Mohon tunggu...
Fitri NurKumala
Fitri NurKumala Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

cooking and singing, gardening

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) Untuk Berbagai Tanaman

6 Juni 2024   11:35 Diperbarui: 6 Juni 2024   11:40 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Fitri Nur Kumala Dewi

NPM.  : 23213003

Prodi. : Agroteknologi

Pupuk Organik Cair (POC) adalah larutan yang dihasilkan dari hasil pembusukan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, limbah agroindustri, kotoran hewan, dan kotoran manusia yang memiliki kandungan lebih dari satu unsur hara. POC dibuat melalui proses fermentasi dan enzimitasi secara modern, menggunakan bahan-bahan seperti sisa kulit buah-buahan, sisa sayuran, dan nasi basi.
Pemakaian pupuk organik cair atau POC dalam pertanian sudah menjadi topik yang sangat relevan dan penting dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi tanaman
      POC dapat digunakan sebagai alternatif pupuk kimia dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah serta mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. POC dapat diperoleh dari limbah organik rumah tangga, peternakan, dan pasar pertanian, sehingga dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.
     POC juga berguna untuk membantu meningkatkan pertumbuhan dan kesuburan tanaman. POC dapat digunakan sebagai pupuk dasar tanaman, yang bersifat release dan memiliki kandungan unsur hara lengkap.
     Penggunaan POC ini memiliki kekurangan yaitu pada harganya yang lebih mahal dibandingkan dengan pupuk kimia, sehingga beberapa petani mungkin tidak dapat memanfaatkan teknologi ini secara luas.
     Pemakaian POC dalam pertanian memiliki manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Namun, biaya operasional dan kekurangan lainnya harus diimbangi dengan manfaat jangka panjang yang lebih besar dan lebih baik untuk lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun