Mohon tunggu...
Fitria Weriu
Fitria Weriu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi badminton, suka makan Gado-gado

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Ku Menjadi Mahasiswa rantau

30 November 2024   08:53 Diperbarui: 30 November 2024   08:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagai mahasiswa rantau harus bertahan di kota studinya apapun yang terjadi harus tetap semangat menjalannkannya. Oleh karna itu, harus memperbanyak relasi dilingkungan kampus dan membangun solidaritas yang kuat antar teman.di kampus saya memiliki komunitas mahasiswa luar jawa yang bernama Ikatan Mahasiswa Luar Jawa (IKMALJA), dimana anggotanya berasal dari luar pulau jawa semuanya ada yang dari Sumatra, NTT, hingga Papua semua anak-anak yang berada di luar pulau jawa bisa bergabung di komunitas tersebut agar kami bisa saling mendukung satu sama lain seperti cargon komunitas IKMALJA "Kamu Tidak Sendiri" ini menandakan bahma anak-anak yang berada di dalam komunitas tersebut saling merangkul, melindungi dan berbagi pengalaman selama di tanah rantau.

Dibalik semua tantangan yang ada menjadikan saya sabagai anak yang mandiri, ada pun peluang untuk mengembangkan diri ada berbagai kegiatan organisasi di kampus yang saya sukai dan minati sehingga dapat mengasa potensi akademik dan non akademik saya seperti Himpunan Mahasiswa Prodi hingga komunitas seni dan klub olahraga.  Kegiatan ini tidak hanya membantu mengisi waktu luang tetapi memperluas relasi jaringan pertemanan dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan.

Menjadi mahasiswa rantau di kota orang mengajarkan kita nilai-nilai kemandirian dan keberanian, membentuk jati diri, mengatasi masalah sendiri mengambil keputusan penting sendiri, menghadapi tantangan kepala tegak, beradaptasi dengan lingkungan baru. Pengalaman ini akan menjadi bekal bagi saya di masa depan dalam berkarir dan kehidupan pribadi saya. Perjalanan ini juga mengajarkan saya untuk menghargai perbedaan budaya dan toleransi. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki berbagai ragam budaaya, ras dan bahasa yang patut kita hargai antar sesama dan tidak mecemoh perbedaan itu karna perbedaan itu bisa menjadi wawasan dan pembelajaran kita tentang Indonesia.

Mahasiswa rantau menjalani perjalanan hidup yang penuh dinamika mereka menghadapi bebagai tantangan mulai dari adaptasi budaya hingga manajemen keuangan, namun semua itu menjadi bagian dari proses pendewasaan. Dengan segala keunikan menjadi tempat yang membentuk karakter, memperluas wawasan dan memberikan pengalaman hidup yang berarti bagi mahasiswa perantau. Kotakecil bukan sekedar tempat untuk menuntut ilmu tetapi juga sebagai panggung untuk meraih mimpi dan membangun masa depan. Kota Kudus akan menjadi saksi bisu perjalanan saya dalam menemukan jati diri menghadapi tantangan dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun