Motor induksi didefinisikan sebagai motor yang beroperasi berdasarkan induksi medan magnet stator ke rotor. Arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator (Gede, 2013).
Menurut Sudjoto (1984: 107), motor induksi sering disebut motor tidak serempak karena jumlah putaran rotor tidak sama dengan putaran medan magnet stator.
Robert Rosenberg (1985: 91) mengemukakan bahwa motor berfasa banyak adalah motor arus bolak-balik (AC) yang direncanakan baik untuk tiga fasa maupun lainnya. Jadi, motor induksi tiga fasa adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan medan listrik dan memiliki slip antara medan stator dan medan rotor yang dioperasikan pada sistem tenaga tiga fasa.
Prinsip kerja motor induksi adalah ketika tegangan fasa U diterapkan pada belitan stator, terbentuk medan magnet dengan kutub S (selatan) pada satu sisi dan kutub N (utara) pada sisi lainnya. Kompas atau rotor sangkar akan berputar karena interaksi kutub S dan N tersebut. Perbedaan putaran antara medan putar stator dan rotor menyebabkan motor ini disebut asinkron atau tidak serempak.
Belitan stator motor induksi dengan dua kutub memiliki tiga belitan dengan sudut masing-masing 120 derajat. Selama satu putaran penuh, medan putar stator memotong konduktor rotor, menghasilkan arus yang menggerakkan rotor. Perubahan beban akan memengaruhi slip, yang pada gilirannya memengaruhi putaran rotor.
Motor induksi memiliki beberapa tipe, dan salah satunya adalah motor induksi tiga fasa yang menggunakan sumber tegangan tiga fasa untuk menghasilkan medan magnet yang berputar. Kecepatan putar medan stator ini disebut kecepatan sinkron dan ditentukan oleh jumlah kutup pada motor. Semakin banyak kutup, semakin lambat kecepatan sinkronnya.
Prinsip kerja motor induksi adalah dengan menginduksi medan magnet pada rotor yang akan memotong medan putar stator, menghasilkan arus, dan menyebabkan rotor berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran antara stator dan rotor disebut slip, dan slip ini memengaruhi kecepatan rotor. Bertambahnya beban akan meningkatkan slip dan mengurangi kecepatan rotor.
Dalam kesimpulan, motor induksi adalah perangkat listrik yang umum digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor ini bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik antara stator dan rotor, dengan perbedaan putaran antara keduanya yang menyebabkan rotor berputar. Kecepatan rotor dipengaruhi oleh slip, yang berubah sesuai dengan beban motor.
Daftar pustaka:
https://repository.pip-semarang.ac.id/517/17/15bab%20II.pdf
https://repository.uin-suska.ac.id/14712/7/7.%20BAB%20II_20181144PBA.pdf
