Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)Â Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak ) terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik
Oleh : Fitri Kartikaningtyas, S.Psi.
Praktek Pengalaman Lapangan atau PPL merupakan salah satu program yang harus ditempuh oleh mahasiswa bidang pendidikan, khususnya mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahap 1 Kategori 2 FKIP UKSW Salatiga. Pada kesempatan kali ini, Penulis melakukan program PPL yang dilaksanakan di SMA N 1 Margasari. Adapun tujuan yang akan dicapai adalah agar peserta didik mampu merancang pilihan perguruan tinggi setelah SMA. Pelaksanaan PPL Layanan Bimbingan Klasikal dilaksanakan pada hari Senin, 12 Desember pukul 11.30-12.30 WIB.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalahnya adalah sebelumnya Guru BK sudah melakukan identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah dan penentuan penyebab masalah. Kemudian didapat masalah yang terpilih untuk diberikan alternatif solusi, selanjutnya memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi. Berikut ini uraian latar belakang dari setiap layanan yang dilakukan:
Berdasarkan hasil dari AKPD yang disebar pada kelas XII MIPA 1 menunjukkan bahwa ada 74,9 % atau 23 peserta didik yang belum memiliki perencanaan studi lanjut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah :
Faktor Internal dan Faktor Eksternal
- Banyaknya peserta didik yang masih merasa kebingungan terhadap pilihan perguruan tinggi yang akan diambil
- Peserta didik belum memiliki minat yang yang tinggi karena merasa tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki
- Peserta didik belum memiliki tujuan yang jelas
- Faktor ekonomi, daya dukung finansial orang tua
- Faktor informasi yang masih kurang dan minim
- Pengaruh teman sebaya dan pilihan yang berbeda dengan orang tua terhadap arah dan pandangan dalam memilih perguruan tinggi dan jurusan
Hal ini relevan juga dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan yaitu Syarif, et all (2021) tentang Kesulitan Perencanaan Karir pada Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Siantan Tanjungpura yang menjabarkan bahwa faktor penyebab peserta didik belum memiliki perencanaan karir, ada dari faktor internal berupa peserta didik tidak yakin dengan kemampuan yang ia miliki, peserta didik masih bingung dan takut salah memilih karir kedepannya. Sedangkan faktor eksternal nya adalah, adanya keinginan pilihan orang tua yang berbeda dengan pilihan peserta didik serta kurangnya informasi yang diterima oleh peserta didik. Dan Martini (2020) tentang Peningkatan Keterampilan Eksplorasi Karir Melalui Bimbingan Klasikal Teknik Project Based Learning Pada Siswa Kelas X Bdp 3 Di SMK Negeri 1 Kebumen.
Praktek Pembelajaran Ini Penting Untuk Dibagikan
- Dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik
- Membantu peserta didik dalam memahami dan mengembangkan potensinya
- Dapat dijadikan referensi untuk praktik baik bagi Guru BK lainnya
- Guru BK dapat meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling
Peran dan Tanggung Jawab Saya Dalam Praktik Ini
Saya sebagai Guru BK mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses bimbingan dan konseling ini secara efektif dengan menggunakan media dan model pendekatan serta teknik yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pemberian layanan bimbingan klasikal peserta didik dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Adapun uraiannya adalah :
- Mengidentifikasi masalah yang ada pada peserta didik dengan membagikan LKPD
- Membuat rancangan berupa perangkat layanan yaitu Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL), bahan media dan instrumen evaluasi
- Melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Aksi 1 Bimbingan Klasikal
- Mendokumentasikan praktik layanan bimbingan klasikal dalam bentuk video
- Menggunggah video full 45 menit dan video editing 15 menit setelah mendapatkan feedback dari Dosen dan Guru Pamong
- Mempresentasikan dan mendiskusikan hasil praktik yang sudah dilaksanakan
- Membuat refleksi, evaluasi dan rencana tindak lanjut dari setiap praktik layanan
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara dengan guru, kepala sekolah serta pakar, maka : Tantangan yang Dihadapi yaitu :
- Metode yang digunakan yaitu PjBL (Project Based Learning) merupakan sebuah metode pembelajaran inovatif yang baru diterapkan dalam pemberian layanan bimbingan klasikal, sehingga Guru BK dituntut untuk menguasi sintak yang ada.
- Guru BK harus kreatif dan mampu menarik perhatian peserta didik agar tidak tercipta suasana yang monoton pada saat layanan bimbingan klasikal berlangsung.
- Pada saat layanan bimbingan klasikal berlangsung, terkadang suara peserta didik tidak terdengar dengan jelas.
- Guru BK menyampaikan materi dalam layanan bimbingan klasikal menggunakan intonasi suara yang masih terlalu cepat.
- Masih terdapat beberapa peserta didik yang tidak terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
Siapa Saja yang Terlibat :
- Saya sendiri sebagai Guru BK
- Kepala Sekolah Bapak Imam Sujarwanto, S.Pd., M.Pd. sebagai Penanggung Jawab
- Dosen dan Guru Pamong sebagai pembimbing PPL
- Rekan guru Bapak Fasi Mafaida Apriliyanto, S.Pd. Gr. sebagai kameramen dan editing video
- Peserta didik kelas XII MIPA 1 sebanyak 23 anak
Langkah-langkah Apa yang Dilakukan Untuk Menghadapi Tantangan Tersebut : Berupa Strategi dan Prosesnya
- Berkaitan dengan penggunaan media : Guru BK harus kreatif dalam memilih media ajar yang baik dan tepat. Guru BK menggunakan media pembelajaran berupa mind mapping, Guru BK juga dapat menggunakan media berbasis Technological Pedagogical COntent Knowledge (TPACK) berupa video pembelajaran baik membuatnya sendiri ataupun video yang di ambil dari youtube. Kemudian materi dapat ditayangkan melalui slide powerpoint sehingga dapat memudahkan peserta didik dan Guru BK untuk memahami dan menyampaikan materi pembelajaran.
- Berkaitan dengan penggunaan strategi pembelajaran, perlunya pemetaan untuk mengetahui kesiapan, minat dan profil belajar peserta didik sehingga mampu memaksimalkan kemampuannya dalam belajar. Guru BK juga bisa melaksanakan ice breaking sehingga layanan bimbingan klasikal dapat lebih menyenangkan.
- Berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran : Dalam hal ini Guru BK menggunakan metode PjBL (project based learning) yang terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut :
- Penentuan Pertanyaan Mendasar (start with the essential question)
- Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project)
- Menyusun jadwal (create a schedule)
- Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (monitor the students and the progress of the project)
- Menguji hasil (assess the outcome)
- Mengevaluasi (evaluate the experience)
- Berkaitan dengan Penilaian : Guru BK melakukan evaluasi secara keseluruhan baik evaluasi proses dan evaluasi hasil yang dituangkan dalam instrumen yang lengkap dan rubrik penilaian.
- Berkaitan dengan suasana kelas : Guru BK dapat mendesain ruang kelas dengan baik, mulai dari kebersihan, kerapihan, keindahan, serta posisi tempat duduk, sehingga peserta didik dapat merasa nyaman dan termotivasi untuk mengikuti layanan bimbingan klasikal.
- Berkaitan dengan peserta didik : Guru BK melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan peserta didik yang akan mengikuti layanan bimbingan klasikal. Berusaha membangun komunikasi yang efektif sehingga pada saat pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dapat tercipta suasana yang menyenangkan, aktif dan kolaboratif.
Sumber Daya atau Materi yang Diperlukan Untuk Melaksanakan Strategi :
- Menggunakan Group Whatsapp untuk menyampaikan evaluasi yang harus diisi oleh peserta didik
- HP dengan aplikasi Canva
- PPT dan video yang diunduh dari youtube, laptop dan proyektor, serta kamera
- Sarana & Prasarana yang mendukung terlaksananya layanan
Yang Terlibat Dalam Terlaksananya PPL :
- Saya sebagai Guru BK
- Dosen dan Guru Pamong dalam Sarana & Prasarana yang mendukung terlaksananya layanan.
- Kepala Sekolah yang memberikan izin pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 1 Margasari
- Rekan Sejawat yang membantu mengoperasikan kamera
- Peserta didik kelas XII MIPA 1 yang mengikuti kegiatan layanan Bimbingan dan Klasikal
Dampak dari PelaksanaanÂ
Dampak dari penggunaan media berbasis TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) yang diimplementasikan dalam bentuk aplikasi Canva dan penayangan video pembuatan mind mapping dan materi yang ditampilkan dalam bentuk powerpoint yang menarik sudah dapat membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Dimana pada saat pemberian layanan bimbingan klasikal diberikan, peserta didik dibimbing untuk mengamati video dan materi yang disajikan tersebut. Kemudian peserta didik diminta untuk mengaplikasikannya dalam bentuk sebuah karya (project)Â yaitu mind mapping menggunakan aplikasi Canva sehingga terlihat lebih menarik dan peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil karya tersebut. Tentu saja hal tersebut dilakukan dalam beberapa kelompok sehingga timbul kolaborasi antara peserta didik dan Guru BK. Di akhir layanan bimbingan klasikal, Guru BK dan peserta didik melakukan refleksi dan membuat ringkasan secara menyeluruh tentang kegiatan tersebut. Peserta didik kemudian diminta untuk mengisi lembar evaluasi melalui google form. Sehingga dapat disimpulkan bahwa :
- Secara keseluruhan kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan sintak yang ada
- Materi dalam layanan bimbingan klasikal dapat tersampaikan dengan baik pada peserta didik
- Peserta didik terbantu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
- Peserta didik mampu membuat mind mapping dengan aplikasi Canva untuk merancang pilihan perguruan tinggi yang mereka minati
Apakah Hasilnya Efektif? Atau Tidak Efektif? Mengapa?
Berdasarkan hasil pengamatan saat layanan berlangsung, hasilnya dapat dikatakan efektif karena peserta didik sudah terlibat aktif dan berani menyampaikan pendapat dan menunjukkan hasil karyanya. Selain itu dilihat juga dari hasil evaluasi hasil dan proses dari pelaksanaan layanan menunjukkan hasil yang diharapkan, hal ini didukung dengan sajian data berikut :
- Dari hasil evaluasi proses, data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
- Sebanyak 72,7% peserta didik merasa bahwa kejelasan materi yang diberikan oleh Guru BK sudah baik
- Sebanyak 63,6% peserta didik merasa bahwa penyampaian materi yang diberikan sudah sesuai dengan alokasi waktu
- Sebanyak 77,3% peserta didik merasa bahwa media yang digunakan dalam layanan mudah diakses
- Sebanyak 77,3% peserta didik berminat terhadap topik yang disampaikan
- Dari hasil evaluasi hasil, data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
- Sebanyak 54,5% peserta didik memahami dengan baik mengenai pengertian perencanaan pilihan perguruan tinggi setelah SMA
- Sebanyak 63,6% peserta didik memperoleh banyak pengetahuan dan informasi dari materi perencanaan pilihan perguruan tinggi SMA dan mampu memilih perguruan tinggi dengan tepat
- Sebanyak 63,6% peserta didik dapat menyusun rencana pilihan perguruan tinggi setelah SMA dengan baik setelah membuat mind mapping dengan aplikasi Canva
Bagaimana Respon Orang Lain Terkait dengan Strategi yang Dilakukan?
Selama proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah, dosen pembimbing dan guru pamong memberikan respon positif, diantaranya :
- Untuk kegiatan layanan bimbingan klasikal secara keseluruhan sudah sesuai antara Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) dengan kegiatan layanan bimbingan klasikal yang dilaksanakan.
- Penyajian materi sudah baik dan suara juga jelas. Walaupun terdapat kekurangan pada saat pengambilan video.
- Guru BK sebaiknya memberikan layanan bimbingan klasikal dengan intonasi suara yang tidak terlalu cepat, agar peserta didik lebih mudah menangkap materi layanan.
- Respon dari peserta didik, mereka menyukai kegiatan layanan bimbingan kalsikal yang sudah dilakukan karena kegiatannya seru dan tidak membosankan.
Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan:
- Dukungan dari rekan sejawat dan peserta didik
- Koordinasi yang terjalin antara guru BK, peserta didik & rekan guru lainnya.
- Peserta didik dapat merancang hasil karya berupa mind mapping dengan baik
- Penggunaan metode dan teknik yang digunakan sudah tepat
- Sarana dan prasarana yang sangat mendukung pelaksanaan layanan ini
Faktor yang Mempengaruhi Ketidakkeberhasilan:
- Kondisi & situasi lingkungan sekitar yang berada diluar kendali guru BK
Pembelajaran yang Dapat Diambil Adalah:
- Penggunaan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) membuat peserta didik lebih termotivasi dan tertarik mengikuti layanan bimbingan klasikal dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yang selama ini sering digunakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi hasil dan prosesnya, walaupun masih terdapat beberapa peserta didik yang masih tidak terlibat aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
- Selain itu model pembelajaran inovatif dengan metode PjBL (Project Based Learning) dengan berbasis TPACK bagi Guru BK sendiri adalah dapat membantu Guru BK menyampaikan materi lebih mudah, menarik dan kegiatan pembelajarannya tidak monoton. Hal ini dapat menjadikan referensi bagi Guru BK lainnya atau rekan sejawat yang ingin mencoba mengaplikasikan metode tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H