Mohon tunggu...
FITRIA DEWIPUJI
FITRIA DEWIPUJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Mahasiswa: Melalui Tangan Mahasiswa PKM -K Universitas Muhammadiyah Metro Kulit Buah Naga Diubah Menjadi Kerupuk

5 Oktober 2023   17:52 Diperbarui: 10 Oktober 2023   22:19 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa selalu menjadi sumber inovasi yang tak terbatas. Salah satu inovasi menarik yang telah muncul adalah pembuatan kerupuk dari kulit buah naga. Inovasi ini terInovasi ini tidak hanya menghadirkan kuliner baru yang lezat, tetapi juga ramah lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana mahasiswa telah mengembangkan ide ini dan mengapa ini menjadi tren yang menarik perhatian banyak orang. 

Latar Belakang

Kulit buah naga, yang sering diabaikan, mengandung banyak nutrisi dan serat serta mengandung vitamin c. Sayangnya, kulit ini sering dibuang sebagai limbah, meningkatkan masalah lingkungan. Namun, sekelompok mahasiswa kreatif melihat potensi dalam kulit buah naga tersebut. Mereka memutuskan untuk mengubah menjadi makanan ringan yang lezat dan sekaligus mengurangi limbah. Tim PKM-K Universitas Muhammadiyah Metro yang di ketuai oleh Fitria Dewi Puji Astuti dan beranggotakan Shela Klara Sinta, Wahyu Nur Ruswanti, Yosi Melinda,dan Bagus Surya Sahputra  dengan dosen pembimbing lapangan Elmira Febri Darmayanti, S.E.,M.AB. mengembangkan sebuah produk Krupuk dari Kulit buah Naga. Krupuk tersebut di beri nama KUKU NAGA yang dijual dengan harga Rp 10.000/pcs nya. 

Proses Produksi

Produksi kerupuk dari kulit buah naga melibatkan beberapa tahap. Pertama, kulit buah naga harus dibersihkan dengan baik. Kemudian, kulit tersebut dihaluskan dengan cara di blender. Setelah itu,  kulit buah naga ini di campur dengan tepung tapioka dan bumbu bumbu. setelah itu di kukus dan dinginan setelah dingin dipotong tipis-tipis dan jemur kurang lebih 2 hari. setalah dikeringkan kemudian digoreng dengan minyak panas hingga mengembang. Selanjutnya, tambahkan berbagai bumbu dan rempah untuk memberikan rasa yang lezat pada kerupuk. Proses ini tidak hanya mengurangi limbah buah naga, tetapi juga menghasilkan produk yang gurih dan bergizi.

Manfaat Lingkungan

Inovasi ini memiliki manfaat lingkungan yang signifikan. Dengan menggunakan kulit buah naga yang sebelumnya menjadi limbah, kami mengurangi pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh pembuangan sampah organik. Selain itu, karena buah naga tumbuh dengan cepat dan melimpah, penggunaan kulit buah naga untuk membuat kerupuk dapat mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam.

Kelebihan Kuliner

Kerupuk kulit buah naga juga memiliki keunggulan kuliner. Mereka memiliki rasa yang unik dan eksotis yang cocok sebagai camilan sehari-hari. Kerupuk ini juga kaya serat dan nutrisi, sehingga baik untuk kesehatan. Selain itu, mereka cocok untuk diet vegetarian dan vegan, menjadikannya alternatif yang ramah lingkungan dibandingkan kerupuk konvensional yang sering kali menggunakan bahan dasar hewani.

Dampak Sosial

Inovasi kerupuk kulit buah naga ini telah menciptakan peluang ekonomi lokal. Mahasiswa yang terlibat dalam produksi kerupuk ini dapat memasarkannya secara lokal atau online. Hal ini juga membantu menginspirasi orang lain untuk mencari solusi inovatif terhadap masalah lingkungan.

Kesimpulan

Inovasi kerupuk dari kulit buah naga oleh mahasiswa adalah contoh nyata bagaimana ide sederhana dapat menghasilkan perubahan positif. Ini adalah solusi kreatif terhadap masalah limbah dan menghadirkan kuliner yang lezat sambil menjaga kelestarian lingkungan. Semoga inovasi semacam ini terus berkembang dan menginspirasi orang lain untuk berpikir kreatif dalam mengatasi masalah-masalah sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun