Mohon tunggu...
Fitria Astuti
Fitria Astuti Mohon Tunggu... Lainnya - Staff Purchasing

Saya mahasiswa tingkat akhir yang tertarik dengan film komedi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Segmentasi Target dan Posisi Pasar UMKM

4 Maret 2024   14:48 Diperbarui: 4 Maret 2024   15:59 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sebuah kegiatan usaha yang mampu menyediakan lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi kepada masyarakat dan berperan sebagai proses peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional.

Tingginya jumlah UMKM yang ada di Indonesia tersebut menuntut para pelaku UMKM harus dapat menghadapi persaingan bisnis dengan UMKM lainnya. Persaingan bisnis dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan yang semakin ketat dengan berbagai macam jenis persaingan usaha. 

Persaingan bidang usaha yang terjadi merupakan salah satu faktor terciptanya beragam produk, fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen. Para pelaku bisnis harus memiliki keunggulan bersaing supaya dapat mempertahankan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Oleh karena itu, masing-masing dari pelaku UMKM harus menyiapkan dan memiliki sebuah strategi.

Strategi dalam hal pemasaran produk sangat penting dilakukan oleh pelaku bisnis dalam menghadapi persaingan. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial setiap individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk serta jasa kepada pihak lainnya atau segala kegiatan penyampaian produk dan jasa dari produsen ke konsumen.

Strategi segmentation, targeting dan positioning (STP) perlu digunakan oleh UMKM untuk menentukan segmen pasar, target pasar dan memposisikan produk kepada konsumen agar tetap dapat menjaga eksistensinya di pasaran baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Keberlangsungan usaha hingga saat ini, tentunya tidak terlepas dari banyaknya pesaing baru yang menyaingi pemasaran. Persaingan tersebut terlihat dari semakin banyaknya bisnis yang bermunculan yang bergerak di bidang yang sama dengan UMKM. 

Sebelum memilih pasar sasaran, perusahaan terlebih dahulu harus mengetahui jenis-jenis pasar sasaran, yaitu:

1. Pasar sasaran jangka pendek, yaitu pasar yang direncanakan dan akan dijangkau dalam waktu dekat.

2. Pasar sasaran masa depan, yaitu pasar dalam tiga sampai lima tahun dari sekarang.

3. Pasar sasaran primer, yaitu pasar sasaran utama dari produk yang dijual perusahaan sehingga berperan penting dalam kelangsungan kehidupan perusahaan.

4. Pasar sasaran sekunder, yaitu pasar sasaran sampingan atau terdiri dari konsumen yang tidak dianggap penting oleh perusahaan namun tidak dapat diabaikan. Dikarenakan mungkin saat ini konsumen belum memiliki daya beli yang kuat tetapi suatu saat bisa menjadi konsumen primer.

Dalam sebuah strategi bisnis perlu juga dilakukan analisis mengenai faktor lingkungan usaha baik dari internal maupun eksternal menggunakan analisis SWOT. Dalam analisis SWOT ini, sebuah usaha akan dianalisis berdasarkan empat komponen yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan tantangan (threats).

Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menganalisis tentang SWOT, yaitu:

1. Faktor Internal

Faktor ini berhubungan dengan terbentuknya strengths dan weakness (S dan W). Faktor internal menyangkut dengan keadaan yang ada di dalam perusahaan yang meliputi semua macam manajemen fungsional (pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan sistem informasi manajemen).

2. Faktor Eksternal

Faktor ini berhubungan dengan terbentuknya opportunities dan threats (O dan T). Faktor eksternal menyangkut dengan kondisi yang ada diluar perusahaan yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan. Seperti lingkungan industri, lingkungan bisnis mikro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

Dengan memahami kondisi internal dan eksternal, UMKM dapat merumuskan strategi yang sesuai, memaksimalkan kekuatan, mengatasi kelemahan, memanfaatkan peluang, dan menghadapi tantangan. Dengan demikian, UMKM dapat meningkatkan daya saingnya, memberikan nilai tambah bagi konsumen, serta berkontribusi pada stabilitas nasional melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun