Setelah beberapa tahun, saya lulus SMP dan cita-cita saya pesantren yang ditunggu-tunggu tidak tersampaikan. Karena pandemi, keluarga yang menurun perekonomian nya. Saya mengerti  hidup memang sebuah pilihan. Tapi ada beberapa yang akhirnya terpaksa memilih karna terdesak keadaan,dan saya putuskan sekolah ke Negri yaitu, SMAN 1 PADALARANG, walapun itu dibantu pendaftaran oleh pengurus Smpn 4 Padalarang. Setelah berapa hari, jadwal pengumuman daftar ulang sekolah SMAN 1 PADALARANG. Bahkan saat saya datang ke SMAN 1 PADALARANG, tidak di dampingi orangtua yang nyatanya di dampangin sodara,karena orang tua sibuk perkerjaannya entah itu soal perekonomian entah itu saya biar mandiri. Mungkin di keadaan ini membuat saya apa arti sabar, ikhlas dalam semua hal, bisa mengatur waktu yang sebaik-baik mungkin, terkadang waktu terbuang sia-sia, karena memikirkan kepentingan sehari-hari hal yang tidak harus di pikirkan.
Sekarang saya baru sadar. Jalur bahagia ternyata ada di ikhlas nya masing masing manusia,melalui segala pilihan hidup yang mungkin bukan pilihan hati. Begitu juga tidak bisa menyalahkan keadaan karena tanpa adanya orang tua saya mungkin saya tidak ada di dunia ini. Semoga yang baca sejarah pribadi saya bisa mengambil hal yang baik. Karena, di luaran sana masih ada yang mau bersekolah dan perbanyak bersyukur dalam hal apapun itu masih bisa sekolah sampe lulus SMA sampai perguruan tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI