Mohon tunggu...
Fitri
Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mari belajarr

Berusaha adalah jalan menuju kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kendala dalam Budidaya Sayuran di Kecamatan Telluwanua, Kelurahan Pentojangan Palopo

9 Juni 2021   18:14 Diperbarui: 9 Juni 2021   18:22 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yangdilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.

Fenomena banjir di Kecamatan Telluwanua merupakan suatu permasalahan yang sangat komplek, dan cenderung menjadi sebuah fenomena alam. Olehnya itu dibutuhkan sistem penanggulangan yang komprehensif dan terintegrasi yang dapat mengkolaborasi semua parameter-parameter penyebab banjir, guna dijadikan acuan dalam pemantauan dan menangani permasalahan banjir tersebut terkait dengan produktifitas tanaman pangan di Kecamatan Telluwanua, khususnya di Ka'da RW.01. 

Banjir terjadi pada umumnya disebabkan akibat hasil luapan Danau Tempe dan curah hujan yang tinggi di luar wilayah Kecamatan Telluwanua sehingga debit air meningkat pada seluruh aliran sungai yang melalui KecamatanTelluwanua. Terjadi banjir dikarnakan curah hujan yang tinggi, debit banjir yang masuk ke dalam danau dapat di lihat daripeningkatan kedalaman air hingga dada orang dewasa.

Peristiwa banjir merupakan salah satu fenomena yang sangat sering terjadi Kecamatan Telluwanu. Untuk dapat mengidentifikasi resiko banjir yang perpengaruh pada lahan pertanian yang ada perlu di ketahui penyebab banjir. Banjir dapat disebabkan oleh facktor alam maupun faktor berbuatan manusia.

Dokpri
Dokpri
Adanya banjir ini dapat menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian, sehingga tanaman sayuran membusuk. Sayuran membusuk dapat menurunkan penghasilan petani, karena sudah tidak layak untuk di perjual belikan. Hal ini sangat memprihatinkan bagi petani karena bertani adalah satu-satunya mata pencaharian di kecamatan Telluwanua.

Penulis : Atri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun