Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung bagi perekonomian nasional, bahwasannya UMKM menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja nasional. Namun mewabahnya Covid-19 di Indonesia sejak bulan Maret 2020 hingga sekarang membuat seluruh masyarakat Indonesia tak terkecuali masyarakat Kelurahan Mangli menerima dampak Covid-19 salah satunya yaitu pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dampak yang dirasakan pada UMKM antara lain mulai dari berkurangnya konsumen bahkan pengurangan karyawan. Salah satu UMKM yang berada di daerah Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates adalah UMKM Camilan Kerupuk Ikan Bogarasa, dimana UMKM ini merupakan usaha kecil yang menjual camilan kerupuk dengan 2 varian rasa yaitu kerupuk ikan dengan rasa pedas (cabai merah) dan original. Dampak buruk yang disebabkan Covid-19 ini membuat usaha Camilan Kerupuk Ikan Bogarasa mengalami penurunan omset yang cukup besar, sehingga kegiatan KKN UNEJ yang saya lakukan yaitu saya mencoba membantu pelaku UMKM dalam meingkatkan kualitas produk dan strategi pemasaran melalui media sosial.
Peningkatan kualitas produk yang saya lakukan yaitu memberi varian rasa baru pada UMKM Camilan Kerupuk Ikan Bogarasa yaitu varian rasa pedas dari rasa cabai hijau. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat merasakan hal baru pada produk Kerupuk Ikan Bogarasa, karena rasa cabai hijau pada kerupuk ikan yang sangat jarang atau belum pernah ditemui dimanapun. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas produk saya melakukan peningkatan desain kemasan pada produk kerupuk ikan dengan cara mengubah logo kemasan menjadi lebih menarik atau melakukan branding produk, sehingga dapat menarik minat konsumen dan senantiasa produk akan diingat oleh konsumen dengan jangka waktu yang cukup lama.
Pemasaran produk UMKM Camilan Kerupuk Ikan Bogarasa hanya dilakukan secara offline, karena pelaku UMKM menjual produknya ke beberapa sekolah dan kampus. Namun semenjak pandemi Covid-19 melanda, diberlakukannya pembatasan aktivitas masyarakat dan distribusi usaha yang mengakibatkan pemasukan atau omset yang diterima mengalami penurunan. "Sebelum terjadi Covid-19, saya menjual produk ke beberapa sekolah dan kampus, sehingga penghasilan yang saya dapatkan sangat besar sekitar Rp 3.000.000,00 per minggu (pendapatan bersih). Tetapi semenjak adanya Covid-19, omset yang saya terima menjadi menurun karena sekolah dan kampus yang tutup dikarenakan pemberlakuan PPKM sehingga penghasilkan yang didapat sekitar Rp 1.000.000,00 per minggu" kata Ibu Munawaroh.
Dengan permasalahan yang terjadi, kegiatan KKN UNEJ saya selanjutnya yaitu melakukan strategi pemasaran secara digital pada UMKM Camilan Kerupuk Ikan Bogarasa, dimana omset atau penghasilan yang didapat menjadi meningkat. Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan media sosial seperti media sosial Instagram dan Shoppe. Melalui media sosial, UMKM dapat mengenalkan dan menjual produk atau jasanya kepada segmen pasar yang lebih luas dan beragam dengan modal yang lebih murah. Keutungan UMKM melakukan pemasaran secara digital yaitu produk atau jasa dapat lebih mudah diketahui dan dijangkau masyarakat kapan pun dan dimana pun. Selain itu penjual dan pembeli dapat terhubung dengan mudah, serta sistem pembayaran, proses jual beli, dan pengiriman pun menjadi aman dan cepat.
Kegiatan KKN UNEJ terakhir saya yaitu saya melakukan peregangan otot untuk mengatasi masalah yang sering terjadi pada seseorang saat duduk dengan jangka waktu yang terlalu lama, dengan melakukan peregangan otot di sela-sela pekerjaan maka dapat merilekskan otot, menurunkan kelelahan mata dan dapat meningkatkan konsentrasi kerja. Selain itu, manfaat lain melakukan peregangan yaitu meningkatkan fleksibilitas jaringan otot, mengurangi resiko cedera otot (kram), mengurangi resiko nyeri atau cedera punggung, dan mengoptimalkan aktivitas sehari-hari. "Perlakuan peregangan otot ini sangat bermanfaat bagi saya, dan saya berterima kasih kepada mahasiswa kkn karena telah mengedukasikan perlakuan peregangan otot di UMKM Camilan Kerupuk Ikan Bogarasa ini, sehingga saya dan karyawan-karyawan saya dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi seperti nyeri leher dan bahu, kesemutan, mati rasa, dan lain sebagainya" kata Ibu Munawaroh. Fitria Dewi Milliana/KKNBTV3/Kel 31/Jember/drg. Rendra Chriestedy Prasetya, M. DSc.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H