Ada sesuatu yang seharusnya terucapÂ
Namun bibir hanya membisu
Ada sesuatu yang seharusnya terungkapÂ
Namun waktu tak tepatÂ
Ada sesuatu yang seharusnya terlihatÂ
Namun mata selalu saja terpejam
Ada sesuatu yang seharusnya terjawab
Namun waktu tak mau bersahabat
Sewaktu-waktu rasa itu datang
Membawa ilusi pada jiwa yang terdiam
Memori-memori penuh sesak dan gelisah
Datang tanpa permisi
Pada dirimu wahai jiwa yang terdiam
Diam mu bak berlian dalan permaidani
Pada dirimu wahai jiwa yang terdiam
Bisu mu bak elang yang terbang dengan penuh keyakinan
Biarlah sampah-sampah itu bertebaran dimana-mana
Kau hanya cukup memungut, lalu simpan pada tempatnyaÂ
Sisanya
Biarlah angin-angin membawa nya pergi
Bersama deras nya hujan yang turun di bumi cakrawala
Bersama sorak sorai rerumputan yang bergoyangan
 Ada kalanya semua tak bisa terbuktikan
Namun kemenangan selalu menanti di depan
FA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H