Mohon tunggu...
Fitri wulandari
Fitri wulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru penggerak angkatan 4 pesisir selatan

UPT SMPN 7 Sutera

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Modul 1.4.a.10.2 Aksi Nyata Guru Penggerak (Budaya Positif)

25 Januari 2022   15:45 Diperbarui: 25 Januari 2022   15:48 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH MELALUI KESEPAKATAN KELAS

A. Latar Belakang

Budaya positif sangat penting diterapkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar anak. Sebagai seorang guru harus mengetahui bagaimana pemecahan sebuah masalah yang berpihak kepada anak. terutama untuk saya pribadi yang kebetulan mempunyai tugas tambahan sebagai wali kelas VII, budaya positif sangat membantu saya dalam membuat program- program terkait kedisiplinan siswa.

Peran saya dalam mewujudkan budaya positif di sekolah adalah mewujudkan kepemipinan murid yang mempunyai karakter pelajar pancasila. Berpihak kepada anak melalui disiplin positif, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas, restitusi dan segitiga restitusi.

Sebagai CGP secara mandiri saya menggerakkan komunitas praktisi di sekolah saya, mendorong kolaborasi antar guru untuk menciptakan budaya positif di sekolah. Sebelum melakukan aksi nyata saya membuka sesi sharing terkait materi budaya positif di sekolah dengan menjadi coach bagi teman- teman guru.

B. Rumusan Masalah

-- Pentingnya menerapkan budaya positif

-- Mengenal tentang karakter anak didik

-- Pentingnya kesepakatan dan kontrak di dalam belajar dengan membuat kesepakatan kelas

C. Tujuan

  1. Terciptanya budaya postif dikelas dan dalam pemeblajaran
  2. Memberi kebebasan murid saat belajar sesuai kesepakatan
  3. terciptanya suasana belajar yang berpihak pada murid
  4. Menumbuhkan sikap tanggung jawab, komitmen dan teguh pendirian
  5. Melatih sikap kolaborasi dan komunikasi antar murid
  6. Menumbuhkan karakter baik pada diri murid

D. LINI MASA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun