Mohon tunggu...
Fitri Riama
Fitri Riama Mohon Tunggu... -

Muslimah. Suka bersepeda dan jalan-jalan. Ingin berbagi cerita dan pengalaman lewat tulisan. Salam karya!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibu, Aku kangen

22 Desember 2016   19:43 Diperbarui: 22 Desember 2016   19:47 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Genap dua tahun sudah aku bertahan di tanah rantau ini.  Rindu yang kian menyesakkan batin harus aku tahan sekuat mungkin. Sebenarnya sudah lama sekali aku ingin pulang. Berkumpul dengan keluarga di desa, namun apa daya tiket untuk pulang belum bisa aku beli.

Aku berusaha mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhanku disini. Aku tak mau merepotkan Bapak dan Ibu di desa karena aku tahu hidup mereka pun sudah susah.

Aku selalu menolak uang pemberian mereka. Ada rasa bersalah karena aku tak mampu memberi mereka uang lagi. Dulu aku sudah bekerja di sebuah pabrik. Namun aku memutuskan resign dan melanjutkan sekolah. Ibu sempat menghentikanku, karena keadaan keluarga kami yang memang serba kekurangan dan akulah yang menjadi harapan mereka. Namun akhirnya beliau mengijinkan aku sekolah lagi.

Beberapa waktu lalu, aku mencoba usaha. Menjual aksesoris dan hiasan ruangan. Alhamdulillah awal yang bagus karena banyak yang tertarik. Aku sampaikan kabar itu kepada keluarga dan bapak akhirnya ikut menyuplai barang. Namun usaha itu tak bertahan lama. Pasar mulai sepi. Sampai saat ini pun aku masih mencari cara untuk menjual barang-barang yang mulai tertutup debu. Bapak, maaf.

Mentari akhirnya mau menunjukkan wajahnya pagi ini. Sudah tiga hari ini dia dihalangi mendung.

Mungkin pertanda baik juga.

Tak lama kemudian bapak pos berbaju orangye terlihat sibuk membagikan surat di ujung gang. Beliau menghampiriku dan menyodorkan surat. Dari Ibu.

Salam rindu untuk Andini tersayang.

Assalamu’alaikum,Dek.

Alhamdulillah kabar keluarga di rumah sehat wal afiat. Ibu senang kalo kamu juga sehat disana.

Dek, kamu jangan merasa bersalah karena belum bisa mengirim uang ke rumah atau karena barang-barang bapak yang belum laku. Nggak apa-apa dek. Yang terpenting kamu belajar baik-baik disana. Jaga kondisinya. Jaga sholatnya juga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun