lagi pelajaran akan di mulai. Beberapa jam kemudian akhirnya bel pulang pun berbunyi, mereka bertiga memutuskan untuk pulang bersama.Â
"Hei, jangan lupa ya kalian belajar buat ulangan kenaikan kelas nanti." Ucap Filendia sambil jalan.
"Iyaa...siap.." jawab Adelia dan keila kompak sambil memberi tanda hormat. Dan di balas tawa oleh Filendia.
                                                                                                           Â
     Beberapa hari kemudian, akhirnya mereka bertiga itu telah menyelesaikan ujian kenaikan kelas dengan hasil yang sangat memuaskan . Oleh karena itu, mereka berlibur sekolah selama satu bulan. Mereka bertiga pun bertemu di sebuah taman untuk merencanakan pergi liburan kali ini .Â
       Â
   " Oh iya, liburan kali ini enak nya pergi kemana ya? " Tanya Adela.Â
   " Bagaimana, kalau kita pergi ke laut yang ada di sana, jarak nya pun tidak terlalu jauh ". Jawab Filendia.
   " Tapi aku takut untuk pergi kesana, bagaimana kalau kita tersesat di sana? " Tanya keila .Â
      Ya keila ini mempunyai kepribadian yang penakut, berbeda dengan Adelia dan Filendia yang selalu berani kemana pun, dan menyukai tantangan sulit, Walaupun begitu mereka selalu meyakinkan keila bahwa semuanya akan baik-baik saja.
   " Tenanglah keila, kan ada kami berdua, lagi pula kita sudah jarang untuk berlibur bersama , apakah kau tidak mau untuk pergi bersama kita ke laut? ".Ucap Adela.Â
   " Baiklah kalau gitu, aku akan ikut bersama kalian untuk pergi ke laut ".Ucap keila.Â
   " Nah gitu dong, kan jadi seru nih liburannya." Balas Filendia sambil tersenyum.
   " Horeee, ini baru namanya sahabat sejati...", Ucap mereka bertiga kompak sambil tertawa.Â
  Â
       Keesokan harinya mereka pun berkumpul di rumah Filendia, setelah siap semua nya, akhirnya mereka bertiga pun berangkat ke laut. setelah setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai juga. di sana mereka berfoto, dan bermain air di tepi laut, setelah lama bermain mereka kemudian melihat sebuah pulau yang ada di dekat laut. Akhirnya Mereka bertiga memutuskan untuk pergi ke pulau itu, disana mereka bertiga terus berjalan sambil mengelilingi pulau tersebut, pada akhirnya mereka menemukan sebuah lubang yang cukup dalam, tetapi mereka ingin pergi ke tempat yang ada di sebrang lubang itu, tanpa pikir panjang Filendia dan Adela meloncati lubang itu, tinggal keila yang belum juga meloncati lubang itu, karena keila merasa ketakutan untuk meloncati nya, keila pun terus diyakini oleh kedua sahabatnya,akhirnya keila meloncati lubang itu, tetapi malangnya keila masuk ke dalam lubang itu. Kedua sahabatnya itu pun terlihat khawatir dan panik dengan keadaan keila yang berada di bawah lubang itu.Â
 " Tolong....tolong..." Ucap keila sambil ketakutan.Â
 " Keila, kamu bertahan ya di situ, kita akan berusaha cari solusi biar kamu bisa keluar ya sebentar ".Teriak Filendia.
" Iya..., tapi cepetan aku takut banget disini" Teriak keila.
" Kalau begitu, aku akan masuk ke lubang itu, Filendia kamu cari bantuan ke luar sana ya". Ucap Adela sambil loncat ke dalam lubang itu.Â
   Bukannya meminta tolong tetapi Filendia malah ikut loncat ke lubang itu, yang membuat keila dan Adela kaget. Karena Adela pikir Filendia akan meminta bantuan kepada orang di luar sana, tetapi malah ikut loncat bersama nya.Â
" Filendia, kenapa kamu malah ikutan loncat ke lubang ini? " Tanya Adela.Â
" Menurut ku kita ini sahabat, jadi suka maupun duka kita harus tetap bersama". Jawab Filendia.Â
   Jawaban nya membuat kedua sahabat nya itu terharu, kemudian mereka bertiga terus berjalan di bawah lubang yang sangat gelap, ternyata lubang itu di dalamnya seperti berada di sebuah gua, mereka menemukan sebuah pintu dan membukanya, ternyata di dalamnya penuh dengan kelelawar. Mereka bertiga begitu ketakutan, dan mereka pun saling berpelukan dan menguatkan satu sama lain, tidak lupa juga mereka selalu berdoa.Â
     Setelah mereka mencari-cari jalan untuk keluar, akhirnya mereka menemukan sebuah tempat yang dimana tempat itu terdapat sebuah lubang yang berisi air, yang sepertinya air itu terhubung ke laut.
" Bagaimana kalau kita loncat ke dalam lubang itu, siapa tau air itu terhubung sama air laut". Ucap Adela.Â
" Kamu yang bener ajah, masa kita loncat ke dalam lubang yang ada air nya itu, iya kalau berhasil keluar, bagaimana kalau makin tersesat dan tenggelam disana ?. Sudahlah kalian saja yang loncat, aku akan cari jalan keluar lainnya". Jawab keila.Â
" Keila udahlah percaya saja sama kita, semuanya akan baik-baik ajah, hari udah mulai gelap dan ini satu-satunya jalan keluar , kalau gitu sini kita pegangan tangan dan loncat bersama biar tidak berpencar".Ucap Filendia meyakinkan sahabatnya itu.
   Akhirnya mereka bertiga pun loncat ke dalam air itu, benar saja air itu terhubung langsung ke air laut , setelah lama mereka berenang dan terombang-ambing, akhirnya mereka berada di tepi laut, mereka bertiga pun berpelukan, terharu ,dan bersyukur karena Tuhan masih mengizinkan mereka untuk bisa hidup bersama lagi,akhirnya mereka bertiga pulang dengan selamat dan menemui keluarga mereka yang begitu khawatir dengan keadaan mereka bertiga. Akhirnya mereka bertiga hidup berbahagia dan selalu bersama-sama disaat suka maupun duka. Dan tidak ada yang bisa mengganggu persahabatan mereka.
Pesan : sahabat sejati adalah mereka yang berbagi suka, duka, dan berjuang bersama-sama .Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H