Peristiwa (Fact)
Kelompok kerja (Pokja) hidroponik merupakan salah satu kegiatan kokurikuler yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tanjungpandan. Pokja hidroponik berhubungan dengan program adiwiyata SMP Negeri 1 Tanjungpandan yang merupakan salah satu bentuk peduli lingkungan. Lahan kosong di SMP N 1 Tanjungpandan sempit sehingga jika dilakukan budidaya sayuran dengan teknik hidroponik ini sangat cocok. Selain itu di daerah Belitung harga sayuran mahal sehingga dengan pokja hidroponik ini murid dapat dibekali keterampilan bertani dan menghasilkan sayuran. Kegiatan ini membutuhkan kerja sama, keterampilan serta tanggungjawab. Dalam hal ini 3 unsur yang mendorong kepemimpinan belajar sangat diterapkan seperti suara, pilihan, serta kepemilikan.
Pokja hidroponik ini dilakukan dengan:
- Melakukan diskusi dengan kepala sekolah dan rekan kerja,Â
- membentuk kelompok kerja dengan membuat pengumuman tentang program hidroponik sehingga murid yang berminat dapat mengikuti (pilihan).
- Berdiskusi dengan murid tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan membuat kesepakatan (suara).
- memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih peran yang dapat mereka laksanakan dalam pokja. Bersama membuat daftar kegiatan (pilihan)
- Melibatkan murid dalam kegiatan hidroponik, memposting kegiatan - kegiatan yang dilakukan murid (kepemilikan).
Perasaan (Feeling) Setelah Melaksanakan Aksi Nyata
Banyak tantangan dan keseruan ketika membimbing siswa dalam kelompok kerja (pokja) hidroponik ini. Mulai dari mengumpulkan siswa yang berminat dalam kegiatan, menentukan tempat hidroponik akan dibuat, membagi tugas, dan sebagainya. Namun saya merasa sangat antusias dalam menghadapi tantangan yang ada. Karena dalam membuat kegiatan tentunya banyak hal yang akan kita hadapi.Â
Saya merasa senang karena mendapat dukungan dari kepala sekolah dan juga rekan kerja. Kepala sekolah langsung memberikan anggaran untuk membangun instalasi hidroponik, mengundang narasumber untuk pelatihan, dan juga memberikan ruang bagi saya sebagai pembimbing untuk membentuk pokja hidroponik. Demikian juga rekan - rekan guru yang juga memberikan masukan serta membantu pemasaran setelah panen dengan memberi hasil panen dari pokja hidroponik SMP N 1 Tanjungpandan.
Pembelajaran (Finding)
Banyak hal - hal baru yang saya dapatkan dalam mengelola pembelajaran melalui pokja hidroponik ini seperti belajar untuk memberi ruang bagi anak - anak dalam menentukan apa yang mereka minati, menghargai pilihan, suara dan kepemilikan mereka. Melalui kegiatan ini siswa belajar menentukan bagian apa yang mereka kuasai, minati dan ingin dikembangkan. Belajar untuk memberikan suara berupa saran tentang kegiatan yang dilaksanakan. Menunjukkan kepemilikan lewat tanggung jawab melakukan pembibitan, merawat tanaman, pemanenan hingga pemasaran. Melalui kegiatan ini siswa juga saling menghargai pilihan, suara, maupun kepemilikan teman mereka.
Penerapan Ke depan (Future)
Hidroponik menggunakan media air yang diberikan nutrisi yang dialirkan dalam pipa. Jadi, dalam teknik penanaman ini tidak menggunakan tanah. Agar tanaman tumbuh baik dan optimal, tanaman harus mendapatkan pencahayaan matahari secara penuh. Di SMP N 1 Tanjungpandan, letak instalasi hidroponik tidak mendapatkan cahaya matahari secara penuh sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang optimal pada sisi bagian belakang. Hal ini mengurangi hasil panen sebanyak 50%. Dengan demikian ada rencana perbaikan di masa mendatang. Ada 2 opsi yang direncanakan yaitu memasang lampu uv atau memindahkan instalasi hidroponik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H