Mohon tunggu...
Fitria Nur Anggraini
Fitria Nur Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030061 UIN Sunan Kalijaga

Sedang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep Hidup dengan Gaya Minimalis ala Raditya Dika

5 Juni 2024   13:11 Diperbarui: 5 Juni 2024   16:00 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: YouTube Raditya Dika)

Sering sekali kita lihat orang-orang atau artis terkenal menggunakan pakaian dan barang branded dengan koleksi-koleksi mahal. Dengan menggunakan barang tersebut citra seseorang mungkin menjadi mahal. Selain itu, orang juga akan kelihatan kaya dan dapat menutupi kekurangan sehingga dirinya menggunakan barang branded dan berpenampilan mewah.

Jika kita lihat dari konsep hidup minimalis, hal tersebut jauh dari kata minimalis. Hidup dengan gaya minimalis ini seperti menggunakan barang sedikit yang ber-value atau bernilai dan meninggalkan barang yang penting saja. Intinya penyederhanaan hidup dengan memiliki barang yang bermanfaat dan fungsi yang nyata.

Seorang penulis dan komedian Raditya Dika contohnya, ia sudah menerapkan gaya hidup minimalis sejak lebih dari 5 tahun. Dalam youtube chanelnya Radit pernah menjelaskan bahwa ia akan memutuskan hidup minimalis dengan barang yang dibutuhkan saja dan menemukan patokan-patokan yang bisa dikatakan barang mana yang ada di dalam hidup atau tidak .  Jika kita lihat prinsip hidup minimalis Raditya Dika ini seperti:

1. Pengurangan Barang

Pernah di suatu youtube chanel Radit yang ia memutuskan untuk hidup minimalis dengan menjual seluruh jam tangan mahal koleksinya. Awalnya Radit membeli jam sebagai hadiah untuk pencapaian yang sudah ia lakukan. Namun setelah menumpuk dan jam tangan tersebut tidak terpakai semua, barang tersebut berkurang value-nya. 

Radit memutuskan untuk menjual seluruh jam tangan koleksinya dan hasilnya untuk membeli 1 jam tangan saja untuk dipakai seumur hidup. Dimana jam tangan itu memiliki nilai dan manfaat serta harga yang lebih mahal dari jam sebelumnya.

2.Prioritas dan kualitas

Hidup minimalis sangat penting untuk memperhatikan apa yang dibeli sesuai kebutuhan dan melihat prioritasnya. Dapat dilihat dari hidup Radit yang membeli barang sesuai kebutuhan serta kualitasnya. Radit menekankan pada kualitas barang dengan memastikan barangnya bermanfaat, tahan lama dan berarti. 

Video youtube Radit jug menjelaskan, barang yang sudah tidak dipakai selama 2-3 bulan maka, barang tersebut sudah wajib disingkirkan. Bahkan aplikasi pada hp Raditya Dika pun hanya yang aktif dia pakai saja. Aplikasi yang jarang dibuka Ia hapus dan menyisakan instagram dan youtube untuk update saja selebihnya Radit tidak aktif menggunakannya.

3. Hidup dengan berpenampilan sederhana

Seperti yang kita lihat penampilan Radit ini sering memakai kaos polos dengan celana pendek ditambah dengan topi, alas kaki pun sering menggunakan sendal jepit saat datang di acara podcast. Namun kalau menghadiri rapat penting dan acara formal beda lagi. Acara stand-up Radit pun sering memakai style hoodie polos. Menandakan hidup Radit yang sederhana.

4. Efisien dalam memanfaatkan waktu

Gaya hidup minimalis ala Raditya Dika tidak hanya terbatas pada barang-barang fisik atau cara berpakaiannya saja, tetapi juga melibatkan penyederhanaan aktivitas sehari-hari. Ia sering berbicara tentang pentingnya waktu dan bagaimana memanfaatkannya dengan lebih efisien untuk hal-hal yang benar-benar bermakna, seperti menghabiskan waktu bersama keluarga dan mengejar passion.

Gaya hidup minimalisme ini bermanfaat jika dipraktekkan oleh generasi yang serba konsumtif ini. Dengan menerapkan hidup minimalisme membuat lingkungan lebih teratur, efisien dan tenang sehingga pada akhirnya dapat mengurangi stress. 

Gangguan yang disebabkan oleh barang-barang yang tidak diperlukan juga dapat mengganggu produktivitas sehingga kalau menerapkan hidup minimalisme bisa saja membuat kita fokus dalam beraktivitas. 

Bahkan dengan hidup minimalisme kita juga bisa menghemat keuangan untuk membeli barang yang tidak perlu. Hal ini dapat membuat kita menabung lebih banyak dan berinvestasi pada stabilitas keuangan jangka panjang.

Minimalisme juga berdampak positif pada lingkungan. Dengan membeli lebih sedikit dan memilih barang yang lebih tahan lama, kita mengurangi limbah dan konsumsi sumber daya. Ini adalah langkah kecil namun signifikan dalam mendukung keberlanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan.

Jadi, minimalisme adalah lebih dari sekadar mengurangi barang-barang fisik. Minimalisme adalah perubahan mindset yang dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan hidup lebih sederhana dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, kita dapat menemukan kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar dalam hidup sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun