hari ini q rasa secercah hati tergores luka
luka yang timbul entah apa dan mengapa
luka yang timbul entah karena siapa dan mengapa
sebenarnya aku menyadari mengapa ini terjadi
tapi biar hanya hati dan Ilahi yang mengetahui
rasa tak pantas dirasa rasa tak pantas disebut
muaranya menimbulkan kegelisahan
asmara itu, sangat berpangkal pada mata, rasa sesaat, maksud hati sekejap yang bisa hilang dalam sekelebat bayangan
dia timbul tiba-tiba, menggoda hati manusia dengan intrik-intriknya ingin mengajaknya berlabuh menenggelamkannya
dia membuat hati sakit dan terluka, marah sedih rindu dan merasa kehilangan
dia ingin yang tak satu disatukan, meski bukan secara hakiki
yang diinginkannya adalah persatuan sebagai sebuah ilusi dari kebahagiaan
asmara bisa timbul dan lenyap begitu saja
saat mata mulai nampak melihat kekurangan raga, saat otak mulai nampak melihat kekurangan rasa, jiwa, harap,
saat apa yang diingin tak selaras dengan apa yang didamba
hal yang mengecewakan sesedikit apapun tiba2 memusnahkan semua
meninggalkan hati yang terluka
sehingga terjerumus ke dalam asmara hanyalah membuka sebuah pintu luka
hati yg menyadari ingin hindar darinya
nafsu dlm diri bertolak ingin lari menjangkaunya
bias-bias harap, debar-debar cemas, getar-getar rasa, kecewa
apa yang dilihat tak selalu sama dengan kenyataan yang ada
apa yang dirasa tak selalu sama dengan apa yang ada di jiwa
apa yang diharap tak selalu berirama senada
semua itu bisa hilang lenyap berlalu secara tiba-tiba
saat hati memutuskan pergi
menetapkan diri pada pilihan hati hakiki
bukan pada godaan bayang-bayang semu yg bisa setiap saat melangkah pergi
sungguh
terluka lagi bukanlah suatu pilihan yang menyenangkan
lalu,
untuk apa berjudi jika kartu as telah di tangan
bertaruh hidup dan kehidupan di atas meja bukanlah hal yang bijaksana
lalu bagaimana mengobati hati ini? mengobatinya dari harap2 cemas tak berguna?
aku telah mengambil suatu keputusan
dan di saat q yakin, ternyata hati mulai merasa sakit lagi
kelelahan di perahu yang berlayar menyebabkan hati ingin mencari tempat persinggahan sementara untuk berlabuh, kembali mengulang romansa lama.
hal yang tdk bijak jika dilakukan krn akan ada luka baru tercipta.
yang tidak sanggup untuk q tanggung
maka, q nikmati saja semua ini, sakit sakit tak tertahan, sakit-sakit tak bertepi.
sampai bertemu pelabuhan, tempat persinggahan hakiki terakhir