Motor AC (Alternating Current) adalah jenis motor listrik yang menggunakan arus bolak-balik (AC) sebagai sumber daya utama. Berikut adalah sejarah singkat mengenai perkembangan motor AC tanpa mengutip sumber-sumber tertentu yang mungkin memiliki hak cipta:
Pengembangan Awal Abad ke-19: Pada awal abad ke-19, ilmuwan seperti Michael Faraday memainkan peran penting dalam pengembangan motor AC. Faraday menemukan induksi elektromagnetik pada tahun 1831, yang menjadi dasar kerja motor AC. Prinsip ini mengatakan bahwa perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik dalam kawat.
Hippolyte Pixii (1832): Pada tahun 1832, Hippolyte Pixii, seorang Prancis, menciptakan mesin dinamo listrik pertama yang mengubah gerakan mekanis menjadi arus listrik dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik.
-
Nikola Tesla (Akhir Abad ke-19): Nikola Tesla, seorang ilmuwan dan penemu terkenal, memainkan peran besar dalam perkembangan motor AC. Pada tahun 1887, Tesla mematenkan motor AC polifase yang efisien dan praktis, yang menjadi landasan untuk motor AC modern.
Perang Dunia I dan Periode Pasca Perang: Penggunaan motor AC semakin meluas selama Perang Dunia I dan setelahnya. Keunggulan motor AC meliputi efisiensi yang tinggi dan kemampuannya untuk menggerakkan berbagai jenis mesin industri.
Perkembangan Modern: Seiring berjalannya waktu, motor AC mengalami perkembangan teknologi yang terus-menerus. Motor AC tiga fasa menjadi motor AC yang paling umum digunakan dalam aplikasi industri.
Motor AC terus menjadi komponen kunci dalam berbagai aplikasi, termasuk peralatan rumah tangga, industri, dan transportasi listrik. Perkembangan terus berlanjut untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja motor AC dalam berbagai lingkungan dan aplikasi.
Motor AC atau sering disebut motor induksi adalah perangkat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi listrik yang digunakan adalah listrik tiga fasa. Motor induksi juga dikenal sebagai motor asinkron karena perbedaan putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus listrik adalah yang menyebabkan induksi pada rotor.
Motor induksi adalah salah satu jenis motor arus bolak-balik yang paling umum digunakan. Motor ini dinamai demikian karena arus pada rotor tidak berasal dari sumber eksternal tetapi terinduksi sebagai akibat perbedaan putaran relatif antara rotor dan medan putar yang dihasilkan oleh arus stator.
Beberapa definisi motor AC menurut para ahli adalah:
Menurut penelitian tentang Motor Induksi oleh Rakesh Parekh pada paper "AC Induction Motor Fundamentals" (Microchip Inc, 2003), motor induksi tiga fasa memiliki kelebihan berupa struktur sederhana, konstruksi ringan, murah, dan perawatan yang mudah dibandingkan dengan motor DC. Namun, pengaturan kecepatan motor induksi lebih sulit dibandingkan dengan motor DC, dan kecepatan motor ini dipengaruhi oleh torsi beban.
Motor induksi didefinisikan sebagai motor yang beroperasi berdasarkan induksi medan magnet stator ke rotor. Arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator (Gede, 2013).
Menurut Sudjoto (1984: 107), motor induksi sering disebut motor tidak serempak karena jumlah putaran rotor tidak sama dengan putaran medan magnet stator.
Robert Rosenberg (1985: 91) mengemukakan bahwa motor berfasa banyak adalah motor arus bolak-balik (AC) yang direncanakan baik untuk tiga fasa maupun lainnya. Jadi, motor induksi tiga fasa adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan medan listrik dan memiliki slip antara medan stator dan medan rotor yang dioperasikan pada sistem tenaga tiga fasa.
Prinsip kerja motor induksi adalah ketika tegangan fasa U diterapkan pada belitan stator, terbentuk medan magnet dengan kutub S (selatan) pada satu sisi dan kutub N (utara) pada sisi lainnya. Kompas atau rotor sangkar akan berputar karena interaksi kutub S dan N tersebut. Perbedaan putaran antara medan putar stator dan rotor menyebabkan motor ini disebut asinkron atau tidak serempak.
Belitan stator motor induksi dengan dua kutub memiliki tiga belitan dengan sudut masing-masing 120 derajat. Selama satu putaran penuh, medan putar stator memotong konduktor rotor, menghasilkan arus yang menggerakkan rotor. Perubahan beban akan memengaruhi slip, yang pada gilirannya memengaruhi putaran rotor.
Motor induksi memiliki beberapa tipe, dan salah satunya adalah motor induksi tiga fasa yang menggunakan sumber tegangan tiga fasa untuk menghasilkan medan magnet yang berputar. Kecepatan putar medan stator ini disebut kecepatan sinkron dan ditentukan oleh jumlah kutup pada motor. Semakin banyak kutup, semakin lambat kecepatan sinkronnya.
Prinsip kerja motor induksi adalah dengan menginduksi medan magnet pada rotor yang akan memotong medan putar stator, menghasilkan arus, dan menyebabkan rotor berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran antara stator dan rotor disebut slip, dan slip ini memengaruhi kecepatan rotor. Bertambahnya beban akan meningkatkan slip dan mengurangi kecepatan rotor.
Dalam kesimpulan, motor induksi adalah perangkat listrik yang umum digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor ini bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik antara stator dan rotor, dengan perbedaan putaran antara keduanya yang menyebabkan rotor berputar. Kecepatan rotor dipengaruhi oleh slip, yang berubah sesuai dengan beban motor.
Daftar pustaka:
https://repository.pip-semarang.ac.id/517/17/15bab%20II.pdf
https://repository.uin-suska.ac.id/14712/7/7.%20BAB%20II_20181144PBA.pdf
https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/ZurimanAnthony/Mesin%20Listrik%20AC/Bab%20III.pdf
MEKATRONIKA (Karya : Dr. H. Jaja Kustija, M.Sc.; Penerbit: Pt. Refika Aditama)
