Mohon tunggu...
Fitri
Fitri Mohon Tunggu... Dosen - Dosen ISBI Singkawang; Mahasiswa S-3 Universitas Sebelas Maret Surakarta

Mari menulis, mari membaca, mari menghibur diri sendiri dengan mensyukuri kehidupan kita.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Banjir AI di Era Teknologi Pembelajaran: Antara Anugerah dan Musibah

30 Juni 2024   10:56 Diperbarui: 30 Juni 2024   17:22 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis bersama Bapak M. Rohmadi Ratulisa          

           Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) merujuk pada kemampuan mesin atau komputer untuk meniru perilaku dan pemikiran manusia yang cerdas. 

Hal ini mencakup berbagai teknik dan metode yang memungkinkan sistem komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengenalan pola, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan bahkan komunikasi dalam bahasa alami. 

Kecerdasan buatan atau yang lebih sering disebut AI saat ini sangat banyak merambah segala bidang keilmuan dan digunakan oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia. Bidang yang dapat difasilitasi adanya AI, seperti otomotif (mobil otonom), kesehatan (diagnosis medis), keuangan (analisis risiko), pendidikan, hingga hiburan (sistem rekomendasi konten).

Beberapa pendekatan dalam pengembangan AI, termasuk:

  • Machine Learning: Teknik yang memungkinkan mesin untuk belajar dari data dan pengalaman untuk meningkatkan kinerja seiring waktu tanpa perlu diprogram ulang.
  • Deep Learning: Subbidang dari machine learning yang menggunakan jaringan saraf tiruan dengan banyak lapisan untuk memproses data dalam hierarki yang terstruktur.
  • Natural Language Processing (NLP): Kemampuan mesin untuk memahami, menginterpretasi, dan merespons bahasa manusia dengan cara yang berguna.
  • Computer Vision: Kemampuan mesin untuk melihat dan memahami dunia visual dengan menganalisis dan memproses gambar dan video.
  • Robotics: Integrasi AI dalam sistem fisik untuk mengontrol dan berinteraksi dengan lingkungan fisik.

Kecanggihan teknologi yang memunculkan AI kemudian dimanfaatkan oleh hampir semua kalangan untuk membantu menyelesaikan tugas sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah. Berbagai pilihan AI yang dapat digunakan juga tersedia secara gratis maupun berbayar.

           Penggunaan AI juga tidak dapat dilepaskan dalam proses pembelajaran. Siswa, mahasiswa, dan juga dosen dapat memanfaatkan AI dengan mudah. Tentu saja, sesuai dengan manfaat adanya AI, semua hal yang berkaitan dengan pembelajaran bahkan penilaian dapat terbantu oleh AI. 

Bagi siswa dan mahasiswa, AI merupakan pilihan yang mudah untuk digunakan dalam membantu menyelesaikan tugas maupun proyek yang diberikan kepada mereka. 

Sedangkan bagi pengajar, AI bisa digunakan sebagai media dalam pembuatan soal, proyek, maupun penggunaan sistem penilaian di kelas. Masing-masing terbantu dengan adanya AI yang dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan pada semua bidang, khususnya bidang pendidikan.

           Banyaknya pilihan AI yang tersedia, tentunya memiliki banyak pengaruh terhadap perkembangan penggunanya. Sama seperti pesatnya kemajuan teknologi, perkembangan AI juga menimbulkan pengaruh positif dan negatif. Beberapa pengaruh positif dengan adanya AI, di antaranya: mengembangkan daya pikir, memperluas wawasan, membantu kemampuan menulis, mampu menelaah fakta, dan data tersaji dengan mudah. 

Sedangkan pengaruh negatifnya , di antaranya: mempengaruhi cara berpikir, berperilaku pasif, menimbulkan sikap kurang percaya diri, kurang berpikir kritis, dan kurang bertanggung jawab. Semua pengaruh ini muncul dan berkembang dalam segala kemudahan yang muncul dalam penggunaan AI.

           Banjirnya AI bagaikan dua mata pisau, anugerah dan musibah. Pengguna yang mampu memanfaatkan dan menjadikan AI sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran menjadikan AI sebagai anugerah. Sedangkan pengguna yang menyerahkan semua pekerjaan mereka dan bergantung sepenuhnya kepada AI menjadikan munculnya AI sebagai musibah. 

AI sebagai anugerah seperti yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya, dapat memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan wawasan penggunanya, dan AI sebagai musibah menjadikan penggunanya berpikir pasif dan terlalu mengandalkan AI tanpa berusaha berpikir kritis.

          Kedua pengaruh ini tentu tidak dapat dihindari. Hendaknya dalam setiap penugasan, pengajar selalu mengingatkan peserta didik untuk bijak dalam menggunakan AI. Hadirnya AI digunakan sebagai media dalam mengembangkan cara berpikir dan membantu manusia dalam memberikan ide dan gagasan yang luas. 

Dengan AI, tugas manusia menjadi lebih ringan tetapi pemikiran kritis semakin berkembang, bukan sebaliknya. Jadi, tugas seorang pengajar adalah memberikan pengertian kepada peserta didik untuk bijak dalam memanfaatkan AI dan mengetahui cara membedakan hasil kerja peserta didik atau AI, sehingga penilaian menjadi adil dan berimbang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun