1. Bersifat proaktifÂ
Guru sejak awal sudah melakukan asesmen diagnostik untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid (kesiapan belajar, minat dan gaya/ profil belajar) Â dan membuat perencanaan pembelajaran untuk murid yang beragam tersebut yang disesuaikan dengan kebutuhan murid.
2. Menekankan kualitas
Kualitas dari tugas dan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan murid.
3. Berakar pada assesmen
Guru selalu mengassesmen murid dengan cara yang beragam sehingga berdasarkan hasil assesmen tersebut guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan murid.
4. Menyediakan berbagai pendekatan dan strategi pembelajran berdiferensiasi
yaitu konten, proses pembelajaran, produk yang dihasilkan dan lingkungan belajar. Keempat unsur tersebut disesuaikan dengan kesiapan belajar murid, minat murida dan gaya belajar murid.
5. Berorientasi pada murid
Pembeljaran berpusat pada murid. Tugas dan pembelajaran yang diberikan berdasarkan kemampuan, kebutuhan dan karakteristik murid.
6. Merupakan campuran dari pembelajaran individual dan klasikal
Murid diberikan kesempatan untuk belajar bersama secara klasikal dan belajar secara individual.
7. Bersifat hidup
Guru menjalin  komunikasi dan berinteraksi dengan murid seperti dalam hal menentukan tujuan pembelajaran, guru selalu memantau bagaimana pelajaran yang cocok dengan murid dan terus menerus melakukan penyesuaian.
Kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lainÂ
1. Pembelajaran Berdiferensiasi Kaitannya Dengan Filosofi Ki Hadjar DewantaraÂ
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berorientasi pada murid. Hal ini sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan harus berpihak pada murid.
2. Pembelajaran Berdiferensiasi Kaitannya Dengan Nilai Dan Peran Guru Penggerak.
Nilai guru penggerak reflektif sangat diperlukan dalam mengidentifikasi dan memetakan kebutuhan belajar murid. Guru akan selalu merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilalui kemudian merencanakan pembelajaran berikutnya dan menyesuaikan kembali dengan kebutuhan murid. Guru perlu mempunyai nilai inovatif sehingga mampu berinovasi dalam menyusun strategi, menentukan metode dan model pembelajaran serta berinovasi dalam membuat media pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan bellajar murid, kemampuan dan karakteristik mereka. Guru harus mempunyai nilai koaborasi agar dapat selalu berkolaborasi dengan murid, sesame guru dan orangtua agar dapat benar-benar memenuhi kebutuhan belajar masing-masing murid. Nilai mandiri diperlukan agar guru dapat mengembangkan diri secara mandiri tanpa menunggu dari pihak laon terutama  dalam memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing murid. Nilai berpihak apda murid tentu saja adalah nilai penting yang diperlukan guru. Keberpihakan pada murid tentu akan benar-benar memfasilitasi murid yang beragam. Memberikan yang diperlukan murid sesuai kemampuan dan kebuuhannya. Peran guru penggerak yaitu memjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, berkolaborasi dan mewujudkan kepemimpinan murid sangat mendukung dalam mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi.
3. Pembelajaran Berdiferensiasi Kaitannya Dengan Visi Guru Penggerak.
Sebagai guru kita harus mempunyai sebuah visi yang jelas yang harus sejalan dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Hal ini dapat digaris bawahi bahwa visi kita sebagai guru haruslah visi yang berpihak pada murid sehingga visi kita sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi.