Pengertian KriptografiÂ
Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk mengamankan komunikasi dari pihak ketiga yang tidak berwenang. Secara harfiah, kriptografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "kryptos" yang berarti "tersembunyi" dan "graphein" yang berarti "menulis". Oleh karena itu, kriptografi sering diartikan sebagai "menulis secara tersembunyi" atau "tulisan rahasia".Kriptografi adalah bidang yang penting dalam keamanan informasi, memastikan kerahasiaan, integritas, dan otentikasi komunikasi. Dengan berbagai jenis dan aplikasi, kriptografi terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan akan keamanan yang lebih tinggi.
Pengertian Algoritma Hill Chiper Hill
Algoritma Hill Cipher adalah salah satu metode kriptografi klasik yang menggunakan prinsip aljabar linear. Teknik ini diperkenalkan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929 dan menggunakan operasi matriks untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan. Hill Cipher sangat efektif karena mampu mengenkripsi blok huruf sekaligus, membuatnya lebih sulit dipecahkan dibandingkan metode sederhana seperti Caesar Cipher.
Prinsip Dasar Hill Cipher
Hill Cipher bekerja dengan menggunakan matriks kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan. Berikut adalah langkah-langkah perhitungan manual yang digunakan dalam Hill Cipher:
- Pemilihan Matriks Kunci: Matriks kunci berukuran nn dipilih. Matriks ini harus memiliki invers modulo 26 untuk memastikan proses dekripsi bisa dilakukan.
- Pembagian Pesan: Pesan dibagi menjadi blok-blok dengan panjang sesuai ukuran matriks kunci.
- Konversi Huruf ke Bilangan: Setiap huruf dalam blok diubah menjadi bilangan berdasarkan urutan dalam alfabet (A=0, B=1, ..., Z=25).
- Operasi Matriks untuk Enkripsi: Blok huruf dikalikan dengan matriks kunci menggunakan operasi matriks modulo 26.
- Konversi Kembali ke Huruf: Hasil dari operasi matriks dikonversi kembali menjadi huruf untuk mendapatkan pesan terenkripsi.
 Teknik Enkripsi Hill Cipher
Enkripsi adalah   seni   dari   meng-encipher   suatu   data,   yang menterjemahkan  data  tersebut  menjadi  suatu  data  yang  tidak  dapat  sibaca  oleh siapapun, tapi hanya dapat dibaca oleh penerima data yang dimaksud.Berikut tahapan-tahapan algoritma enkripsi Hill Cipher:
a.Menentukan  Plaintext,  kemudian  membagi  plaintext  per  blok  sesuai  dengan jumlah blok matiks kunci
b.Menentukan  matriks  kunci  yang  akan  digunakan  (nilai  determinasi  matriks kunci harus nilai bilangan ganjil positif atau negatif).
c.Melakukan proses enkripsi menggunakan rumus : C = Mk * Mp
Keterangan :
 C = Ciphertext
Mk = Matriks Kunci
Mp = Matriks Plaintext.
Teknik Dekripsi Hill Cipher
Dekripsi  adalah  proses  pembuatan  kembali  data  dari  pesan  yang  di enkripsi. Proses  dekripsi  padaHill  Cipherpada  dasarnya  sama  dengan  proses  enkripsinya. Namun matriks kunci harus dibalik (invers) terlebih dahulu.Berikut ini tahapan-tahapan algoritma dekripsi Hill Cipher:
- Menentukan nilai determinan matriks kunci
- Menentukan invers modulo = det * b mod n=1 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Keterangan :Â
      det  = nilai determinan kunci matriks
b  = bilangan positif atau negatif
mod = sisa bagiÂ
untuk  mencari  nilai  b  digunakan  rumus  :  n(k)  +  1/det,  dengan  cara  menentukan nilai  K  menggunakan  bilangan  positif  0,1,2,3....  dst  dan  negatif -1,-2,-3,....  dst sampai hasil perhitungan mendapatkan nilai bilangan positif atau negatif.
- Menentukan invers matriks kunci (Mk)
Kesimpulan: Algoritma Hill Cipher memiliki peran penting dalam kriptografi dan memerlukan pemahaman tentang operasi matriks dan invers matriks. Meskipun telah ada metode kriptografi yang lebih kuat, Hill Cipher tetap relevan sebagai dasar pemahaman tentang kriptografi modern .
Daftar pustaka
https://jurnal.unity-academy.sch.id/index.php/jirsi/article/view/15/16.
Oskah Dakhi, Mardhiah Masril, Rina Novalinda, Jufrinaldi Jufrinaldi, Ambiyar Ambiyar
Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi 20 (1), 27-36, 2020.
Eko Hari Rachmawanto, Christy Atika Sari
Techno. Com 14 (4), 329-335, 2015.
Fresly Nandar Pabokory, Indah Fitri Astuti, Awang Harsa Kridalaksana
Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 10 (1), 20-31, 2016.
M Miftakul Amin
Pseudocode 3 (2), 129-136, 2016.
Fresly Nandar Pabokory, Indah Fitri Astuti, Awang Harsa Kridalaksana
Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 10 (1), 20-31, 2016.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H