Jika melihat infografis di atas, 1 bus dapat menampung 100 orang dan hanya membutuhkan panjang jalan 13,5 meter. Bandingkan dengan moda transportasi pribadi.
Setelah itu, konsep Transit Oriented Development (TOD) Â juga perlu diterapkan. TOD ialah bentuk pengintegrasian transportasi publik dengan pusat permukiman atau hunian warga dan pusat-pusat aktivitas lainnya.
Di Jakarta, konsep TOD sudah diminati banyak pengembang. Pengembang Apartemen Green Pramuka City, misalnya, sangat mendukung hal itu. Pengembang mengakui bahwa konsep TOD akan menguntungkan warga, dan di masa mendatang, apartemen yang mendukung TOD akan diincar konsumen.
Dari aspek tata ruang, TOD akan menyatu dengan konsep mixed-use development atau penggunaan lahan dengan multifungsi. Misalnya, pusat hunian menyatu dengan pusat perbelanjaan atau pusat perkantoran. Dalam promosinya, Green Pramuka City menyebutnya 'One Stop Living'.
Lantas, bagaimana dengan becak? Becak dapat dimanfaatkan sebagai pengumpan dari rumah di perkampungan kota ke halte terdekat. Becak dapat menjadi bagian dari rekayasa transportasi secara integral. Jalan-jalan yang tidak dapat dilalui bus, dapat dimanfaatkan oleh para tukang becak untuk mengangkut warga.
Dengan demikian, sumber penghasilan para tukang becak tidak ditutup. Bagaimana pun, mereka adalah rakyat Indonesia yang berjuang untuk menyambung hidup. Mereka punya anak dan keluarga yang harus ditanggung.
Solusi di atas dapat diterapkan untuk mewujudkan 'maju kotanya, bahagia warganya'.