Mohon tunggu...
Fitri Dita Amelia
Fitri Dita Amelia Mohon Tunggu... Penulis - silent is gold

𝙛𝙞𝙩

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil

24 Februari 2021   07:23 Diperbarui: 24 Februari 2021   08:05 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalkan nama aku naura nur delisha aku biasa di panggil ula aku adalah anak bungsu dari 2 bersaudara kakakku seorang laki laki dan aku anak perempuan satu satunya di keluarga ini aku tinggal di lampung bersama keluargaku. Aku di lahirkan dari seorang ibu yang sangat hebat dan tangguh.


Ayahku seorang bos pebisnis singkong dan kopi di daerah rumahku dia adalah pekerja keras dan selalu berusaha dalam hal kerjaan ayahku akan selalu melakukan yang terbaik untuk keluarganya, Aku dibesarkan oleh orang-orang hebat seperti mereka. Kakakku sudah bekerja disuatu perusahaan pertanian dia sudah mempunyai pekerjaan tetap. Kini tinggal aku anak satu-satunya yang masih sekolah, aku ingin sekali membanggakan orang tuaku kelak nanti seperti kakakku yang telah sukses terlebih dahulu.


 Aku mempunyai bakat dalam bidang musik semua musik sedang aku usahakan bisa hanya saja tidak terlalu mahir. Ayahku melihat aku mempunyai potensi dalam dunia musik dia berniat memasukkan ku ke dalam sekolah musik. Aku senang-senang saja karena aku sedikit mengerti tentang musik dan bisa bermain alat musik apalagi gitar aku sangat mahir. Aku melihat banyak artis atau selebgram yang mahir dalam bermain gitar apalagi artis favoritku Raisa Andriana penyanyi cantik bertalenta dan suaranya yang sangat bagus, Aku pun dimasukkan ke dalam sekolah musik ketika usiaku 8 tahun.

Sebulan menjalani latihan, aku mendapatkan banyak teman baru, kita bisa saling bantu satu sama lain agar semakin berkembang permainan musiknya. Aku merasa sangat bahagia dan nyaman berada di tempat aku berlatih musik karena orang-orang disekitarku sangat baik, saling support dan tak memandang kelemahan satu sama lain. Aku bercerita kepada ayah dan ibuku.

"Yah bu aku senang sekali bisa gabung ditempat latihan ini, aku sangat serius menjalaninya agar kelak nanti bisa menjadi pemain sukses dan membanggakan ayah dan ibu." Ucapku kepada ayah dan ibu dengan nada gembira dan senang.

"Iya nak, ayah dan ibu sangat senang melihatnya jika kamu seantusias ini, tetapi kamu jangan sampai melupakan tugasmu di sekolah, itu juga penting untuk masa depanmu." Pesan ayah dan ibu kepadaku.

Hari demi hari aku lalui dengan berlatih dan berlatih, sampai aku sempat jatuh sakit karena terlalu cape melalukan aktifitas seharian dengan sangat berat. Hal itu membuat ibuku khawatir akan kesehatan aku, ibu menyuruhku untuk beristirahat sampai aku pulih kembali seperti biasanya. Ayah yang mengetahui aku jatuh sakit hanya diam saja, karena dia tahu bahwa anaknya merupakan anak yang kuat dan tangguh.

"Nak, ibu tau kamu anak yang kuat, tetapi bukan berarti kamu bisa terus berlatih tanpa istirahat, pikirkanlah kesehatanmu dan kekhawatiran ayah dan ibu." Ucap ibu kepadaku.

"Baik bu, aku minta maaf, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan membuat ayah dan ibu khawatir." Ucapku dengan rasa sangat bersalah.

Hari dimana aku sakit telah kulalui, kini aku merasa badanku sehat kembali seperti sebelumnya, aku sangat bersemangat untuk berlatih lagi bersama teman-temanku. Aku kembali berlatih dengan wajah yang berseri-seri karena semangat ditubuhku semakin membara ketika melihat bola. Aku pun disambut oleh teman-temanku karena sudah lama tak berjumpa.

."Selamat berlatih kembali ula." Ucap teman-temanku dengan gembira.
"Terima kasih teman-teman." Ucap terimakasihku kepada mereka.

 Aku berlatih terus menerus dan akhirnya aku mendapat panggilan dari salah satu tv untuk menampilkan alat musik sambil bernyanyi,aku yang sangat grogi di tonton banyak orang rasanya seperti mimpi dan ini adalah mimpi aku yang telah tercapai selama aku dambakan, aku sangat bahagia sekali karena ini merupakan kerja kerasku selama di kampung halamanku Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, ini merupakan langkah awalku untuk menjadi penyanyi seperti idolaku dan aku mahir dalam bermain alat musik. Aku tidak sabar untuk menjalani semua mimpi ini.
Ayah, ibu, dan kakakku yang mendengar kabar ini turut bergembira. Mereka pun memberikan ucapan selamat dan semangat kepadaku dan memberiku semangat agar tetap bekerja keras karna ini adalah kunci dari keberhasilan.

Beginilah ceritaku yang awalnya hanya anak biasa yang sedikit mengerti tentang musik yaitu alat gitar, sampai akhirnya menjadi pemain musik terbaik indonesia. Dengan bekerja keras dan semangat yang tinggi, tak ada yang tidak mungkin terjadi, semua mungkin terjadi apabila kita mau berusaha semaksimal mungkin. Tidak ada proses yang mengkhianati hasil. Tak ada yang instan, semua butuh proses, nikmatilah proses itu, kelak kamu akan menikmati hasilnya dengan puas dan bangga pada dirimu sendiri.


Aku akan terus bekerja keras dan aku tidak akan lupa kepada keluargaku karena selalu memberiku support dan doa,dan aku selalu berusaha dan berdoa agar aku di beri kelancaran dalam melakukan hal apapun aku akan bersemangat walau pun aku sudah berhasil tetapi aku tidak boleh lengah karna banyak anak anak yang lebih bagus dari aku tapi aku tidak boleh pesimis aku harus optimis.


Hari demi hari aku lalui dengan berlatih dengan semangat bahwa aku harus bisa menampilkan yang terbaik karna aku di tonton oleh banyak orang, sampai akhirnya aku pun berhasil memberikan yang terbaik aku di tonton oleh keluargaku dan para penonton suara tepuk tangan sangat terdengar kencang dan aku sangat bahagia sekali dan aku sangat bangga pada diriku sendiri.

NAMA : FITRI DITA AMELIA

KELAS : XII MIPA 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun