Mohon tunggu...
Fitrah Ramadhan
Fitrah Ramadhan Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa

Senang bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Music

Memahami Isi Oratorio "Messiah" Karya Besar dari Handel

31 Desember 2023   11:06 Diperbarui: 31 Desember 2023   11:26 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Original conducting score of Messiah part 2. (n.d.). Wikipedia. https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Hallelujah_score_1741.jpg#mw-jump-to-license

Oratorio "Messiah" adalah salah satu karya musik klasik berbentuk oratorio yang paling terkenal di sepanjang sejarah musik.

Karya yang diciptakan oleh George Frideric Handel ini setiap tahun pasti dipentaskan di dalam event Paskah, Natal, ataupun acara lainnya, walaupun "Messiah" awalnya tidak dimaksudkan untuk Natal.

Di dalam gerakan Reformasi Injil sendiri sudah berkali-kali menampilkan karya ini baik secara lengkap maupun parsial, mengingat lagu ini berdurasi sepanjang 2,5 hingga 3 jam.

Handel menggunakan instrumen orkestral seperti biola, cello, kontrabass, oboe, fagot, seruling, trompet, trombon, timpani, dan continuo agar menciptakan dinamika yang beragam, mulai dari momen-momen yang megah hingga yang intim dan mengkombinasi antara vokal dan orkestra yang menciptakan kaya variasi warna dan emosi dalam "Messiah".

Meski sudah sering didengar, namun, seberapa jauh kita mengetahui dan memahami lagu ini baik dari segi musikalitas maupun pesan serta makna alkitabiah yang ada di baliknya.

Oratorio "Messiah" ini adalah salah satu warisan berharga musik Kristen yang seharusnya diapresiasi oleh orang-orang Kristen pada setiap zaman.

 

Sebelum lebih lanjut oratorio itu apa sih?

Secara genre di dalam musik klasik, "Messiah" ini termasuk dalam kategori oratorio.

Oratorio adalah sebuah karya musik untuk orkestra, paduan suara, dan solois, yang pada umumnya mengambil tema dari Alkitab.

Orotario diambil dari bahasa Latin "Orare" yang berarti "to pray". Istilah ini digunakan sebagai tempat untuk mengadakan sebuah persembahan musik atau pujian di gereja.Tradisi ini berkembang dari sebuah gerakan religius gereja Katolik, pada zaman Counter-Reformation, dipimpin seorang bernama Philip Neri (1515-1595).

Pada saat itu, Philip Neri sering mengadakan sebuah pertemuan kecil informal di ruang doa. Beberapa orang diajaknya untuk berdoa dan mendiskusikan hal-hal rohani termasuk bernyanyi, karena ia merasa puji-pujian adalah suatu latihan spiritual yang sangat baik.

Pertemuan ini mulai dari beberapa orang, berkembang hingga ratusan orang dan menjadi sebuah pertemuan yang terkenal. Berkembangnya hal ini juga memberikan dampak pada musik yang dinyanyikan.

Selain dikenal sebagai nama tempat untuk berdoa, Oratorio biasanya juga dipakai sebagai nama jenis musik yang dimainkan di ruang doa.

Pada zaman Barok, periode dalam sejarah seni dan budaya yang berlangsung sekitar abad ke-17 hingga awal abad ke-18 (sekitar 1600-1750), semua musik dianggap sebagai anugerah Allah, sehingga musik Oratorio akhirnya juga dipakai sebagai Musik gereja.

Tokoh yang paling terkenal sebagai pengarang oratorio adalah George Frideric Handel yang sangat terkenal dengan lagu "Messiah".

 

Latar belakang dari karya "Messiah"

"Messiah" memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan oratorio Handel yang lain.

Seluruh teks dari Oratorio "Messiah" secara ekslusif berasal dari Alkitab.

Fakta menarik dalam pembuatan karya ini hampir semua kata untuk Mesias diambil dari Perjanjian Lama.

Secara keseluruhan, teks dari "Messiah" menggunakan 43 ayat dari Perjanjian Lama dan 30 dari Perjanjian Baru yang menceritakan kisah Yesus dari kelahiran, kematian, hingga kebangkitan dan seterusnya. Hampir semua teks diambil dari Perjanjian Lama bukan yang baru. Trik yang rapi untuk menceritakan kehidupan Yesus menggunakan teks-teks yang ditulis jauh sebelum dia hidup.

Awalnya, Charles Jennens yang menulis teks dari "Messiah" dan memberikannya kepada Handel agar digunakan untuk membuat karya yang Agung ini.

Handel menerima teks dari Jennens dan mulai mengerjakannya pada tanggal 22 Agustus 1741 dan menyelesaikannya pada tanggal 14 September 1741, Handel menulis hasil pekerjaan yang berdurasi tiga jam dalam kurun waktu 18 hari (dan kemudian menulis oratorio Samson-nya dalam tiga minggu berikutnya).

Kecepatan dalam menggubah "Messiah" adalah hal yang biasa untuk Handel. Seperti banyak komposer di zamannya, Handel dapat menciptakan karya musik dalam waktu yang relatif pendek.

"Messiah" pertama kali dipentaskan pada tahun 1742 di New Music Hall, Fishamble Street, Dublin, Irlandia dan hasilnya ditunjukan untuk membantu orang-orang yang kekurangan.

Sejak saat itu, karya "Messiah" menjadi karya yang digunakan untuk menggalang dana guna memberikan bantuan baik bagi korban yang sakit, maupun para narapidana.

Mulai tahun 1750, karya "Messiah" menjadi oratorio yang dipentaskan setiap tahunnya baik untuk pertunjukan maupun penggalangan dana. Setelah Handel meninggal dunia pada 13 April 1759, Oratorio "Messiah" makin menyebar luas ke negara-negara sekitar.

Sebelum abad ke-18 berakhir, "Messiah" sudah dipentaskan di jajaran British Isles, bahkan melewati Samudra Atlantik.

Di Jerman, Michael Arne memimpin pertunjukan "Messiah" pertama di Hamburg pada tahun 1772.

Di Berlin tahun 1789, Johann Adam Hiller mementaskan "Messiah" untuk pertama kalinya. Sedangkan pertunjukan pertama di Amerika terjadi di tahun 1770. Mulai tahun 1854, Handel and Haydn Society of Boston Mementaskan "Messiah" secara rutin setiap tahun. "Messiah" populer di Inggris, Kanada, Australia, dan Amerika Serikat, dan juga di tempat-tempat seperti Nigeria, Kenya, Trinidad dan Afrika Selatan.

 

Gaya dan Pengaruh Musik Handel yang Tertuang dalam "Messiah"

Gaya musik George Frideric Handel dicirikan oleh keagungan, kedalaman emosi, dan kekayaan melodi.

Berikut adalah aspek-aspek penting dari gaya musik Handel dan pengaruhnya yang bertahan lama terhadap musik:

- Ekspresi Dramatis

Handel adalah ahli ekspresi dramatis, terutama terlihat dalam opera dan oratorionya. Kemampuannya menyampaikan emosi yang intens melalui musik, baik dalam bentuk arias, chorus, atau bagian instrumental, merupakan ciri khas gayanya. Kisaran emosi dalam komposisinya, dari gembira dan penuh kemenangan hingga melankolis dan introspektif, menunjukkan keserbagunaannya.

- Penulisan Paduan Suara

Tulisan paduan suara Handel terkenal karena kecemerlangan dan kekuatannya. Ia dengan terampil menggunakan kekuatan paduan suara untuk menyampaikan kedalaman tekstual dan emosional.

Paduan suara "Hallelujah" yang terkenal dari "Messiah" adalah contoh utama kepiawaian Handel dalam menciptakan karya paduan suara yang megah dan berdampak.

- Penemuan Melodik

Handel adalah seorang melodis berbakat, menciptakan melodi yang mengesankan dan ekspresif yang telah teruji oleh waktu.

Kemampuannya dalam menciptakan lagu-lagu yang menarik dan dapat dinyanyikan berkontribusi pada popularitas luas karya-karyanya. Keindahan dan aksesibilitas melodinya tidak hanya terlihat pada karya vokal tetapi juga dalam komposisi instrumentalnya.

- Bahasa Harmonik

Bahasa harmonis Handel dicirikan oleh kekayaan dan kecanggihannya.

Dia dengan terampil menavigasi berbagai perkembangan harmonis, menciptakan minat dan ketegangan yang harmonis. Penggunaan harmoninya berkontribusi pada kedalaman emosional komposisinya.

- Gaya Barok

Handel adalah tokoh terkemuka di era Barok, dan musiknya mencerminkan elemen gaya pada masa itu. Ornamen, garis melodi yang rumit, dan penggunaan basso continuo (garis bass yang diiringi instrumen keyboard dan instrumen melodi rendah) merupakan ciri khas musik Barok yang lazim dalam karya-karya Handel.

 

Urutan dan Isi Singkat dari Lagu "Messiah" Karya George Frideric Handel 

Original conducting score of Messiah part 1. (n.d.). Wikipedia. https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Handel%27s_Messiah.jpg#mw-jump-to-license
Original conducting score of Messiah part 1. (n.d.). Wikipedia. https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Handel%27s_Messiah.jpg#mw-jump-to-license

Messiah Bagian Pertama

The Coming of Christ

Merupakan bagian pertama dari oratorio "Messiah".

Oratorio ini membahas kisah-kisah Alkitab yang terkait dengan kedatangan Mesias atau Kristus, dan bagian pertama secara khusus fokus pada nubuat-nubuat dan persiapan untuk kedatangan-Nya.

Bagian pertama oratorio ini dimulai dengan janji penghiburan bagi umat-Nya. Melalui berbagai adegan, karya ini merayakan kemuliaan Tuhan, mengumumkan kabar baik kepada Sion, dan menjelaskan sukacita dan kegembiraan atas kelahiran Mesias. Handel menggunakan teks dari Alkitab untuk menciptakan sebuah karya seni yang memancarkan keindahan, keagungan, dan kebesaran Tuhan melalui musik yang kuat dan emosional. Kedatangan Mesias diumumkan dengan penuh sukacita, membawa harapan, penyembuhan, dan pembaharuan bagi umat-Nya.

Original conducting score of Messiah part 2. (n.d.). Wikipedia. https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Hallelujah_score_1741.jpg#mw-jump-to-license
Original conducting score of Messiah part 2. (n.d.). Wikipedia. https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Hallelujah_score_1741.jpg#mw-jump-to-license

Messiah Bagian Kedua

Lamb of God, King of Kings

Part Two ini dimulai dengan fokus pada Yesus sebagai "Lamb of God" atau Domba Allah yang datang untuk menghapus dosa dunia. Karya ini mengeksplorasi konsep teologis tentang Yesus Kristus sebagai "Lamb of God" yang mengorbankan diri-Nya untuk penebusan, dan sebagai "King of Kings" yang memiliki kekuasaan dan keagungan yang tak terbatas.

Original conducting score of Messiah part 3. (n.d.). Wikipedia. https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Worthy-is-the-lamb.jpg#mw-jump-to-license
Original conducting score of Messiah part 3. (n.d.). Wikipedia. https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Worthy-is-the-lamb.jpg#mw-jump-to-license

Messiah Bagian Ketiga

Resurrection of the Dead, Worship of the Lamb

Part Three ini menyoroti tema-tema kebangkitan, penghakiman terakhir, dan pemujaan terhadap Anak Domba Allah.

"Messiah" memulai perjalanannya dengan menggambarkan kebangkitan dari kematian. Ini merayakan kemenangan Kristus atas kematian dan kehidupan kekal yang dijanjikan kepada umat-Nya. Bagian ini mengeksplorasi tema kehidupan abadi dan pengharapan akan kehidupan setelah kematian. Domba melambangkan Yesus Kristus, yang mengorbankan diri-Nya untuk penebusan dosa.

Messiah Bagian Ketiga menyajikan pesan teologis yang kuat tentang kebangkitan, kehidupan kekal, dan penyembahan kepada Yesus Kristus sebagai Domba Allah dan Raja yang berkuasa. Musiknya yang menggugah dan lirik yang mendalam menciptakan pengalaman spiritual yang memukau, mengajak pendengar untuk merenungkan dan merayakan kebesaran Kristus.

Biografi Singkat George Frideric Handel

George Frideric Handel adalah seorang pria kelahiran Jerman, komposer Gaya Barok Inggris abad 17 yang mengubah opera terkemuka, oratorios dan conerti grossi ("concerto grosso" berasal dari bahasa Italia yang artinya "konser besar" atau "konser kelompok").

Beliau lahir pada 23 Februari 1685 di Halle, Jerman dan menjadi bangsawan pada 22 Januari 1727 sebelum meninggal pada 14 April 1759 di London, Inggris.

Karyanya yang paling terkenal adalah "Messiah". Karya Handel memiliki gambaran teknik komposer Gaya Barok abad 17 Italia.

Musiknya sangat berpengaruh bahkan bagi komposer-komposer lain sesudahnya seperti Haydn, Mozart, dan Beethoven, dan karyanya membantu mengawali transisi musik dari gaya Barok ke era Klasik.

Tahun-tahun awal perjalanannya ke Italia mengenalkannya pada berbagai gaya musik seperti Opera Italia.

Handel juga mengintegrasikan unsur musik Prancis dan Jerman ke dalam komposisinya, menampilkan pendekatan kosmopolitan terhadap gaya musik.

Pengaruh Handel terhadap musik klasik Barat sangat besar. Oratorio "Messiah" tetap populer dan dipentaskan, diputar, bahkan dipelajari secara global.

Teknik paduan suara dan orkestra yang ia gunakan terus menjadi elemen penting dalam musik klasik dan paduan suara.

Pengaruh yang besar ini menyajikan fakta bahwa Handel adalah seorang melodis bukan seorang motivis seperti Beethoven dan Brahms.

George Frideric Handel terkadang hanya sekedar memblokir akord sebagai arpeggio dan tidak ingin mengurangi melodi dengan memperkeruh karya dengan banyak kontrapung.

Sources: 

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Structure_of_Handel%27s_Messiah

https://britishheritage.com/handel-and-his-messiah

Content Writer: Fitrah Ramadhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun