TIPOLOGI BELAJAR
Tipologi belajar merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji berbagai jenis gaya belajar yang seringkali diterapkan oleh individu dalam menjalani proses pembelajaran. Aspek tingkah laku dan interaksi yang terjadi selama proses pembelajaran menjadi fokus dalam kajian ini. Tipologi belajar siswa adalah cara yang digunakan untuk mempermudah suatu proses belajar dan bagaimana seorang siswa mampu menyerap kemudian mengatur serta mengolah informasi tersebut. Tipe belajar seringkali dianggap sebagai metode yang digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran. Maka dari itu seorang peserta didik akan menerapkan suatu metode tertentu untuk membantu mereka dapat memahami dan menguasai materi pelajaran.
      Tipe belajar merupakan suatu variasi cara yang dimiliki oleh seseorang untuk mengakumulasi dan mengasimilasi informasi. Apabila seorang guru dapat mengenali dan menyesuaikan metode pengajaran dengan tipe belajar siswa secara efektif, maka pencapaian hasil belajar dapat optimal dan terwujud dengan sempurna. Pembagian tipe belajar menurut Hamzah B. Uno:
      1. Belajar dengan kata
      Seorang siswa mampu untuk memulai mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, bercerita, membaca dan menulis.
       2. Belajar dengan menulis
      Seorang siswa menyukai keingintahuan dengan belajar dengan pertanyaan, setiap kali muncul jawaban, maka kejar dengan pertanyaan sehingga akan menghasilkan kesimpulan.
      3. Belajar dengan gambar
      Seorang siswa yang lebih belajar dengan membuat gambar dengan merancang, melihat gambar, slide, video atau film.
       4. Belajar dengan musik
      Seorang siswa yang berusaha mendapatkan informasi dengan mendengarkan musik.
      5. Belajar dengan bergerak
      Seorang siswa yang menyentuh dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasannya.
       6. Belajar dengan bersosialisasi
      Seorang siswa yang mudah dalam berbaur dengan orang lain untuk mendapatkan informasi dan belajar dengan cepat.
      7. Belajar dengan kesendirian
      Seorang siswa yang gemar belajar dengan menyendiri.
      Konsep tipologi belajar secara khusus berfokus pad acara peserta didik mampu menyerap informasi dengan efektif berdasarkan kecenderungan yang mereka miliki untuk dapat mencapai suatu kenyamanan dalam proses belajar. Komposisi yang ideal dalam suatu pembelajaran harus dipenuhi agar proses tersebut berjalan dengan baik. Maka dari itu ttipe belajar dibagi menjadi 3 jenis utama yaitu:
      1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar ini dengan cara melihat sehingga mata memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Gaya belajar ini dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi seperti melihat gambar diagram, peta, poster, dsb. Seorang siswa yang memiliki gaya belajar ini cenderung lebih menyukai dengan melihat secara langsung pelajaran yang ingin mereka pahami. Maka dari itu, penting bagi seorang guru untuk mampu mengidentifikasi pembelajaran agar dapat disesuaikan dengan gaya belajar ini agar proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kompetensi mereka.
       2. Gaya Belajar Auditori
Gaya belajar ini dengan cara mendengarkan dan telinga memiliki peranan penting dalam aktivitas pembelajaran untuk menangkap informasi melalui  pendengaran. Gaya belajar ini cenderung lebih efektif dalam memahami materi pelajaran ketika mereka mendengarkan penjelasan dari guru dengan penuh perhatian. Mereka mampu mencatat dan menghubungkan suatu informasi yang diberikan dengan situasi nyata, sehingga mereka mampu mengambil pelajaran dengan lebih baik. Penting bagi guru untuk memberikan perhatian lebih kepada siswaw yang memiliki gaya belajar ini agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan optimal.
      3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar ini cenderung fokus pada pengalaman praktis dalam proses pembelajaran. Mereka lebih mudah memahami materi ketika terlibat langsung dalam aktivitas dibandingkan hanya dengan mendengarkan ceramah atau menonton video saja. Maka dari itu, untuk mendukung peserta didik yang memiliki gaya belajar seperti ini seorang guru harus mengenali dan memahami karakteristik ini dan merancang kegiatan yang dapat memungkinkan mereka untuk berpartisipasi aktif. Seorang guru dapat memberikan kesempatan untuk mereka melakukan suatu praktik atau unjuk kerja sehingga membantu mereka menyerap informasi lebih efektif.
PERBEDAAN INDIVIDUAL
      Individu berasal dari Bahasa Yunani "Individium" yang memiliki arti tidak terbagi. Dapat diartikan bahwa individu sebagai perseorangan. Karakteristik setiap orang berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini lah yang disebut dengan perbedaan individu. Setiap anak yang dilahirkan pasti memiliki potensi yang berbeda atau menjadi miliknya sendiri, tidak ada individu yang identic di muka bumi, masing-masing mempunyai karakteristiknya sendiri. Seperti hal nya anak kembar meskipun secara fisik sama, namun masing-masing dari mereka memiliki karakteristiknya masing-masing. Kemungkinan secara spiritual mereka memiliki kecerdasan yang sama namun kecenderungan, antusiasme dan daya tahannya berbeda. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan individual dalam belajar yaitu:
       1. Faktor Genetik
      Faktor ini disebut dengan faktor keturunan yang diturunkan dari generasi ke generasi melalui mekanisme genetik. Sebagian pakar berpendapat bahwa pengaruh orang tua yang sedemikian besar terhadap intelegensi, sikap, kepribadian, bakar anak disebabkan oleh upaya orang tua itu sediri dalam memberdayakan anaknya.
       2. Faktor Pengaruh Lingkungan
      Lingkungan memiliki peran besar dalam perbedaan individu. Perbedaan individual dapat timbul pada rangsangan dasar yang diterima seseorang dari lingkungan internal dan eksternalnya termasuk keluarga, teman, perekonomian, dan pendidikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI