Mohon tunggu...
Fitriah Tahta Alfina
Fitriah Tahta Alfina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Sebagai media publikasi terkait pelaksanaan kegiatan Kukerta mahasiwa/i kelompok 71 UIN SMH Banten.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Indahnya Curug Tomo, Buruknya Birokrasi: Bagaimana Pungutan Liar Menghancurkan Potensi Wisata

27 Juli 2024   23:50 Diperbarui: 28 Juli 2024   00:30 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Curug Tomo merupakan salah satu objek wisata alam yang terletak di Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi. Namun, pengelolaannya dinilai buruk karena adanya praktik pungli (Pemungutan liar).

"Pengunjung yang datang dikenai biaya tambahan di luar tarif resmi dan Pemungutan tersebut diketahui dilakukan oleh beberapa oknum dari luar desa tanpa adanya obrolan khusus dengan pengelola setempat." Ucap pengelola wisata setempat.

Tentunya hal ini membuat para pengunjung merasa dirugikan serta menyebabkan potensi daya tarik wisata alam tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.

Dikarenakan wisata ini diurus langsung oleh warga sekitar maka kebanyakan dari mereka berharap agar pihak terkait, seperti pemerintah desa dan dinas pariwisata, dapat mengambil tindakan tegas untuk menertibkan praktik pungli dan meningkatkan pengelolaan Curug Tomo supaya menjadi objek wisata yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun