Prasejarah Indonesia adalah kisah perjalanan panjang yang di lewati suka cita saat Indonesia
belum merdeka Indonesia penuh dengan rintangan.kesulitan,penderitaanÂ
Dimana pada periode Indonesia memiliki sistem tulisan yaitu di bagi dalam beberapa tahap
yaitu
1. masa prasejarah
2. Hindu-budha
3. Masa kolonialisme
4. Masa kemerdekaan
Masa prasejarah adalah periode dalam sejarah manusia yang terjadi sebelum penulisan dan
pencatatan sejarah dimulai. Periode ini mencakup waktu sejak munculnya manusia pertama di
Bumi hingga dimulainya peradaban yang memiliki sistem tulisan. Masa prasejarah biasanya
dibagi menjadi beberapa tahap berdasarkan perkembangan alat-alat yang digunakan oleh
manusia, antara lain
Zaman BatuIni adalah tahap awal masa prasejarah, di mana manusia masih menggunakan alatalat dari batu untuk bertahan hidup. Zaman batu dibagi lagi menjadi beberapa fase, seperti
Zaman Batu Tua (Paleolitikum), Zaman Batu Tengah (Mesolitikum), dan Zaman Batu Muda
(Neolitikum).
Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
Kehidupan Sosial dan Budaya Kerajaan-kerajaan di Indonesia, seperti Majapahit dan Mataram,
banyak dipengaruhi oleh ajaran Hindu dan Buddha candi Borobudur Candi Prambanan (Hindu) merupakan peninggalan sejarah yang
mencerminkan pengaruh kedua agama tersebut.
Sistem Pemerintahan dan Kebudayaan Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha cenderung menganut
sistem kerajaan absolut dengan raja sebagai perwujudan dewa. Sistem kasta dalam Hindu dan
ajaran moral Buddha turut membentuk struktur sosial pada masa itu
Masa Kolonialisme adalah periode dalam sejarah ketika negara-negara Eropa menguasai dan
mengeksploitasi wilayah di luar benua mereka, termasuk Asia, Afrika, dan Amerika, untuk
mendapatkan sumber daya alam dan memperluas kekuasaan mereka. Kolonialisme di
Indonesia dimulai pada abad ke-16 dan berlangsung hingga pertengahan abad ke-20, dengan
berbagai negara Eropa yang terlibat, seperti Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Prancis.
Kolonialisme Portugis (1512-1600-an)
Portugis adalah negara Eropa pertama yang datang ke Indonesia, mulai pada awal abad ke-16.
Mereka berfokus pada perdagangan rempah-rempah, seperti cengkeh dan pala, yang sangat
bernilai pada waktu itu.
Portugis mendirikan pos-pos perdagangan di Maluku, tetapi akhirnya digeser oleh Belanda dan
negara Eropa lainnya.
Masa Kemerdekaan Indonesia dimulai pada 17 Agustus 1945, ketika Soekarno dan Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah lebih dari tiga setengah abad penjajahan
Belanda dan masa pendudukan Jepang. Meskipun proklamasi kemerdekaan ini menandakan
dimulainya era kemerdekaan, perjalanan Indonesia menuju kedaulatan penuh dan pengakuan
internasional tidaklah langsung mulus.
Perjalanan Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945)
Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II pada tahun 1945, Indonesia memanfaatkan
kekosongan kekuasaan untuk menyatakan kemerdekaannya.
Soekarno dan Mohammad Hatta, sebagai pemimpin bangsa, membacakan teks proklamasi yang
menyatakan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang, yang sebelumnya telah
menggantikan Belanda sebagai penjajah.
Proklamasi ini dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta pada pukul 10:00 WIB.
Perjuangan Melawan Belanda (1945-1949)
Setelah proklamasi kemerdekaan, Belanda berusaha kembali menguasai Indonesia,
menganggap bahwa negara ini masih menjadi bagian dari kerajaan kolonianya Terjadi perang kemerdekaan yang berlangsung antara pasukan Indonesia dan tentara Belanda,
yang dikenal dengan serangkaian peristiwa seperti Agresi Militer Belanda I dan II.
Selama periode ini, Indonesia juga mendapatkan dukungan internasional, terutama dari negaranegara yang baru merdeka dan dari negara-negara yang mendukung dekolonisasi.
Konferensi Meja Bundar (KMB) dan Pengakuan Kedaulatan (1949)
Setelah beberapa tahun pertempuran, pada tahun 1949, Indonesia dan Belanda menyetujui
untuk mengadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Hague, Belanda, yang menghasilkan
pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.
Pada 27 Desember 1949, Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia, dan
Indonesia menjadi negara yang sah di mata internasional.
Periode Awal Kemerdekaan (1945-1950)
Setelah kemerdekaan, Indonesia menghadapi banyak tantangan besar, termasuk pembangunan
Negara
Indonesia harus membangun negara yang baru merdeka, dengan menghadapi tantangan dalam
menciptakan pemerintahan yang stabil, menyusun konstitusi (UUD 1945), dan mengelola
keberagaman etnis dan agama.
Soekarno sebagai Presiden pertama berusaha mewujudkan cita-cita Indonesia yang berdaulat,
adil, dan makmur dengan mengusung konsep Nasionalisme, Agama, dan Komunisme
(NASAKOM).
Konflik Internal dan Eksternal
Indonesia menghadapi berbagai konflik internal, termasuk pemberontakan seperti
Pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) yang menuntut negara Islam.
Terdapat juga ketegangan dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia pada tahun 1960-
an, dalam konflik yang dikenal sebagai Konfrontasi.
Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur
Pemerintah berusaha membangun ekonomi yang hancur akibat perang, namun banyak
tantangan yang dihadapi, termasuk inflasi tinggi dan kekurangan sumber daya.
Pada masa ini juga dilakukan beberapa upaya pembenahan infrastruktur, seperti pembangunan
jalan, jembatan, dan sistem pendidikan.
Masa Orde Baru (1966-1998):
Setelah jatuhnya pemerintahan Soekarno pada tahun 1966, Soeharto mengambil alih kekuasaan
melalui Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) dan memulai era Orde Baru. Pada masa ini Indonesia mengalami
Pembangunan Ekonomi: Orde Baru berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang
signifikan dengan bantuan investasi asing, namun ini juga disertai dengan otoritarianisme dan
pelanggaran hak asasi manusia.
Penyalahgunaan Kekuasaan: Selama masa Orde Baru, pemerintahan Soeharto dikenal dengan
pengendalian media, pembatasan kebebasan politik, dan pemberantasan oposisi yang keras.
Krisis Ekonomi (1997-1998): Krisis moneter Asia 1997-1998 yang mengakibatkan krisis ekonomi
di Indonesia, memicu jatuhnya pemerintahan Soeharto setelah 32 tahun berkuasa.
Reformasi (1998-sekarang)
Setelah lengsernya Soeharto pada tahun 1998, Indonesia memasuki masa Reformasi yang
membawa perubahan besar dalam sistem politik dan pemerintahan
Reformasi Politik: Pemerintah Indonesia mulai mengimplementasikan sistem demokrasi yang
lebih terbuka dengan pemilihan umum langsung untuk memilih presiden dan wakil presiden.
Desentralisasi: Ada juga proses desentralisasi yang memberikan otonomi lebih besar kepada
pemerintah daerah untuk mengatur urusan lokal.
Pembangunan Ekonomi dan Sosial: Setelah krisis ekonomi, Indonesia berusaha pulih dan
berkembang pesat di bidang ekonomi, meskipun masih menghadapi tantangan dalam hal
kemiskinan, ketimpangan sosial, dan masalah lingkungan.
Masa kemerdekaan Indonesia telah melalui perjalanan panjang yang penuh perjuangan, baik di
medan perang maupun dalam membangun negara yang demokratis dan adil. Indonesia kini
berdiri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat dengan sistem pemerintahan yang
demokratis, meskipun tantangan masih ada dalam mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara merataÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H