Mohon tunggu...
fitri nurhati
fitri nurhati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menulislah ketika langit cerah, berawan, ataupun hujan...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Celana Dalam Anti Diare

13 September 2014   22:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:47 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca judul di atas, apa yang terbayang dalam pikiran kita?

Sekilas kita mungkin akan teringat produk popokbayi berbentuk celana sekali pakai yang mampu menampung cairan agar tidak bocor atau merembes keluar. Pada awalnya popok tersebut merupakan produk inovasi yang berawal dari ide kreatif yang dalam perkembangannya sekarang hampir semua ibu yang memiliki bayi pasti akan sangat membutuhkan produk tersebut. Sebuah kreatifitas yang kini telah memasyarakat.

Lalu apa perbedaan popok bayi tersebut dengan celana dalam anti diare?

Ternyata tidak sama persis. Ada sedikit perbedaan disini, dan perbedaan inilah yang memiliki poin nilai kreatifitas. Jika pada popok bayi yang beredar pada umumnya ada bahan yang berfungsi menyerap cairan, namun kalau pada celana dalam anti diarea ada bahan yang berbeda yaitu balon karet. Nah, produk yang unik bukan?

Satu contoh produk di atas adalah satu dari tujuh puluh lima kreatifitas siswa dan siswi SMK se-provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengikuti pamerah karya ilmiah remaja Klinik Sains 2014 yang diselenggarakan di Taman Pintar, Yogyakarta.Pameran terbuka untuk umum, tidak dipungut biaya masuk (hanya biaya parkir kendaraan saja), dilaksanakan pada sabtu-minggu, 13 – 14 September 2014.

Masih banyak produk lain berupa aneka produk inovasi makanan seperti brownis lele, es krim ampas kedelai, es krim ubi jalar ungu, nugget bonggol pisang, keripik kulit pisang, dan masih banyak lagi. Ada pula inovasi produk makanan berbahan dasar obat seperti selai kunyit putih rasa strawberry, pudding kunyit putih, dan lain-lain. Ada pula aplikasi teknologi tepat guna seperti limbah tempurung kelapa untuk membuat lampu emergency, pemanfaatan aki bekas, panel surya, dan masih banyak lagi.

Ide-ide kreatif ini masih bisa disaksikan di taman pintar, Yogyakarta. Selamat menikmati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun