Mohon tunggu...
Fitria Hasna Kamila
Fitria Hasna Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi Ilmu Nutrisi Teknologi Pakan, IPB University

Halo! saya hobi menulis, membaca, dan melukis. Saya senang menulis berbagai topik artikel yang menarik untuk dibahas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Kesehatan Melalui Konsumsi Makanan dan Minuman Halal

15 Maret 2024   14:53 Diperbarui: 15 Maret 2024   14:55 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://qardhanhasana.sch.id/berita/detail/konsumsi-makanan-yang-halal-dan-bergizi-agar-terlihat-awet-muda

Selain membantu umat Islam membuat pilihan makanan dan minuman yang selaras dengan keyakinan agama mereka, gagasan halal juga penting untuk menjaga kesehatan secara umum. Gagasan tentang Halal semakin menjadi sorotan di dunia saat ini, ketika masyarakat lebih sadar akan perlunya menjaga pola makan yang sehat dan berkelanjutan. Hal ini menjamin bahwa produk yang dikonsumsi tidak hanya mematuhi peraturan halal yang ketat tetapi juga memenuhi standar keamanan pangan yang tinggi. Masyarakat dapat secara proaktif melindungi kesehatan mereka dan berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat luas dengan memahami dan menerapkan konsep Halal ketika membuat keputusan makan sehari-hari.

Industri makanan dan minuman halal merupakan sektor terbesar dalam industri ekonomi halal. Tidak hanya skala industri, usaha kecil dan menengah juga diwajibkan sertifikasi halal dikarenakan masuk ke dalam pelaku usaha, hal ini tercantum dalam UU no.33 tahun 2014 yang merupakan induk regulasi jaminan produk halal dan PP no.39 tahun 2021 yang mengatur penyelenggaraan bidang jaminan produk halal. Industri makanan dan minuman halal tidak hanya tentang kepatuhan terhadap aturan agama, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada keamanan pangan dan kesehatan masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana konsep halal berperan dalam memastikan keamanan pangan yang lebih baik dan mendukung kesehatan masyarakat.

Dalam konteks halal, keamanan pangan mengacu pada memastikan bahwa makanan dan minuman diproduksi, diolah, dan disajikan sesuai dengan standar kesehatan, keamanan, dan higienis yang ditetapkan oleh Islam.

  1. Produksi: Ini mencakup metode yang perlu diperhatikan untuk memperoleh bahan baku. Misalnya, pakan ternak harus halal, bebas dari unsur-unsur yang dianggap haram, serta ternak diperlakukan dengan baik dan memperhatikan animal welfare (kesejahteraan hewan).
  2. Pengolahan: Proses pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip kebersihan dan keamanan. Ini termasuk pemilihan bahan-bahan yang bersih dan halal, serta menggunakan metode pengolahan yang aman dan higienis.

  3. Penyajian: Sangat penting untuk memastikan bahwa makanan dan minuman disajikan kepada pelanggan dengan cara yang tidak mencemari produk. Penyajian juga harus memperhatikan aturan-aturan Islam, seperti tidak mencampurkan makanan halal dengan makanan haram.

Peran pihak-pihak yang terlibat dalam menjaga keamanan pangan dalam konteks halal sangat penting untuk memastikan bahwa produk yang dikonsumsi oleh masyarakat aman, sesuai dengan prinsip-prinsip kehalalan, dan memenuhi standar kebersihan yang tinggi. Berikut adalah peran masing-masing pihak:

  1. Produsen Makanan:

  • Mematuhi standar Kelayakan: Produsen makanan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua prosedur yang terkait dengan persiapan, pengolahan, dan penyajian makanan dilakukan dengan cara yang sesuai dengan persyaratan halal dan kebersihan yang ditetapkan.
  • Penggunaan Bahan Baku Berkualitas Tinggi: Untuk menjamin kelayakan bahan, produsen harus memilih bahan baku berkualitas tinggi dan aman serta melakukan pengujian secara berkala.
  • Pelabelan yang Jelas: Produsen wajib memberikan informasi yang tepat dan tidak ambigu tentang produknya, termasuk label halal yang mematuhi spesifikasi sertifikasi.
  1. Pemerintah 

  • Regulasi dan Pengawasan: Standar keamanan pangan dan produk pangan halal diatur dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti inti dari regulasi halal yang diatur dalam UU no.33 tahun 2014, kemudian pada PP no.39 tahun 2021 yang mengatur tentang penyelenggaraan bidang jaminan produk halal, Keputusan Menteri Agama No.748 Tahun 2021 tentang jenis produk yang wajib tersertifikasi halal, dan Keputusan Menteri Agama No.1360 Tahun 2021 tentang bahan yang dikecualikan dari kewajiban bersertifikat halal, hingga Keputusan Kepala BPJPH Nomor 78 Tahun 2023 mengenai pedoman sertifikasi halal makanan dan minuman dengan pengelolahan, merupakan sedikit dari sekian banyak peraturan teknis yang harus diperhatikan. Selain itu, mereka harus mengawasi dan melakukan penegakan hukum terhadap produsen yang melanggar hukum.
  • Pendidikan dan Kesadaran: Pemerintah harus berperan dalam meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih produk pangan yang halal dan aman.
  1. Organisasi Kesehatan Masyarakat

  • Pendidikan dan Penyuluhan: Badan kesehatan masyarakat bertanggung jawab untuk mendidik atau memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya prinsip-prinsip halal serta pentingnya memilih produk makanan yang aman dan sehat.
  • Pengawasan Kesehatan: Mereka juga mampu melakukan pengawasan keamanan pangan dan memberi rekomendasi kepada pemerintah mengenai tindakan yang harus dilakukan untuk meningkatkan keamanan pangan.
  1. konsumen

  • Pemilihan Produk: Konsumen memainkan peran penting dalam memilih makanan halal dan aman untuk dikonsumsi oleh keluarga mereka.
  • Dukungan Kualitas: konsumen memberikan dukungan kepada produsen yang mematuhi prinsip-prinsip halal, dengan memilih produk makanan yang memenuhi standar kehalalan dan keamanan pangan.

Keamanan pangan dalam konteks halal dapat dijaga dan ditingkatkan dengan koordinasi dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan, yang akan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat secara umum.

konsep halal mampu meningkatkan keamanan pangan yang mampu menjaga kesehatan masyarakat, karena mampu mengurangi bahaya keracunan makanan, penularan penyakit, dan bahaya kesehatan lainnya yang terkait dengan konsumsi barang-barang yang terkontaminasi. 

Keamanan pangan dalam konteks halal dicapai melalui:

1. Bahan Baku Berkualitas Tinggi: Produsen harus menggunakan bahan baku yang aman dan berkualitas tinggi yang telah melalui pengujian dan seleksi ketat sesuai dengan regulasi halal.

2. Proses Produksi yang Higienis: Untuk menghindari kontaminasi dan pencemaran, produsen pangan harus memastikan bahwa seluruh tahapan prosedur produksi, pengolahan, dan penyajian dilakukan dengan sangat higienis.

3. Pemantauan dan Pengujian Berkala: Untuk memastikan bahwa produk makanan dan minuman mematuhi standar keamanan pangan, pemerintah dan organisasi sertifikasi halal memantau (mengawasi) dan menguji produk makanan dan minuman secara berkala.

4. Edukasi dan Kesadaran Konsumen: Pelanggan dihimbau untuk lebih memahami pentingnya memilih produk halal yang aman dan menyehatkan, serta indikator peringatan keamanan pangan yang perlu diwaspadai.

Gagasan tentang halal telah menyebar dengan cepat dan luas, tidak hanya di negara-negara dengan mayoritas Muslim yang cukup besar tetapi juga di negara-negara Barat dan berkembang. Penerapan konsep halal telah menjadi bagian yang utuh dari kehidupan sehari-hari di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar, karena banyak restoran, perusahaan ritel, dan produsen makanan telah menyesuaikan operasi mereka untuk mematuhi prinsip-prinsip halal. 

Namun penting untuk diingat bahwa negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim bukanlah satu-satunya negara yang mempertimbangkan keamanan pangan dalam konteks halal. Pedoman keamanan pangan yang berasal dari konsep halal juga diadopsi oleh negara-negara berkembang dan negara-negara Barat yang peduli terhadap kesejahteraan dan keamanan pangan atau produk untuk warga negaranya. Hal ini disebabkan peraturan keamanan pangan halal sangat menekankan pada bahan yang higienis, teknik pengolahan yang aman, dan proses produksi yang bersih. Faktor-faktor ini pada akhirnya dapat menguntungkan seluruh pelanggan, tidak hanya mereka yang sadar akan produk halal. Oleh karena itu, gagasan halal tidak hanya penting bagi umat Islam tetapi juga menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk meningkatkan keamanan pangan dan perlindungan konsumen secara global.

Sumber: 

https://qardhanhasana.sch.id/berita/detail/konsumsi-makanan-yang-halal-dan-bergizi-agar-terlihat-awet-muda

https://peraturan.bpk.go.id/Details/38709/uu-no-33-tahun-2014

https://peraturan.bpk.go.id/Details/161927/pp-no-39-tahun-2021

https://jdih.kemenag.go.id/regulation/read?id=2756&t=Keputusan+Menteri+Agama+Nomor+748+Tahun+2021+Tenta

https://jdih.kemenag.go.id/regulation/read?id=4085&t=Keputusan+Menteri+Agama+Nomor+1360+Tahun+2021+tent

https://cmsbl.halal.go.id/uploads/78_2023_SK_Pedoman_Sertifikasi_Halal_Makanan_dan_Minuman_dengan_Pengelolahan_3aa915efdf.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun