Mohon tunggu...
Fitria Deva
Fitria Deva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pecinta kucing

Jadi lah pribadi yang baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pasang Surut Air Laut

23 Februari 2022   18:47 Diperbarui: 23 Februari 2022   19:20 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasang surut air laut dibedakan dalam dua kondisi, yaitu air permukaan laut naik yang disebut pasang dan air permukaan laut turun yang disebut surut. 

Mengapa pada permukaan air laut sering mengalami naik turun atau memunculkan gelombang secara berkala? Keadaan tersebut salah satunya disebabkan adanya pasang surut air laut. Perubahan bentuk permukaan air laut tersebut disebabkan oleh gravitasi bulan.

Air merupakan zat cair yang mudah berubah jika dikenai gaya. Nah, akibat gaya gravitasi bulan pada suatu laut, maka bisa menyebabkan gelombang air laut naik atau turun. Lalu bagaimana terjadinya proses pasang surut air laut tersebut? Simak pembahasan dibawah ini.

Pasang Surut Air Laut.

Pasang surut air laut dibedakan dalam dua kondisi, yaitu air permukaan laut naik (pasang) dan air permukaan laut turun (surut). Pada suatu waktu, laut akan mengalami beberapa kali pasang dan beberapa kali surut akibat dari rotasi bumi.

Pernahkah Anda melihat bulan purnama? Pada saat terjadi bulan purnama, bagian bumi yang menghadap bulan akan mengalami pasang naik tertinggi, Sedangkan bagian bumi yang membelakangi bulan mengalami surut terdalam.

Pasang naik atau pasang purnama umumnya terjadi dua kali dalam sebulan, tepatnya di bulan baru dan bulan purnama. Ketika bulan baru, posisi bumi, bulan, dan matahari berada pada satu garis lurus (konjungsi), sehingga gaya gravitasi bulan dan matahari menarik bumi.

Sedangkan saat bulan purnama, posisi bulan, bumi, dan matahari berada pada satu garis (oposisi), sehingga gaya gravitasi bulan akan menabrak bumi. Jenis pasang surut air laut selanjutnya adalah pasang perbani. Kondisi ini disebut juga pasang naik dan pasang surut terendah.

Pasang perbani terjadi saat bulan di kuartal I dan III. Bulan kuarter adalah posisi bulan berada pada tegak lurus dengan garis penghubung bulan dan matahari (membentuk sudut 90o), tidak sejajar dengan bumi. Pasang ini juga terjadi dua kali pada setiap bulannya.

Penyebab Pasang Surut Air Laut

Pasang surut atau istilah ocean tide merupakan kondisi naik turunnya permukaan air laut secara berkala. Kondisi tersebut disebabkan oleh gaya gravitasi dari benda-benda langit, khususnya bulan dan matahari. Adanya gaya gravitasi bulan atau matahari terhadap massa air laut akan menimbulkan gelombang laut.

Gravitasi bulan memiliki pengaruh utama karena gayanya lebih besar daripada gravitasi matahari. Selain itu, jarak bulan lebih dekat dengan bumi. Pada saat bulan purnama, jarak air laut dengan pusat bulan sangat dekat daripada pusat bumi ke pusat bulan sehingga menyebabkan permukaan air laut naik.

Pasang naik terjadi karena gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada gravitasi bumi dalam menarik air laut. Lalu kapan air laut akan surut? Air laut akan surut jika pada bumi tidak sedang terjadi bulan baru atau bulan purnama. Kondisi permukaan air laut yang surut ini dikenal dengan nama pasang perbani.

Pada saat belahan bumi lain mengalami pasang naik, maka pada sebagian lainnya akan mengalami surut. Kemudian saat terjadi bulan separuh, kondisi air laut surut jauh lebih banyak. Hal tersebut karena bagian bumi yang surut berada tepat di tengah antara bagian yang mengalami bulan baru atau purnama

Tipe Pasang Surut Air Laut

Tipe pasang surut air laut digolongkan menjadi 3 macam berdasarkan waktunya. Tipe tersebut antara lain tipe harian tunggal (diurnal type), tipe harian ganda atau tengah harian (semi diurnal type), dan tipe campuran (mixed tides).

Pengertian pasang surut tipe harian tunggal yaitu, pasang surut yang terjadi apabila dalam sehari (24 jam) hanya terjadi satu kali pasang dan surut pada air laut. Pasang surut harian ganda adalah kondisi apabila terjadi dua kali pasang dan surut dalam waktu 24 jam atau satu hari. Tipe ini yang sering terjadi.

Sedangkan pasang surut tipe campuran adalah, pasang surut ada yang cenderung ke tipe harian tunggal atau ke tipe tengah harian. Jika condong ke tipe harian tunggal, maka dalam 24 jam akan terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Periode pasang surut rata-ratanya yaitu 12 jam 24 menit.

Sedangkan pasang surut tipe campuran yang condong ke tipe harian ganda adalah, dalam sehari akan terjadi dua kali pasang dan dua kali surut pada air laut. Tetapi periode dan tinggi gelombangnya berbeda. Pasang surut jenis ini banyak terjadi di perairan Indonesia bagian timur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun