Mohon tunggu...
FITRA ANDRIYAN
FITRA ANDRIYAN Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Do The Best Prepare For The Worst

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Negeri Wakanda Masyarakat Dijanjikan Sejahtera, Faktanya Puluhan Tahun Rakyat Masih Menderita

31 Agustus 2024   12:48 Diperbarui: 31 Agustus 2024   12:50 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

OPINI, - Di Negeri Wakanda Pemilihan Pemimpin Serentak Tahun 2042 menjadi momentum bagi masyarakat untuk kembali memilih pemimpin terbaik agar dapat membawa perubahan di Negeri berjuluk Mimpi Indah di Siang Bolong. 

Dengan hadirnya sosok pemimpin baru terpilih nantinya, tentu masyarakat sangat berharap Negeri Wakanda dengan jumlah penduduk mencapai 74,059,800 jiwa di 1970 Desa, 200 Kecamatan dan 390 Kelurahan (Data Pemerintah Wakanda Tahun 2042) dapat merasakan campur tangan pemerintah terhadap kesejahteraan mereka. 

Pemimpin baru ini nantinya di harapkan bukan saja dapat membawa perubahan di bidang pembangunan infrastruktur, namun lebih dari itu masyarakat berharap adanya perubahan terhadap perekonomian mereka menjadi lebih baik.

Kebijakan yang Benar-benar berpihak kepada rakyat sudah semestinya segera di lakukan oleh pemimpin terpilih nantinya, sebab berbagai persoalan yang selama puluhan tahun telah di rasakan oleh masyarakat Wakanda seharusnya menjadi gambaran nyata bahwa; pemerintah Wakanda harusnya malu Semalu-malunya karena tidak pernah berbuat untuk kepentingan rakyatnya kecuali jika ada fee proyek dan kepentingan lain yang melatarinya.

Hari ini masyarakat di Negeri Wakanda hanya di suguhkan dengan Mimpi-mimpi dan harapan semu dari para kaum elit dan para kroninya. Mereka hanya ingin memperkaya diri dari hasil keringat darah pajak rakyat Negeri Wakanda, sementara masyarakat terus di biarkan bertungkus lumus berjuang sendiri hanya demi menafkahi keluarga di gubuk reot mereka. 

Padahal Undang-undang Negeri Wakanda Jelas-jelas mengatakan kesejahteraan mereka menjadi tanggung jawab pemerintah Wakanda sebagaimana amanah yang telah di titipkan oleh pemilik sebenarnya negeri ini yaitu masyarakat Wakanda itu sendiri. 

Persoalan ini terus saja menyeruak di ruang publik sebagai bahan diskusi di Negeri Antah Berantah nun jauh di Planet Mars sana, namun endingnya pembahasan itu tampaknya masih sekedar kisah semu dari para mereka yang sibuk obral harapan dan janji bak pahlawan sejati bagi rakyatnya.

Dengan berbagai diskursus yang ada, para kaum elitis ini terus saja membuat perseteruan demi memperkaya diri dan kepentingan kroninya. Mirisnya mereka menganggap Negeri ini hanya milik mereka saja, sementara rakyat Wakanda hanya di anggap sebagai orang bodoh yang di jadikan sebagai objek tontonan dan bahan tertawaan bagi mereka. 

Agak laen memang pola kaum elit seperti ini seolah telah menjadi tradisi dengan harapan bisa mengambil simpati rakyat Wakanda, namun sayang faktanya rakyat tidak peduli, sebab selama ini mereka merasa berjuang sendiri akibat kebijakan yang di buat oleh pemerintah Wakanda di anggap hanya untuk memperkaya diri mereka. Faktanya rakyat Wakanda masih merasakan hidup jauh dari kata sejahtera.

Para kaum elit Negeri Wakanda yang tergabung dalam Dewan Perwakilan Warga Wakanda (DEPEWEWE) tampaknya hidup di dunianya sendiri dengan berbagai fasilitas dan kemewahan yang mereka miliki. Ironisnya rakyat yang dulu pernah memilihnya masih tidur beralaskan tikar dan bantal lusuh di dalam gubuk reot berlubang sana sini. 

Ternyata para kaum elitis ini sepertinya memang terlalu pintar untuk mengerti tugas dan fungsi. Saking hebatnya mereka terus saja membodohi rakyatnya dengan mengobral program dan simpati Sana-sini, namun mereka lupa bahwa pemilik kekuasaan hakiki di Negeri ini adalah rakyat Wakanda itu sendiri yang sudah bosan dan klimaks untuk terus di bodohi.

Penulis: F. Andriyan Founder Garis Tengah Media Inhil (GTMI) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun